02. Rencana

105 29 6
                                    

"Ra, tipe ideal cowok lo itu kayak gimana?" Ciara menatap kakaknya yang asik menggulir layar ponsel. "Kali aja gitu, lo udah punya cowok yang bisa memikat hati lo itu yang sekeras batu." Gaby menekankan kata memikat.

Ciara meringis, ia tak tahan untuk melempari wajah cantik kakaknya dengan bantal. "Ish! Hati gue kan selembut sutra." Ciara belagak menyentuh dadanya membuat Gaby menaikkan sebelah bibir sebal.

"Sutra apaan?" tanya Gaby polos yang langsung di pelototi adiknya. Mengira pertanyaan kakaknya itu menjurus ke arah lain. "AW! ALBYINO LEPASYINN!! SYAKITT." Gaby berteriak kala kedua pipinya dicubit keras oleh Ciara, sambil menyindir kulit putih Ciara yang hampir seperti buaya albino —putih. 

"APAA??!"

"ALBYINO!"

"SEKALI LAGII!"

"AMPYUN RA!" Gaby menyerah, dan akhirnya Ciara melepaskan cubitannya pada pipi Gaby. "Lo mau bunuh gue ya?!"

"BUNUH GIMANA ORANG CUMA CUBIT PIPI!" teriak Ciara tak kalah nyaring.

"YA TAPI CUBITAN LO BAKAL BUNUH GUE PERLAHAN, CICI!"

"MANA MUNG—"

"BERISIIIIK!" sontak mereka langsung terdiam ketika mendengar teriakan dari kamar sebelah. "Ciara, Gabriella. Kalian bisa gak diem seharii aja?"

"Ampun Bang Zoe." ucap mereka pelan ketika melihat Lorenzo sudah ada di depan pintu kamar Gaby. Lorenzo menghela nafas, lalu menatap adik-adiknya dengan tatapan lelah.

"Ra, Gab. Kalian itu udah ged—"

"Kalian kenapa belum tidur? Ra, Gab? sana pergi kekamar masing-masing! Jangan buat tetangga sebelah datangin rumah ini, ya!" Mama Maura datang membuat Gaby dan Ciara bernafas lega —karena Abangnya tidak jadi mengomel. Bisa berabe nanti kalo Lorenzo menghukum mereka seperti yang dilakukannya kemarin —menjadi babu Zoe selama 24 jam.

Lorenzo menghela nafas, "Iya Ma." lalu meninggalkan kamar Gaby setelah memelototi mata kedua adiknya itu, yang dibalas mereka dengan juluran lidah.

"Gudnite, Mamaa!" ucap Ciara beranjak meninggalkan kamar Gaby.

"Nite Ra, nite Gaby." balas Mama Maura.

Setelah Mama Maura dan Ciara keluar, Gaby pun akhirnya membuka laci nakas dan mengambil kotak dari dalamnya.

"Kenapa sih Virgo selalu kirim hal-hal yang gak berfaedah kayak gini? Basi tau nggak." ia membuka kotak itu dan menemukan bunga mawar, lagi. "Seberapapun usaha lo buat dapetin gue, gue gak bakal terima lo Vir, Maaf." ujarnya sebelum membuang mawar malang itu ke tempat sampah.

• • •

"Gaby nyariin Virgo? Ngapain tuh anak?!" Gemma membanting ponselnya setelah menutup aplikasi LINE-nya. Barusan ia telah menanyakan Dizza tentang apa saja yang diobrolkan tadi di taman belakang sekolah.

Gemma mendesah, cowok itu mengambil ponselnya lagi lalu mengetikan nama akun Virgo di kolom pencarian.

"Masih gantengan gue juga," Gemma berbicara sendiri. Jari jempolnya menekan salah satu foto Virgo yang sedang berpose peace.

"KAK GEM!" teriak adiknya Gemma, Sheana. "BALIKIN BUKU DIARY GUE!!!" gadis itu berteriak menggelegar lagi membuat Gemma menutup telinganya.

Tadi, saat Sheana pergi ke supermarket untuk membeli persediaan snack di kamarnya, Gemma diam-diam mencari buku harian milik adiknya itu. Entah apa alasannya.

Sheana menggebrak pintu kamar Gemma yang terkunci sambil meneriakki nama kakaknya. "KAK GEMMA BUKAIN!!!"

Gemma mendecak, lalu membuka kunci pintu kamarnya. Cowok itu terkejut melihat wajah adiknya yang seperti hantu —dibaluti masker wajah.

Tanpa berkata, Sheana menyeruduk badan kekar kakaknya membuat Gemma tersungkur kebelakang. Shea mengacak-acak kasur, lemari, meja belajar, dan barang apapun yang ada dikamar Gemma. Tidak peduli teriakkan Gemma yang menyuruhnya berhenti.

"KAK GEMMA PASTI UDAH BACA SEMUA TULISANNYA KAN?! AYO NGAKU!" Sheana menuding Gemma yang memasang wajah polos.

Gemma mengangkat bahu pura-pura tidak tahu apa-apa, sementara Shea sudah mengacak-acak barang apapun yang ada dikamar Gemma.

Setelah menyerah mencari, Shea menghampiri Gemma dan langsung melempari wajah tampan kakaknya itu dengan barang apapun yang ada disana.

"JANGAN BERCANDA KAK, DIMANA LO SIMPEN DIARY GUE?!"

Shea naik ke kasur Gemma, lalu mengambil ponsel kakaknya yang tergeletak di pinggir ranjang.

"KASIH TAU ATAU GUE POST FOTO KAK GABY YANG CANDID KE INSTAGRAM KAKAK?!" tanya Shea sengit, gadis itu menyeringai menatap wajah Gemma yang tak terima.

Gemma memang banyak mengoleksi foto candid Gaby. Tenang saja, bukan untuk hal apapun tapi foto Gaby bisa membuat moodnya naik seketika.

Kata Gemma, Gaby itu tidak terlalu cantik tapi.. Mempesona.

Sheana memang sudah tahu kakaknya menyukai Gabriella. Adiknya itu akan menampung segala curhatan kakaknya tentang bagaimana dinginnya Gaby, tentang bagaimana kerasnya hati Gaby, dan tentang.. Masa lalu kakaknya dan Gaby.

"HE NGAPAIN NGELAMUN?!" teriakan Shea membuat Gemma tersadar, cowok itu langsung berdiri dan merampas ponselnya yang berada di tangan Shea. "Eh siniin kak mau gue post foto kak Gabyyy!!"

Gemma tak peduli teriakan adiknya, cowok itu malah duduk dengan tenang di tepi ranjang dan membuka aplikasi instagram.

Shea menyerah, mengajak bertarung dengan cowok batu itu memang susah! Kesal, gadis itu turun dari ranjang dan duduk bersebelahan dengan kakaknya. Shea menatap arah mata Gemma yang lurus menatap ponsel. "Kak Gaby mulu lo kak."

"Diem lo curut," kata Gemma kesal. Moodnya sedang hancur ditambah teriakan menggelegar Shea tadi. "Sye, Gaby deket sama Virgo. Cowok kelas 12 IPA. Lo tau kan?" tanya Gemma. "Dia sampe nyariin Virgo tadi kata Dizza, tapi Dizza nggak kasih tau kenapa Gaby nyariin Virgo karena dia lagi sibuk, nggak keburu kasih tau."

"Kenal dong! Dia kan ganteng, baik, ramah.." Shea tersenyum menatap langit-langit sambil membayangkan wajah Virgo tampan panutan para adik kelas itu.

"Cot lo." umpatan Gemma membuat Shea tertawa puas. "Kayaknya dia harus musnah deh Sye, ganggu hubungan gue sama Gaby aja!"

Shea terkikik, menahan tawa membuat Gemma melayangkan tatapan sinis. "Emang hubungan lo sama kak Gaby apaan kak?" skak. Gemma terdiam, Shea malah tertawa puas membuat satu toyoran melayang dikepalanya lagi. Adiknya ini kalo ngomong suka bener ya!

"Kan lagi proses Sye, ah katanya lo juara dua panahan tapi yang gini aja lo bodoh." kata Gemma membuat Shea menepuk jidatnya sendiri.

"Ya itu beda lagi, poop." umpat Shea, "Terus rencana lo apa kak?" tanya Shea kepada Gemma yang sedang berfikir keras.

Gemma menatap Shea, lalu menyeringai membuat Shea bergidik. "Lo harus bantu gue Shey."

Shea mengkerutkan dahi, "Apaan?" Gemma berbisik di telinga Shea, lalu Shea tertegun ketika mendengar kata-kata kakaknya dan segera menabok kepala kakaknya.

"Rencana apaan itu kak? Anjir." Shea tertawa keras bersama Gemma. "Tenang aja, gue Sheana Billa Neshilla si most wanted SMA Zhellix pasti bisa membantu kakaknya memusnahkan Gazriel dari muka bumi ini!" mereka tertawa lagi lalu bertos ria.

• • •

A/n:

Maaf lama apdet ya, gue udah tulis bbrp bab tapi entah kenapa pas gue buka draftnya keapus.

(( aku bilang kalo kalian menemukan nama Sheana dan Ciara itu berarti adik-adiknya Gemma dan Gaby yang dulu namanya Lema-Geisha. Kalo kalian nemuin Virgo, itu berarti Gazriel. ))

Ada kritik dan saran? Komen disini ==>

Jangan lupa vote ya gayn, gue gak maksa sih tapi hargai aja dikit cerita gue ini. Walaupun gak sebagus cerita lain wkwk.

See u next bab!

#01 | BOOMERANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang