Dua Puluh Lima

2.4K 358 17
                                    

Gue terbangun karena sinar matahari yang mengganggu acara tidur pagi gue. Dengan terpaksa gue harus membuka mata.

Bentar,

Sejak kapan cat kamar gue jadi abu-abu gini? Dan sejak kapan bed cover kamar gue warnanya jadi hitam?

Goblok.

Ini bukan kamar gue.

"Nyanyak tidurnya?" gue terkejut ketika seorang cowok duduk di pinggir kasur. Gue langsung ngecek baju, huft untung lengkap.

"Gue gak nafsu ya sorry aja."

Kayaknya dia gak asing deh, tapi siapa ya?

"Lo Byun Jira kan?"

Kok tau? Emang dia siapa sih?

"Kok tau?"

"Gimana ya tiap musim perlombaan voli wajah lo sering muncul di tv dan mama gue ngefans sama lo. Jadi gue bisa tau nama lo."

Anjir hp gue mana ya? Eh di samping gue ternyata. Buset, 158 misscall dari bokap, 103 misscall dari nyokap, 50 misscall dari Baekhyun dan juga Bambam, 98 misscall dari Kak Ten.

Gak lama hp gue bunyi, Kak Chanyeol yang nelpon kali ini." Halo kak?"

"Kamu dimana?"

"Dirumah temen, aku nginep. Kenapa?" gue bisa denger Kak Chanyeol menghela nafas lega.

"Kok gak ngabarin orang rumah? Semuanya khawatir loh."

"Lowbatt kak, ini aku juga mau nelpon mama."

"Lain kali pamit ya, Ra."

"Iya kak."

Sambungan telpon diputus oleh Kak Chanyeol. "Bang Chanyeol?"

"Iya, lo kenal?" dia geleng. Gimana sih?

"Mending lo mandi terus gue anter pulang."

"Iya."



























Gue kira habis mandi langsung dianter pulang eh taunya disuruh sarapan dulu. "Jira?!"

Lah tante Hyolin?

"Loh tante?" tante Hyolin meluk gue sebentar. Jadi, tante Hyolin itu sebenarnya temennya mama. Tapi gue gak tau kalo dia punya anak cowok.

"Semalem Changkyun bawa kamu ke sini, tante pikir dia nabrak kamu eh taunya kamu ketiduran."

Nama anaknya siapa tadi? Changyun? Siapa sih susah amat.

"Ma, dia belum kenal aku."

"Ya udah tinggal kenalan kan bisa."

Anaknya tante Hyolin ngulurkan tangannya "Kenalin gue Im Changkyun, terserah lo mau manggil gue apa."

Eh kayaknya gak asing deh namanya.

"Sarapan dulu yuk,"

Setelah sarapan gue langsung dianter pulang sama anaknya tante Hyolin. Di jalan kita cuma diem aja.

"Hmm, gue boleh minta tolong gak?"

Dia noleh sekilas, "Apa?"

"Bilangin ke nyokap lo ya jangan ngasih tau nyokap gue kalo semalem nginep di rumah lo."

"Iya, btw ini belok mana lagi?"

"Belok kanan, rumah cat warna abu-abu di kanan jalan. Pagernya tinggi,"

"Sama rumahnya Bambam?"

"Depannya." eh dia kenal Bambam?

Gak lama mobil berhenti di depan rumah gue. Pas turun gue ngeliat Jaebum berdiri di depan pager. Ngapain lagi sih?

"Lo tuh kalo mau pergi gak usah bawa-bawa nama gue kali!" hah?

"Lo ngomong apasih?" serius gue gak paham dia ngomong apaan.

"Gue disalahin sama keluarga lo, anjir." oh kejadian semalam.

"Heh! Lo sendiri ya yang ngechat gue, ngajak ketemuan di kafe biasa karena ada yang mau lo omongin sama gue."

"Kapan? Gak ada tuh di hp gue, gak usah ngada-ngada. Lo kalo mau keluar sama cowok lain jujur aja kali gak usah pake nama gue. Pake fake chat pula, kampungan." bantah Jaebum. Tau gak gimana rasanya dihina sama cowok yang kalian cinta?

Baru aja mau bales omongan Jaebum tante Taeyeon dateng sambil bawa kotak makan.  "Jira, kamu ke mana aja sih nak ya ampun?"

"Nginep di rumah Yuqi."

"Kok gak pamit?"

"Lowbatt, tan."

"Lah bang Jaebum?" Changkyun dateng sambil bawa dompet gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lah bang Jaebum?" Changkyun dateng sambil bawa dompet gue. Kayaknya ketinggalan di mobilnya.

Mereka kenal?

"Makasih Chang, gue duluan. Ayo tan masuk, dada Jira sakit."

Tbc

Muehehehehe

Mantan [Jaebum] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang