Sehari sudah Fajar di kota barunya. Kini ia tinggal dengan pamannya. Di kota baru ini ia berusaha beradaptasi dan berbaur dengan orang orang sekitar. Fajar memilih taman depan rumah pamannya untuk menyendiri.
Dari dulu ia benci keramaian dan ia lebih memilih sembunyi dalam sunyi yang tak berbunyi. Taman depan rumah Pamannya menjadi tempat andalan ia menyendiri.
Dan hari ini adalah hari terakhirnya bersantai santai besok ia sudah harus berusaha berkenalan dengan teman barunya di sekolah. Apakah ia bakal diterima atau tidak? sebenarnya ia sangat mudah berbaur namun kadang ia juga kembali berteman dengan sepi.
Ia duduk di ayung ayung taman itu. Taman itu sangat bersih tak ada sampah mungkin orang sekitar memang paham dengan perasaan alam. Dan Fajar senang akan hal itu.
Tak terasa sebentar lagi ia akan melihat senja pertamanya di kota itu. Memang tak ada yang beda, senja selalu seperti itu yang datang lalu pergi. Begitu bukan?
" Anak baru ya? ", nyahut perempuan yang ada di sebelah ayung ayungnya.
Fajar memperbaiki pikirannya yang sudah larut dalam khayalannya.
" Eeeee iya ... eh sejak kapan kau di sebelahku ? "
" Khayalan lebih indah bukan dari kenyataan? pantas kau abaikan kenyataan . "
" Emmm benar ... bentar bentar kau siapa? "
" Oh iya kenalin aku yang sedang kau tunggu ."
Fajar merasa orang ini tak asing dengannya ia merasa orang ini beda namun bisa ia terima. Pada intinya orang ini akan membuat ceritanya indah.
" Yang aku tunggu? "
" Iya namaku sandhya. Kata ayahku berarti senja ."
" Oh, kalau aku sih orang yang menemanimu sebelum ke sekolah ."
" Fajar bukan? " , tebak Sandhya.
Fajar semakin heran dan penasaran sebenarnya ia siapa darimana asalnya.
" Benar, ngapain disini? "
" Mau pulang, oke aku duluan ya . "
Mungkin begitulah defenisi datang lalu pergi. Fajar langsung terdiam dan terus memandang ke jejak Sandhya hingga membelok dari jalan.
Fajar dibuatnya penasaran namun ia mengurungkan niatnya baru juga kenal itu pun sangat singkat masa ia tiba tiba menyimpan.
Ia kembali ke rumah Pamannya, menyiapkan segala perlengkapan untuk besok ia bawa ke sekolah. Malam itu mengawalkan tidurnya dibanding kesibukannya begadang tanpa alasan.
***
" Oke anak anak hari ini kita kedatangan murid pindahan. "
Suasana kelas menjadi gaduh. Kondisi seperti ini paling ada yang berharap murid baru itu seorang perempuan, namun semua harapan itu parah ketika Fajar mulai memasuki kelas itu. Mendadak hening. Semua berbisik dan bertanya tanya.
Fajar yang perlahan melangkahkan kakinya pandangannya hanya terus menunduk, ia takut tak diterima di kelas itu.
" Jadi siapa yang sudah kenal dengan dia? " , kata Pak guru dengan memegang pundak Fajar.
" Saya Pak ." , suara itu tak terdengar asing bagi Fajar. Ia langsung mengangkat pandangannya dan ternyata ia salah itu bukan Sandhya.
" Coba siapa namanya? "
" Suruh aja perkenalan dulu pak nanti juga saya tahu ."
suasana kelas kembali gaduh tertawa akan lelucon anak itu.
" Perkenalkan namaku Fajar, asal sekolah...... "
Setelah perkenalan Fajar di beri tempat duduk bagian sudut belakang bersama siswa laki laki yang bernama Bayu.
Fajar menaruh tasnya di kursi samping Bayu. " Salam kenal brooo ." , sapa Bayu. " Salam , he he . "
Ketika jam istirahat semua siswa berjalan keluar kelas kecuali Fajar, Bayu dan perempuan tadi yang sok mengenal Fajar.
" Oh iya namaku Nirmala ." , Coba sapa dari Nirmala yang tepat di depan meja Fajar.
" Iya aku Fajar. "
" Bayu ajak Fajar keliling dong . "
" Emmm kenapa kalian berdua baik denganku? "
" Belum baik kalau kami berdua belum ajak keliling . "
Fajar pun ikut dengan mereka berdua mengelilingi sekolah itu. Kelasnya berada di lantai 2 jadi mereka melilingi koridor sambil melihat ke bawah lapangan.
" Kenapa kalian baik? "
" Emang salah yah jadi baik? "
" Kenapa kalian tak seperti yang lain, yang menghiraukanku ."
" Emang baik kalau menghiraukanmu? abaikan yang lain ntar juga datang pas butuh ." , kata si Bayu .
" Oh iya namamu Fajarkan? " tanya Nirmala.
" Hmmm iya kenapa? "
" Nama adalah doa ga sih? "
Sambung Bayu , " Nah iya Fajarkan selalu diabaikan yang lain padahal dia kan yang selalu menemani. "
Fajar merasa nyaman dengan dua orang ini walau awalnya risih. Ia mencoba berbaur dengan mereka berdua. Dan sampailah mereka ke titik akrab. Sejak saat itu mereka menamai grup mereka dengan sebutan ' FBN™ ' . Entah grup apa itu.
***
Sepulang sekolah Fajar bercerita ke Pamannya di kota itu ia sudah mengenal tiga teman baru " Bayu dan Nirmala serta Sandhya yang sebenarnya siapa orangnya. "
Pamannya tersenyum bahagia melihat Fajar sudah punya teman di kota barunya. Paman berpesan kepadanya agar fokus belajar biar ia bisa membantu pamannya.
di sore harinya ia segera ke taman depan rumahnya harap ia bertemu dengan Sandhya. Detak di setiap detik Fajar terus menunggu kehadirannya akan tetapi Sandhya tak muncul muncul di sore itu.
Senjanya hadir tapi senja yang sebenarnya ia tunggu tak hadir.
Ia kembali berjalan ke rumah Pamannya.
" Jar tadi ada yang cari kamu. "
" Siapa paman? "
" Katanya kau memanggilnya Sandhya."
" Daritadi atau barusan? "
" Barusan ini ."
Fajar spontan berlari keluar mencari Sandhya yang sempat datang ke rumahnya tadi. Ia mengelilingi sekitar taman namun ia tak menemukannya.
Fajar sangat dibuat heran dengannya dan semakin penasaran memaksa berkenalan lebih jauh.
Untuk kamu yang belum aku kenal lebih
jauh.jangan jauh jauh apalagi menjauh.
***
Makasih telah membaca votment jika perlu share jika lebih dari perlu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fajar Di Langit Senja.
Novela Juvenil"Kenapa kau datang saat senjaku meruntuh, lalu kenapa kau menghilang saat purnamaku mengutuh." Tak harap dengan jawaban 'karena' tapi kuharap kau membantah yang tadi dengan kembali melangit denganku, cuman itu.