Chapter 6 (お母さん)

18 3 0
                                    

Okasan*

"Hai Vella. Ingat aku?" sapa gadis itu
"Chi-Chira?"
"Masih ingat ya. Aku kembali. Apakah kamu rindu denganku? Aku merindukanmu Vella"
"Iya, sangat. A-aku rindu Chira" kataku sambil melompat memeluk Chira dengan senangnya. Banyak hal yang mau aku ceritakan dengan Chira.

"Chira. Aku ada cerita. Tentang sekolahku"
"Ada apa? Ceritakanlah"
"Di luar dugaanku, bukannya mendapat teman aku malah mendapat musuh. Dia menganggapku musuh karna aku duduk di samping sahabat lakinya yang sudah lama berteman dengannya"
"Begitu ya? Hmmm....."
"Iya"
"Siapa nama temanmu?"
"Yang duduk denganku namanya Tomu dan sahabatnya Tomu namanya Kira"
"Oooo..... Tak apa Vella, percaya denganku. Walaupun aku hanya sebatas imajinasimu, tapi aku yakin besar nanti dia tak akan membencimu lagi"
"Hmm.....Ya. Terima kasih atas perhatianmu ^^"

Senyum manis adalah balasan dari ucapanku. Chira sangat manis saat tersenyum. Mengapa dia hanya sebatas imajinasiku? Kenapa dia tidak bisa hidup di dunia nyata? Aku sangat mengharapkan kehadirannya di dunia nyata. Mungkin aku bisa menghabiskan waktu, tertawa bersama Chira dengan nyata jika dia hidup. Sayangnya dia hanya sebatas imajinasiku saja. Tapi tak apa, itu sudah cukup bagiku

🌼

"Vella, Vella. Bangun nak. Kamu mandi dulu ya. Mama membelikanmu beberapa buah saat kamu tidur. Kamu suka anggur kan?" sambut mama saat aku baru terbangun. "Hmm? Ya? Apa?" jawabku dalam keadaan masih mengantuk. "Mama punya anggur untukmu. Kamu mandi dulu. Mama udah siapin air hangat untuk kamu mandi" jawab mama. Biasanya aku mandi pake air dingin. Ada apa denganku? Apakah aku sakit? Ku coba memegang dahiku. Hangat. Ternyata aku memang benar sakit.

Aku beranjak dari tempat tidurku lalu pergi mandi. Ku lihat wajahku di cermin. Pucat. Sangat pucat.

Setelah mandi, aku mencari mama. Mama tidakku temukan di dapur. Aku berfikir mama ada di dapur karna tadi mama membicarakan anggur -anggur itu buah kesukaanku- yang aku kira sudah di letakkan dalam kulkas. Aku mencari mama di ruang tamu. Nihil. Aku kembali ke kamarku. Ternyata mama masih duduk di ranjangku. Tak biasanya wajah mama seperti khawatir begitu.

"Ma"
"Hm? Ya? Ada apa Vella?"
"Mama kenapa? Apa mama sakit"

Hanya senyum kecil dari mama. Aku masih bingung. Mama yang dari posisi duduk di tempat tidurku, lalu berdiri dan......memelukku. Ada yang aneh dengan mama. Tak biasanya seperti ini. Aneh, tapi menyenangkan. Ada rasa hangat saat mama peluk aku. Aku membalas pelukannya dengan pelukku yang erat. Mama mengelus rambutku dengan lembut.

"Vella"
"Iya ma?"
"Mama minta maaf ya. Mama sering pergi hanya karna urusan kantor. Mama sudah bilang ke papa"
"Bilang apa ma?"
"Mama sudah bilang ke papa, sekarang mama mengundurkan diri dari pekerjaan"
"Lalu siapa yang nanti membantu papa mencari uang?"
"Kamu tidak perlu memikirkan itu. Sekarang, mama bisa bermain denganmu. Setelah pulang sekolah. Pada malam hari. Membantumu mengerjakan pr nanti"
"Mama serius?"
"Iya Vella"
"Yeaaaay. Vella ga kesepian lagi...."
"Haha. Iya. Vella ga kesepian lagi"
----------------
*Okasan : ibu (bahasa Jepang)

T U L P ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang