8. Siapa?

561 96 11
                                    

"Kau...ajaib tapi unik. Aku tidak pernah tahu jalan pikiranmu. Segala tingkah itu terlalu sulit tertebak. Kau dan duniamu itu sungguh membuatku takjub"

Jieun menatap antusias wajah damai di depannya. Ah...sungguh tampan. Dia jadi gemas sendiri.

"Pemilik siapakah mata bulat ini? Hidung mancung ini?" Telunjuk Jieun bermain-main di wajah yang sedang terlelap. Jemarinya terhenti pada bilah bibir merah alami yang begitu menggoda.

"Bibir ini?" Lirihnya.

Jemarinya kemudian berpindah ke bilah bibirnya sendiri, tersenyum geli mengingat ciuman terakhir yang mereka lakukan di atas biang lala.

Jieun berusaha menahan suaranya agar tidak keluar tapi tetap saja suara tawa rendahnya sedikit mengusik pemuda di sebelahnya.

Perlahan kelopak sang pemuda terbuka. Objek pertama yang ia lihat_ia belum terlalu yakin karena terlalu buram hingga, onixnya menangkap sesosok wanita tengah berbaring di sisinya sambil membekap mulut.

Kedua mata Jungkook melebar, nyaris terkena serangan jantung dadakan. Ia bangkit secepat kilat.

"YA, SEDANG APA DI KAMARKU!!!" Raungnya dengan raut terkejut.

Jieun yang mendapat reaksi seperti itu malah tertawa dan makin menyamankan diri di ranjang hangat kekasihnya.

Tunggu...ranjang?

Tidak! Mereka bukan sehabis melakukan kegiatan panas semalaman. Tubuh keduanya bahkan masih terbungkus baju lengkap.

Pagi ini Jieun sengaja datang ke rumah keluarga Kim. Menghebohkan seisi rumah dan memaksa masuk ke kamar Jungkook, dan beginilah jadinya.

"Kenapa reaksimu begitu sih?" Tanyanya dengan santai. Ia mendudukan diri, menyandar di punggung ranjang Jungkook sambil terus memerhatikan sang pujaan hati.

Jungkook berdiri di sisi ranjang dengan raut wajah kacau. Kesal luar biasa.

'ya tuhan, gadis ini sangat ajaib' pikirnya.

"Kau, sedang apa pagi-pagi di kamarku? Ini kamar laki-laki harunya kau_"

"Ini kamar 'calon suamiku' kenapa aku harus minta ijin?" Lawan Jieun tak mau kalah.

"Aish kau ini? Kita belum menikah baru calon! Jangan seenaknya begitu"

"Ah...jangan begitu kuno Jungkook. Kalau bisa sekarang kenapa aku harus menunggu nanti cuma untuk melihatmu saat tidur?"

Jungkook menghela nafas lelah. Calon istri ajaibnya ini sudah mengajaknya berdebat pagi-pagi buta begini. Bagaimana jika sudah menikah nanti?

"Tetap saja itu tidak sopan. Di rumahku ada Ayah dan Ibu, bagaimana reaksi mereka kalau kau_"

"Mereka tahu kok!" Potong Jieun dengan percaya diri.

"Apa?" Jungkook lagi-lagi shock.

"Aku bisa masuk ke kamarmu atas ijin mereka. Sudah sana cepat mandi, hari ini kita harus menyambut tamu dari Jepang!"

Jungkook masih terpaku dengan pikiran melayang. Sungguh tak mengerti dengan sikap Jieun yang kelewat...ajaib di matanya.

.

.

.

Sarapan pagi di keluarga Kim tampak lebih ramai dari biasanya. Celotehan menggemaskan dari Jieun menambah keceriaan di atas meja yang biasanya sepi atau seringnya beriklim panas karena perdebatan.

You And Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang