PROLOG

255 16 1
                                    

Kau terlihat tapi tak dapat ku sentuh.
Kau ada tapi kau tak nyata.
Seperti layaknya bintang yang semu, kau membutuhkan matahari agar kau terlihat nyata.
Karena agar bintang tampak berkilau di kegelapan, dibutuhkan cahaya matahari yang berkorban.
Dan seperti itulah aku. Aku ingin menjadi matahari bagimu.
Tapi sayang, disaat matahari berkorban demi cahaya bintang, dia harus siap bahwa mereka terpisah waktu karena bintang hanya bisa bertemu dengan sang bulan.

Dengan mengenalmu mengajarkanku bagaimana cara melepaskan dan merelakan, karena mencintai tidak harus memiliki.

*****************************************

~~~~~*~~~~~

Author pov....

"Tar?"wanita itu sama sekali tidak menanggapi panggilan dari teman sebangkunya itu.

"Tari?"untuk kedua kalinya hasilnya masih tetap sama,(astaga ni anak budek apa ya?)"Mentari?"?kesabarannya sudah habis dia memanggil Mentari dengan agak sedikit berteriak.

"ehh, apaan?"wanita itu tersadar dari lamunannya dan dengan wajah polosnya dia menjawab seakan akan tak ada salah. Namanya Mentari Kezia Malona biasa dipanggil Tari oleh temannya,cewek cantik berlesung pipi yang menjadikannya terlihat begitu manis saat tersenyum, dan tidak lupa rambut hitam panjang yang sedikit ikal juga bulu mata yang lentik menambah kesan imut pada siapa pun yang melihatnya. Anak pertama dari 3 bersaudara, dari pasangan Daniel Atja Malona dan Siska Putri Malona.

"Tar, gue mau cerita, tapi ini rahasia jangan kasih tau orang lain ya?"ucap wanita yang memanggil Mentari tadi dengan semangat 45, yaitu teman sebangkunya sendiri namanya Luna Azmi Sabrina cewek cantik dengan tahi lalat di wajahnya dan rambut hitam sebahunya juga murah senyum menjadikan dia tampak cantik bagi yang melihatnya.

"iya iya, emang mulut gue ember apa nggak bisa jaga rahasia?...buruan mau cerita apaan?"jawab Tari tak sabaran.

"Gue suka sama Bintang"

"APA?"teriak tari lantang di dalam kelas menjadikan fokus semua orang beralih kepadanya, tanpa terkecuali cowok yang menjadi bahan pembicaraan mereka berdua, Bintang.

"Shutttt!"Luna langsung membekap mulut Tari dengan pelototan matanya.

"ehh maaf maaf gue nggak sengaja teriak tadi Luna ngomong ada sale tas yang lagi diskon, hehehe"cengir Tari kepada teman-teman sekelasnya yang saat ini memerhatikan mereka berdua.

Sedangkan Bintang cowok yang dibicarakan mereka hanya mengangkat satu alisnya, setelah itu melanjutkan aktivitasnya lagi yaitu tidur, memang saat ini jam pelajaran sedang kosong mungkin guru mereka malas masuk lantaran mengingat waktu sedikit lagi menunjukan waktu istirahat.

"lo seriusan suka sama Bintang?"tanya Tari memastikan.

"iya gue serius, secara dia kan ganteng Tar".

"Sejak kapan?"
"Sejak waktu pembagian kelas"memang Meraka semuanya sekelas.

Tari hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja, yang diucapkan Luna tadi ada benarnya juga sih, Bintang Permana Kusuma cowok ganteng dengan sikap yang agak tertutupnya menjadikan dia terlihat cool, keren, serta misterius.

"eh eh kalian cerita apaan sih? Sampai pakek terik segala lagi?"tanya Rani yang duduk di bangku depan mereka.

Dan perbincangan mereka juga menarik perhatian teman-teman yang lain yaitu Meylani, Anastasya, Leona dan Salwa. Mereka bertujuh merupakan teman dekat yang baru kenal saat mereka baru masuk di SMA Kusuma ini, ngomong-ngomong meraka baru menginjak kelas 1 SMA. Tapi Meylani dan Anastasya udah temenan dari kelas 2 SMP karena mereka dari SMP yang sama. Rani, Leona dan Salwa juga dari SMP yang sama jadi udah temenan cukup lama.

Bintang SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang