11. Stay

552 91 10
                                    

Tak ada yang di lakukan Jieun siang ini terlebih rumah terasa begitu sepi lantaran kakak dan bibinya sedang ada kesibukan diluar sana.

Hanya dirinya yang berada di rumah yang mendadak menjadi dingin. Tak senyaman sebelumnya.

Ia melirik ponselnya di atas meja, dibiarkan mati selama seharian ini karena takut Jungkook menghubunginya lagi.

Ia sedang Menghukum kekasihnya.

Tanpa tahu bahwa sang terkasih sedang berjuang di ruang kesakitan.

.

.

.

Min Yoongi menatap pintu ruang ICU dengan cemas. Sudah 30 menit lamanya dan dokter belum juga keluar dari sana.

"Tuhan, jangan biarkan dia terluka lagi,  ku mohon" Gumamnya sambil memejamkan matanya.

Di sana sudah ada Mingyu dan teman-teman Jungkook juga Suzy cs di tambah satu wanita jepang yang ikut. Siapa lagi jika bukan Sakura.

Sebagai teman sekolah Jungkook selama di jepang, Sakura jelas tahu tentang trauma apa yang menimpa pria yang hampir menjadi kekasihnya itu.

Sakura mengeratkan kedua tangannya, memejamkan mata dan ikut berdoa dalam hati.

"Tuhan, tolong selamatkan Jungkook ku!"

.

.

.

Bermalas - malasan bukan kesenangan Jieun meski moodnya sedang turun. Gadis ini sedang berusaha membuat cemilan ringan untuk dirinya dan berencana untuk menonton film setelahnya. Namun tangannya mendadak kaku dan jantungnya berdebar tanpa alasan yang jelas hingga tanpa sengaja memecahkan piring yang di pegangnya.

Ia termenung sejenak. Menatap pecahan piring dan benaknya melayang ke seseorang yang sedang ia hindari.

"Jungkook, kenapa aku cemas sekali denganmu? Kau pasti baik-baik saja kan?" Ia bergumam pelan.

Raut sedihnya tergantikan, setengah melirik pada ponselnya di ruangan Tv. Namun kepalanya dengan cepat menggeleng keras, menolak niat yang sempat muncul agar menyalakan ponselnya.

Tidak!

Sehari saja.

Meskipun sulit.

"Aku tak ingin bertemu denganmu!" ucapnya penuh ketegasan meski air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

Rindu.

Maski berkata demikian nyatanya, ia tak pernah bisa menahan rindunya pada kekasihnya.

Jieun merasa rapuh tanpa Jungkook dan itu berlaku sebaliknya tanpa gadis ini tahu.

.

.

.

Dalam pelupuk gelap itu, ia melihat sosok yang lebih kecil namun mirip dengannya tengah tertidur di kamar yang penuh dengan pernak-pernik iron man, bahkan wallpaper kamar itu adalah iron man sedang terbang menuju langit.

Pintu kamar terbuka. Menampakan wajah secerah mentari milik seorang wanita paruh baya. Rambut hitamnya panjang dan lurus di biarkan tergerai. Pakaian sederhana khas rumah menempel di tubuhnya yang porposional. Tubuh yang tinggi dan langsing dengan kulit putih bak porselen.

Wanita itu menghampiri remaja yang masih sedang terlelap di balik selimutnya. Mengelus lembut surai hitam legam lalu mengecup keningnya penuh sayang sambil bergumam...

You And Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang