8. Goodbye, Halcyon Days - Tak Berharga (YiKyeon)

214 19 17
                                    


Genre : Romance, Angst
Rating: trigger warning for suicide theme, proceed with caution
A/N: yes, it is Lee Yikyung--Kang Jiheon from Children of Nobody.

***

Namanya Lee Yikyung, bujangan 34 tahun yang menjadi pelanggan setia rumah bordil ini sejak tiga bulan lalu dan bekerja sebagai detektif. Memiliki aroma tubuh bak anggur segar yang maskulin sekaligus manis, membuat wanita dan pria manapun pasti akan bertekuk lutut di hadapannya.

Selebihnya Hakyeon tidak tahu, dan tidak diperkenankan untuk tahu kecuali Yikyung sendirilah yang mengatakannya--atau biasanya Hakyeon hanya mengandalkan indera perabanya dan membiarkan instingnya bekerja seperti biasa. Hakyeon sudah sering bertemu banyak orang dengan berbagai jabatan, baik itu melalui fabrik pakaian yang mereka kenakan maupun melalui otot lengan atau bentuk tubuh mereka.

Yang membuatnya terlihat berbeda adalah, Yikyung tidak seperti pelanggannya kebanyakan.

"Hei,"

Hakyeon sedikit mendongak namun tidak bangun dari tempat tidurnya, mengendusi aroma ayam goreng yang samar-samar tercium semakin dekat.

Mendadak cacing di perutnya berteriak lapar.

"Aku bawakan ayam goreng kesukaanmu, ayo kita makan." ujar Yikyung sembari mengelus puncak kepalanya lembut.

Pelanggan yang 'memesan' Hakyeon rata-rata adalah pejabat sinting. Ia tidak pernah melewatkan satu hari pun tanpa pingsan atau tanpa terluka. Selalu ada luka baru baik terlihat maupun yang tidak terlihat. Lebih buruk lagi, pemilik rumah bordil ini terlalu tidak peduli bahkan jika Hakyeon sakit sekalipun ia akan memaksanya untuk menelan tiga sampai lima pil sekaligus untuk meredakan sakitnya. Karena Hakyeon adalah aset utama dan laki-laki satu-satunya disini, jadi dia dihargai cukup tinggi.

Tapi Yikyung berbeda. Dia mungkin tidak sekaya pejabat dengan napas bau dan perut bergelambir seperti babi, dia menyewa Hakyeon hanya untuk menemaninya mengobrol atau makan bersama seperti saat ini.

Mengingat kembali tiga bulan lalu, Yikyung yang sangat frustrasi akibat dirinya yang gagal menangkap seorang buron, pergi ke sebuah bar mewah yang berkamuflase sebagai hypermart di sudut tergelap Seoul. Sesungguhnya, dia bukanlah tipe pria yang suka dengan kebisingan bar. Dia pun tidak tahu kenapa dia tahu tentang bar yang tersembunyi di balik hypermart ini. Yang jelas kala itu ia banyak memesan minuman hingga akhirnya sang bartender mengusulkannya untuk pergi ke rumah bordil di lantai 5 untuk melepaskan frustrasinya dan ia setengah setuju.

Mungkin saja bermain dengan beberapa wanita atau pria akan membuat pikirannya segar kembali, pikirnya.

Suara gemuruh speaker dengan musik yang keras benar-benar mengganggunya, tidak heran jika ia kembali nanti dia mungkin akan tuli. Sumpah dia benci sekali kemari--

--jika saja ia tidak bertemu laki-laki dengan penutup mata yang tengah menari di tiang panggung kecil di tengah ruangan ini. Ratusan ribu won dilemparkan ke arahnya dan begitu laki-laki itu melepas keseluruhan tautan kancing kemejanya dan menyingkapnya, kedua netra Yikyung membulat.

"Anda menyukainya, Tuan? Saya akan memasukkan Anda ke daftar tunggunya."

"O-oh, aku..." Yikyung berdehem, sembari melirik sekilas nametag yang tersemat di dada kirinya;

Kim Kibum, Manager.

"Aku hanya--penasaran." ia menunjuk laki-laki tersebut dengan dagunya, "Ada apa dengannya? Tubuhnya penuh luka begitu."

Sementara sang Manager menggigit bibir bawahnya, "Ah...saya asumsikan Anda baru pertama kali disini?" tebak Kibum yang hanya dibalas anggukan singkat dari Yikyung, "Baru kali ini saya bertemu dengan orang yang langsung menanyakan lukanya daripada menanyakan tarif sewanya."

Halcyon DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang