When The Wind Blows

884 86 5
                                    

Bintang bertebaran di langit
Malam ini terasa tak asing
Tempat kita berkumpul
Tempat aku bersamamu


Malam ini aku kembali datang ketempat ini. Dimana hanya kau dan aku duduk beralaskan rumput sembari menatap Bintang-Bintang yang bertaburan diatas sana.

Kita membicarakan banyak Hal yang menurutmu bahagia. Dan aku hanya tersenyum menanggapi setiap maksud perkataanmu.

Sekarang rasanya seperti ada yang hilang dari bagian hatiku. Kini tak ada lagi yang akan bercerita padaku dengan begitu semangatnya seperti hari-hari lalu. Semuanya menghilang terbang bersama Angin yang berhembus kencang.

.
.
.

Apakah kau ingat?
Di hari yang berangin seperti sekarang
Aku rindu jalanan yang kita lalui

Dengan perlahan aku bangkit, Mencoba menghilangkan pemikiran itu untuk merasuk kembali kedalam pemikiranku.

Jalanan ini, Aku dengan bodohnya melewatinya lagi. Sepintas Terlihat bayangan dirimu yang tengah tersenyum padaku.

Kau menggenggam tanganku lalu memeluk diriku agar aku selalu Hangat.

Aku melihat kembali bayangan itu, Dimana kita saling berkejaran tanpa perduli tatapan mata yang menatap kita dengan Heran.

Aku merindukanmu ... Aku merindukan saat kita bersama disini

.
.
.

Kau adalah bintangku
Kau ungkapkan padaku
Kau datang padaku, Dimanapun aku
Aku merindukan hari-hari itu

Hari itu kita kembali lagi duduk sembari menatap Taburan Bintang-Bintang dilangit. Aku melihatmu dengan tatapan yang tidak bisa aku artikan saat ketika Kau bilang bahwa

'Setiap kali kau merindukanku, Maka Bintang-Bintang diatas sana akan menemanimu menghilangkan rasa rindumu padaku.'

Lalu aku terdiam ketika kau berkata lagi padaku

'Meskipun Banyak Bintang yang bersinar dengan berkilau-nya. Tapi bagi dirimu, Hanya akulah yang bersinar dimatamu.'

.
.
.

Bagai sebuah mimpi
Kenangan denganmu telah berlalu
Aku menghabiskan malam seperti ini
Aku dulu tak tahu isi hatimu

Sekarang semuanya telah menghilang. Tawamu, Senyum manismu. Aku tak dapat melihat dan merasakannya kembali. Seperti mimpi kau dan aku tak bersama lagi.

Semuanya telah hilang dan berlalu. Sekarang hanya diriku disini sendiri. dengan kenyataan yang selalu menghantamku bahwa, Aku terlalu bodoh untuk tidak mengerti setiap perasaanmu padaku.

Maafkan aku yang bodoh ini

.
.
.

Apakah kau ingat?
Pertemuan pertama kita yang berharga
Senyum malu-malu mu
Aku merindukan hari-hari itu
Aku dulu tak tahu bahwa itu cinta

"Taeyeon-Ah ... Perkenalkan ini Jessica. Dia adik sepupuku yang baru saja datang dari Amerika"

Saat itu, Ketika Donghae Oppa menyodorkan Tanganku padamu. Kau hanya diam mematung, Lalu dengan senyum bodohmu kau menjabat tanganku diiringi dengan Kekehan dari Oppa untukmu.

Aku tak tau bahwa saat itu kau telah jatuh untukku Taeyeon-Ah. Aku tak menyadari bahwa kau menyukaiku disaat awal perkenalan kita.

Kenangan itu ...

Apakah bisa aku mengingatnya lagi?

.
.
.

Di bawah sinar rembulan, bersamamu
Berdiri di penghujung musim
Aku mengenangnya lagi
Kau, saat dulu

"Apa yang kau lakukan disini Sica-ah! Aku menelfonmu berkali-kali, Tapi kau tidak mengangkatnya"

Aku kembali terhentak dari lamunanku saat Yuri, Sepupumu menyadarkanku dari kenanganku tentangmu.

Dia terlihat mengatur nafasnya sepertinya dia terlihat lelah

"Maafkan aku Yul, Aku terlalu asik dengan Pemandangan ini."

Kataku dengan alasan yang sebisa mungkin kuberikan. Kau tau aku pasti berbohong, Itu terlihat jelas dari Keningmu Yang mengernyit menatapku.

"Baiklah ... Sekarang kita harus bergegas kerumah Sakit. Tiffany sudah melahirkan. Taeyeon baru saja menghubungiku."

Aku menatap Yuri yang tersenyum bahagia. Aku ingin seperti mu Yul, Aku akan berusaha melupakannya seperti keinginanmu untukku.

"Benarkah?? Ayo kita bergegas"

Kini aku menarik tangan Yuri secepat yang aku bisa. Mencoba senatural mungkin aku berusaha bersikap.
Semoga Aku bisa melupakanmu Taeyeon-ah .....

.
.
.

Aku sangat bersyukur untukmu
Semoga kau juga bisa tersenyum saat memikirkanku

Aku tersenyum melihatmu yang kini juga tengah melihat kearahku. Kau dengan senyum bahagiamu benar-benar membuatku menyadari bahwa ini saatnya untuk melupakanmu.

Kau dan dirinya telah berbahagia, Apalagi Bayi yang tengah kau peluk sekarang adalah bukti bahwa kau mencintai mereka. Bahwa posisiku juga sudah tergantikan dengan kehadiran mereka dalam kehidupanmu.

Selamat Tinggal Taeng ....

Sampai disinilah perjalananku dengan kenanganmu.

Aku Harap aku juga akan menemukan seseorang yang akan menatapku sama seperti kau menatapku dulu.

Semoga kau bahagia.....




END

   

Oneshoot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang