3. Jungkook Terluka

744 118 2
                                    

Dug!

Dug!

Brak!!!

Tubuh Jungkook terhempas ke lantai untuk ke sekian kali saat dirinya hendak mengambil alih permainan. Peluh memenuhi tubuhnya, nafasnya tersendat-sendat karena letih yang memuncak. Kedua kakinya serasa ingin putus karena tak henti berlari.

Bagaimana tidak? Ia di paksa bermain basket dengan komposisi 1 lawan 9 orang? Permainan macam apa itu?

Pandangan Jimin memicing saat Jungkook terlentang di lantai. Tampak sudah menyerah untuk melanjutkan permainan. Tersenyum licik mengiringi langkahnya yang terasa ringan dengan bola yang di hentak-hentakan ke lantai. Kondisi tubuhnya bahkan lebih fres tanpa keringat sedikitpun, berbanding terbalik dengan kondisi Jungkook.

Jimin tertawa sinis saat dirinya sudah di dekat Jungkook. Jungkook yang tak peduli, hanya mampu memejamkan mata lelah.

"Lelah heh?" Jimin terkekeh ringan..."Untuk itu, jangan cari masalah dengan Taehyung, dasar bocah ingusan!"

Taehyung? Benar pirasat Jungkook. Pasti kakaknya yang menyuruh Jimin untuk mengerjainya. Perlahan kedua mata Jungkook membuka, terkejut karena Jimin sudah berdiri di atas tubuhnya dengan senyum miring.

"Sekarang, bersiap untuk hukuman terakhir!"

Jungkook sudah pasrah saat bola basket yang keras terangkat ke arah wajahnya. Jika bola itu di jatuhkan sudah pasti, wajahnya akan lebab dan sakit. Jungkook sedikit meringis membayangkannya, ia memiringkan kepalanya dan matanya kembali terpejam bersiap tanpa melawan.

Jungkook tidak tahu kenapa nasibnya begitu sulit. Hubungannya dengan kakak angkatnya Taehyung tak pernah baik karena Taehyung seolah menolak kehadiran dirinya dalam keluarga dan sekarang, bahkan menjalar pada teman-temannya.

"Ss-sunbae!" Seseorang menyela. Menghentikan sejenak aktivitas Jimin yang hendak mencelakai Jungkook.

"Wae?" Tanya Jimin galak.

Mingyu, anggota basket yang tadi memanggil Jungkook di kelas, menatapnya takut-takut.

"Sunbae apa tidak apa-apa? Dia akan terluka"

Jungkook kembali membuka matanya, manatap Mingyu yang ternyata teman sekelasnya. Sementara Mingyu terlihat khawatir.

Jungkook lega pada akhirnya ada juga yang punya hati baik di antara mereka.

"Kenapa? Kau khawatir padanya? Mau menggantikan posisi dia?"

Mingyu menunduk takut. Jelas sekali ia menolak tawaran itu dan Jungkook tidak kecewa. Sebaliknya, pemuda itu mengerti.

"Jangan ikut campur jika tidak ingin terlibat, dasar bodoh!"

Jimin kembali beralih menatap Jungkook.

"Sampai mana kita tadi?"

Jungkook balas menatapnya kali ini, tak ada rasa takut sama sekali.

"Terserah!"

Hanya itu kata yang keluar dari mulutnya, kata yang justru semakin membuat Jimin naik pitang karena menganggap Jungkook makin kurang ajar.

"Rasakan ini!!!" Geram Jimin. Kedua tangannya mencengkram bola basket kuat-kuat, mengangkatnya ke atas lalu melayangkan bola itu menuju sasaran.

Srak!

Jimin terkejut bukan main. Seseorang menangkap bola itu secepat kilat dan mendorong tubuhnya hingga terjungkal ke lantai.

Saat ia mendongakkan wajahnya, nafas Jimin sampai tercekat.

"M-Min Ss...Saem?"

Min Yoongi memegang bola itu lalu melemparkannya asal ke belakang tubuhnya.

You And Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang