Sunwoo merapihkan buku bukunya, hari ini ia pulang lumayan larut karena harus mengikuti pemantapan olimpiade untuk mewakili sekolahnya. Tahun ini sekolah mengirimkan sunwoo, juhaknyeon, dan hwall sebagai wakil sekolahnya. Awalnya eric juga ikut serta, namun karena ia terkena masalah di sekolahnya jadi pihak sekolah membatalkan untuk mengikut sertakan eric dalam olimpiade tersebut.
"Aishhh.... badan gue rasanya bener bener remuk" ujar juhaknyeon asal
"Kuy balik, butuh istirahat gue" ajak hwall
" kalian duluan aja, lagi nanggung download" ujar sunwoo
"Aneh gue sama lu woo, anak konglomerat tapi ga mampu beli kuota" ledek juhaknyeon
"Perlu gue kasih sumbangan gitu?" Timpal hwall
"Bukannya gitu, di rumah gue pasang wifi terus sekolah juga pasang. Kan sayang kalo gue harus beli kuota, ntar ga akan kepake. Sono gih pada balik, bosen gue liat muka kalian berdua"
"Lo yakin mau kita tinggal? Lo ga takut di ganggu makhluk makhluk disini?"
"Gue lebih takut diculik tante tante di depan komplek nya hwall"
"Lah si anjir"
"Yaudah kita balik yaa"
"Oke" ucapnya sembari mengacungkan ibu jari nya
Setelah selesai dengan kegiatan nya, ia bergegas meninggalkan ruangan untuk pulang ke rumah nya. Rasanya tubuhnya benar benar lelah kali ini. Ia butuh istirahat yang cukup untuk menghadapi hari esok.
Ketika ia berjalan melewati kelas kelas yang telah kosong, ia mendengar samar samar suara. Bulu kuduknya otomatis meremang, terlebih saat ini ia tengah berjalan sendirian. Ia mencoba untuk tidak menanggapi suara tersebut, ia mencoba untuk berfikir positif bahwa suara itu hanyalah suara tikus tikus yang tengah mengobrol dengan keluarga nya. Namun makin lama suaranya makin jelas terdengar, sumbernya terdengar dari gudang. Tapi sejauh ini ia belum pernah mendengar cerita cerita angker mengenai sekolahnya. Rasa takutnya pun terganti menjadi rasa penasaran, ia pun mencoba mendekati gudang tersebut.
"Tolong, kalo ada yang diluar pliss tolong gue. Hiks.... hiks.... " ucapnya sembari sesenggukan
Sunwoo pun tambah penasaran, ia pun bertekad untuk memasuki gudang tersebut. Ia melihat kunci tergantung di pintu, itu artinya ada yang sengaja mengunci nya.
"Ada orang di dalem?" Ucap sunwoo setengah berteriak
"Pliss tolong gue, keluarin gue dari sini" ujarnya, suara nya memelas
Sunwoo pun bergegas membuka pintu gudang tersebut, namun ia kaget karena tiba tiba gadis tersebut memeluknya dengan erat sembari menangis. Ia bingung menyikapi nya, ia berfikir antara melepas pelukan gadis ini atau membelas pelukan nya. Pilihan nya jatuh pada membalas pelukan gadis itu, ia balas memeluknya sembari mengusap punggung gadis tersebut untuk menenangkan nya. Tubuh gadis itu bergetar ketakutan, rasanya sunwoo kasihan dengan apa yang tengah menimpa perempuan itu.
Setelah tangisan perempuan itu reda, sunwoo pun membawanya keluar gudang. Ia berniat mengantarkan gadis itu pulang. Mereka berjalan meninggalkan gudang.
***
"Gue laper, selesai makan gue anterin lo pulang" ucap sunwoo setelah selesai mematikan mesin mobilnya
Gadis itu pun mengangguk sebagai jawaban. Sunwoo awalbya berniat langsung mengantarkan gadis itu pulang, namun saat melewati penjual nasi goreng langganan nya tiba tiba saja perutnya meronta minta diisi.
"Mang nasi goreng nya 2 ya, yang 1 biasa yang 1 nya lagi jangan terlalu pedes" pesan sunwoo sembari memilih tempat duduk
Sembari menunggu pesanan nya datang, sunwoo pun berinisiatif memulai obrolan. Rasanya canggung jika hanya saling berdiam diri saja, terlebih sunwoo tipe orang yang senang jika diajak berbicara mengenari berbagai hal.
"Nama lo siapa?" Tanya sunwoo
"Shuhua" jawabnya
"Oh, btw lo ko bisa kekunci di gudang"
"Hmmm... itu... gue kekunci pas ngejar kelinci yang masuk ke gudang" ucap gadis itu asal
Rasanya sunwoo ingin tertawa sekencang kencangnya mendengar jawaban gadis itu yang cukup tidak masuk logis. selama 2 tahun lebih ia bersekolah, ia tidak pernah sekalipun melihat kelinci memasuki sekolahnya. Bahkan melihat kelinci lewat di depann sekolahnya pun ia tidak pernah, sungguh alesan bodoh.
"Gue bukan anak Tk yang percaya gitu aja dengan jawaban lo" ucap sunwoo
"Sebenernya gue dikunciin sama temen gue" ucapnya seraya menundukan wajahnya
"Ko bisa, udah berapa kali?"
"Hah?"
"Berapa kali mereka kunciin lo di gudang?"
"Ini pertama kalinya mereka kunci gue di gudang, tapi ini udah kesekian kalinya mereka bully gue"
"Kenapa lo ga lawan?"
"Gue ga bisa"
"Kalo lo ga salah, lo bisa lawan mereka. Mereka bakal semakin nindas lo kalo lo diem aja"
"Gue ga bisa" ucapnya sedih
Gadis itu memutuskan kontak matanya dengan sunwoo dan memfokuskan pandangan ke arah lain. Rasanya ia belum siap berbagi cerita tentang masalah yang menimpa nya.
Tak lama pesanan mereka pun datang
"Ini den pesanan nya" ucap tukang nasi goreng
"Makasih mang"
"Tumben ngajak pacarnya makan disini"
Sunwoo pun hanya tersenyum menanggapi ucapan tersebut. Ia lantas menikmati makanan yang telah dipesan nya tadi.
Setelah selesai menghabiskan makanan nya, mereka pun bersiap untuk pulang. Tapi shuhua lebih dulu menyodorkan uang selembar lima puluh ribuan pada sunwoo. Sunwoo pun mengerutkan dahi nya heran.
"Buat?" Tanya sunwoo
"Bayar nasi gorengnya, masa mau ngutang sih" ucap gadis itu sedikit kesal
"Gue yang ngajak lo makan, ya berarti gue yang bayar" ucap sunwoo sembari meninggalkan shuhua untuk membayar pesanan nya.
"Mang semuanya jadi berapa?"
"Jadi 43 ribu den"
"Ini mang" ucapnya seraya menyodorkan selembar uang seratus ribuan
"Ini kembalian nya den, sering sering ajak pacarnya makan disini ya den''
Sunwoo pun hanya tersenyum simpul mendengarnya. Ia pun lantas meninggalkan tempat tersebut untuk mengantar shuhua pulang
I'm back
Guys jangan lupa vote nya yaaa
Selamat membaca kisah prince sunwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of The Sun
Fiksi Penggemarkisah seorang remaja dalam menjalani kehidupan nya yang tak selalu semulus jalan dan tak selalu runyam