4. Goodbye, Halcyon Days - Obsesi (onesided!Navi)

253 20 22
                                    


Genre: ((by God if you'd call this romance (';ω;`) ))
Rating: implicit nsfw
A/N: [REQUESTED] onesided!Navi, mainly LeoN. Hakyeon kelas 3, Wonshik kelas 1.

***

Jika tidak ada di lapangan basket indoor, maka dia berada di ruang tari. Sesekali juga di perpustakaan.

Wonshik terlampau hapal dengan jadwal seorang Sunbae tertentu. Percayalah dia bukan penguntit, hanya saja hal yang sudah menjadi semacam kebiasaan itu ia lakukan begitu saja. Mungkin panggilan alam bawah sadar, mungkin juga dia benar-benar seorang penguntit.

Entahlah.

Wonshik bahkan mengumpulkan informasi tentangnya diam-diam--apapun yang berkaitan dengannya  termasuk orang yang sedang mendekati atau sedang ia dekati. Dengan statusnya sebagai anak pendiri sekolah, tentulah dia bisa mendapatkan semua yang dia inginkan dengan mudah. Dan ketika Wonshik merasa lampu hijau sudah di depan mata, dia memberanikan diri untuk menyatakan perasaan padanya.

"Kim Wonshik?"

Suara semanis madu memenuhi indera pendengaran Wonshik. Ia berbalik, menatap Sunbae yang ia tunggu sedari tadi berjalan perlahan memasuki ruang tari--tempat pilihan Wonshik yang ia cantumkan dalam suratnya. Satu tangannya yang tenggelam di lengan cardigan yang ia kenakan menggenggam secarik surat dengan kedua netra sedikit membulat saat menatap Wonshik.

"Oh--ternyata benar Kim Wonshik yang itu," ia tersenyum kikuk sementara Wonshik menatapnya sedikit mengernyit.

Memangnya ada berapa 'Kim Wonshik' di sekolah ini?

"Aku terkejut saat melihat namamu di tumpukan surat yang dikirim ke loker sepatuku hari ini." ia menggaruk salah satu pipinya dengan telunjuk rampingnya.

Dia memang populer di kalangan gadis maupun laki-laki di sekolah ini, mau bagaimana lagi.

Tapi dia memilih Wonshik--atau setidaknya biarkan dia berpikir demikian--diantara tumpukan surat yang menggunung di loker sepatunya. Mendadak Wonshik merasa percaya dirinya semakin meningkat.

"Um...jadi ada ap--"

"Cha Hakyeon-sunbaenim, jadilah pacarku."

Laki-laki yang lebih tua di hadapannya mematung dengan raut wajah lucu. Itu bahkan bukan merupakan ajakan atau meminta ijin, lebih kepada sebuah perintah mutlak dan lantang.

"Oh...ternyata kau juga..." gumamnya pelan.

"...? Kau mengatakan sesuatu, Sunbae?"

Hakyeon tersenyum tipis, sedikit dipaksakan, "Aku menghargai perasaanmu tapi maaf, aku tidak bisa."

Kali ini giliran Wonshik yang mematung. Apa dia--baru saja ditolak? Kim Wonshik ditolak? Laki-laki yang mampu membuat gadis maupun sesama jenisnya bertekuk lutut dan bahkan rela menjadi fuck buddy-nya--tengah mengalami penolakan?

Apa dunia sedang bercanda dengannya?

"...Apa?" tuding Wonshik.

"Begini, aku--" Hakyeon membuang napasnya. Entah sudah berapa kali ia mengatakannya dalam minggu ini, "--sudah memiliki seorang pacar. Jadi aku tidak mungkin menerima perasaanmu."

Halcyon DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang