Aku tak tahu, mengapa manusia takut padamu . . .
Aku tak tahu, mengapa manusia membencimu . . .
Suaramu . . . Kilatanmu, Begitu mengerikan !Ketika Hujan turun, kau ikut serta . . .
Membuat orang yang menikmati hujan menjadi takut.
Kau bagai badai yang menghantam semua orang . . .Kemarahanmu, Kecewamu . . .
Kau luapkan melalui langit . . .
Turun bersama HujanMasalahmu, Semua kau Turunkan ke bumi . . .
Entah, dengan siapa kau marah? Tak ada yang tahu . . .Seandainya . . .
Aku memiliki keberanian . . .
Ingin rasanya aku berteriak bersama suara gemuruhmu, terbawa dalam Kilatanmu.
Meluapkan semuanya . . .
Emosiku, Amarahku . . . Tanpa tertinggal teriakan sedikit pun.Jika aku berteriak bersamamu . . .
Takkan ada yang mendengarnya kan?
Apakah itu Kenyataan?Aku hanya tak ingin kenyataanku membawa diriku Ke alam Mimpi . . .
Apabila, Kenyataan itu tak terjadi,
Rasanya seperti jatuh, Tak ada bunyinya tapi meninggalkan rasa sakit yang begitu dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
kumpulan Puisi " Curahan Tentang Duniaku "
PoesíaKumpulan puisi yang menanyakan keberadaanmu juga sebuah ingatanku kepada dirimu. Meyakinkanku bahwa setiap bait puisi memiliki makna tersendiri bagi pembacanya.