6. Mimpi (slight!KenEn)

165 18 6
                                    


Genre: Friendship
Rating: Aman terkendali 👌

***

"Tolong..."

"Aku tidak akan mengulanginya lagi..."

"Maafkan aku..."

"Kumohon maafkan aku--"













"Hhah!"

Sepasang netra jernih membuka paksa, melebar. Napasnya satu-dua tidak berjeda, keringat sebesar biji jagung turun menuruni pelipis hingga dagunya.

Hakyeon meneguk paksa ludahnya seakan tengah menelan batu besar di tenggorokkan. Jantungnya berdetak tidak karuan.

"...Hyung?"

Netranya mengerjap beberapa kali. Ada kehangatan lain yang melingkupinya malam ini. Keringat yang membanjiri area wajahnya pun diusap pelan dengan intensitas menenangkan.

"Mimpi buruk? Apa kau baik?" tanyanya halus.

"Jaehwan..." bisiknya pelan. Tidak bertanya kenapa atau bagaimana laki-laki itu berada di kamarnya dan memeluknya seperti teddy bear ketika biasanya Hakyeon dapat mudah terbangun meskipun seseorang hanya mengintip ke kamarnya.

"Aku tidak bisa tidur, lalu saat akan mengambil minuman dari kulkas aku mendengarmu...berteriak samar." Jaehwan menatap lekat netra Hakyeon yang sedikit berkilau karena terbasahi air mata.

"Aku baik. Hanya saja teringat dengan peranku sebagai Eunho." Ia menarik napas panjang, "Rasanya menyakitkan..."

Jaehwan menganggukkan kepalanya sekilas paham meski tidak sepenuhnya. Ia mengusap punggung Hakyeon lembut hingga napas laki-laki yang lebih tua itu berangsur-angsur teratur.

"Aku selalu bermimpi tentang Eunho. Aku--sangat ingin menyelamatkannya,"

"Mm-hm. Aku tahu, Hyung mengatakannya di interview setelah dramanya berakhir."

Dan Jaehwan pun tahu bagaimana Hakyeon selalu seperti akan melompat dari sofa untuk masuk ke dalam televisi ketika mereka berdua tengah menonton bersama. Dia orang yang seperti itu--selalu peka dan memiliki empati tinggi meskipun dia sendirilah yang memerankan karakter Eunho tersebut.

"...Jaehwan..."

"Ya? Ah, kalau Hyung butuh waktu sendiri, aku akan kembali ke kamarku--"

GRAB

Jemari Hakyeon meremat kaos tidur Jaehwan dan membuat laki-laki itu sedikit tertegun.

"...Temani aku, malam ini saja. Aku--takut...mimpi buruk itu datang lagi." nadanya memelan di akhir.

Mungkin ini hanya after effect mimpi buruk, atau mungkin Hakyeon sungguh-sungguh mengatakannya. Yang manapun, Jaehwan tidak protes. Justru menyunggingkan cengiran lebarnya dan kembali memeluk Hakyeon erat. Hidung mancungnya bergesekan dengan surai ash brown lembut milik Hakyeon.

"Eung! Aku akan menemani Hyung selama yang Hyung mau!" Jaehwan menangkup kedua pipi tirus Hakyeon gemas, "Selamat tidur. Aku sangat menyayangimu, Hyung~"

.

.

.

(( Keesokan paginya, Wonshik dan Taekwoon ditemukan menggelepar di depan kamar Hakyeon karena melihat pemandangan dua manusia paling cantik tidur sekamar berdampingan (';ω;`) ))

FIN

Halcyon DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang