Sebelas

3.6K 544 45
                                    

Dari tadi berdiri mulu pegel anjir, tau gitu ogah gue jadi panitia. Ditambah Jaebum sama Seulgi bercanda mulu bikin suasana hati gue jelek.

Sebenarnya Seulgi tuh bukan panitia dia cuna disuruh tampil pas upacara pembukaan.

Fyi, Jaebum tuh bawa dua kamera yang satu punya kampus yang satu punya dia. Pas lagi break gitu dia ngefoto pake kameranya sendiri. Dan gue gak tau apa yang dia foto.





"Ra, nih jatah makan siang lo."

Pas gue buka ternyata menu makan siang hari ini adalah seafood dan gue emang gak bisa makan seafood. "Gyeom!"

"Napa?"

"Sini!" Yugyeom pun mendekat ke gue sambil bawa makannya. "Nih buat lo aja, pasti lo laper banget kan?"

"Lah elo?"

"Udah makan tadi, lama sih ngasih makan siangnya." bohong kok.

"Thanks ya Ra."

Gak lama Jaebum rusuh, "Jira mana?"

"Apa?" gue liat Jaebum bawa dua nasi kotak dan bisa dipastikan menunya sama. "Belum makan kan lo?"

"Gak laper," Jaebum duduk ngeleseh di samping gue habis itu dia buka nasi kotaknya. "Lo gak makan karena seafood kan?"

"Ntar kalau alergi gue kumat kan repot."

"Eh kantin buka gak sih?"

"Buka, Bum." sahut salah satu panitia. Jaebum narik gue keluar dari ruangan khusus yang disediakan untuk panitia.

"Mau ke mana elah? Gue capek tau."

"Ke kantin lah, kalau lo gak makan tambah repot nanti. Udah nurut aja atau gue aduin ke Bambam sama Baekhyun."

"Dih,"

Jaebum yang mesen makanan dia cuma nyuruh gue duduk manis aja. Dari tadi gue berdoa semoga aja Seulgi udah pulang.

Bukannya gue takut sama Seulgi tapi gue males kalau harus berurusan sama orang. Ngeribetin diri sendiri aja. Ya kan?




"Udah dimakan, lo ngeliatin apa sih?" Jaebum nyubit pipi gue. "Sakit anjir, gue jaga-jaga kalau ada Seulgi."

"Dia udah pulang santai aja. Lagian kan gue udah bilang bakal tanggung jawab kalau sampe lo diapa-apain sama Seulgi."

"Ngomul aja lau."

"Waduh ini gimana mau move onnya kalau makan berdua aja?" kak Jae dateng sendirian duh kasian banget jomblo.

"Bacot ah ayam."

"Lo ngapain ke sini bang?"

"Numpang mandi, napa?"

"Ck, serius anjir. Susah emang ngomong sama lidi."

"Mulut lo, Ra pengen banget gue tabok."

"Ya makanya jawab serius dong!"

"Jangan serius-serius napa ntar lo baper terus gue bikinin lagu mau kaya Brian yang bikin lagu karena terinspirasi sama lo?"

"Bang, nanti kalau lo muntah paku jangan salahin gue ya."

"Sadis amat lo."




"Lo sendirian bang?"

"Enggak, sama anak-anak tadi. Tapi mereka belum kelar urusan sama dosen."

"Kirain sendiri."

"Kenapa? Nyariin Brian kan lo?"



Kenapa seorang Park Jaehyung mulutnya sungguh lemes?

"Pergi aja sono lo bang!"

"Lah Jei kok lo ngusir gue sih?"

"Gue ganggu kalian yang lagi nego ya?"

"Nego apaan anjer?"





"Balikan." setelah itu kak Jae lari kenceng banget.






Gara-gara si lidi suasana meja gue jadi canggung anjir. Jaebum diem begitu juga gue.





"Lo masih ada perasaan sama gue, Ra?"

Tbc

Mantan [Jaebum] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang