Jam 2 siang dirumah arnold tampak ramai, seluruh anggota keluarga arnold. Mulai dari papa Bram, mamah anis dan kalya (kakak arnold).
Mereka bertiga sibuk berbincang mengenai acara launching produk papa Bram.
"oh ya mah, minggu depan kita berangkat ke bandung" seru papa Bram.
"emang papah ada acara apa?" tanya kalya.
"salah satu cabang produk papah yang ada dibandung akan launching. jadi, kita semua akan pergi" jawab papa Bram.
"tapi gimana dengan sekolah arnold? Lagipula apa dia mau?" tanya mama anis khawatir dengan pendidikan putra tunggalnya.
Papa Bram senyum kecil untuk menenangkan kekhawatiran istrinya itu.
"mamah kagak usah khawatir, nanti papah minta ijin sama kepala sekolahnya. Dan masalah arnold nanti papa yang bicara ama dia"
Kalya dan mamah Anis mengangguk menyetujui hal itu.
Tak berselang waktu lama kemudian Arnold datang tampak wajah lesu dan seragam yang sudah tak lengkap.
Namun hal itu tak menjadi masalah, karena Arnold ketika pulang sekolah sudah seperti itu.
"ehh anak mamah udah pulang, yaudah kamu mandi dulu sana. Habis itu kamu kesini yah" sapa mamah Anis.
Arnold mengangguk lalu pergi berjalan ke kamarnya.
"yaelah tuh bocah napa sih? Jawab kek atau apa gitu" gerutu kalya.
"udah lah kal, adekmu emang gitu" jelas papa Bram.
Setelah 20 menit Arnold akhirnya bergabung dengan anggota keluarga itu.
"ada apa mah, pah?" tanya arnold yang kali ini tampak segar beserta parfum cologne yang telah tersebar di ruangan itu.
Papah Bram menjelaskan semuanya...
namun tanggapan Arnold kali ini tampak berbeda, ia langsung saja menyetujui ajakan orang tuanya tanpa banyak bertanya.
Hal itu sontak membuat mamah Anis dan papah Bram saling berpandangan heran.
•••
Papa rio mengernyitkan dahi melihat tingkah Airin yang kembali menjadi pendiam semenjak pulang sekolah sore tadi.Ia bangkit berdiri dari kursinya menuju sofa tempat Airin duduk.
"Ada apa nak? Kamu kok diam aja?" tanya Rio seraya mengelus kepala putrinya itu lalu duduk disampingnya.
"nggak ada apa-apa kok pah" jawab Airin serta senyum tertunduk. bukannya malu, tetapi berusaha menutupi sesuatu.
"yaudah kalau kamu nggak mau cerita sekarang gak apa-apa, tapi kalau kamu butuh sesuatu papa selalu ada buat kamu kok"
Perkataan itu hanya dibalas anggukan dan senyum kecil oleh Airin. Lalu pergi keluar rumah.
...
Dulu....
Saat ku sendiri
Aku nyaman
Saat ku menangis
Aku damai
Namun disaat kau datang
apakah sesulit ini
Kau datang bagai matahari pada bulan.
Yang memberiku cahaya untuk menyinari orang lain
Meski kau sendiri harus pergi•••
"tangisan bukan berarti lo lemah justru dengan air mata lo menjadi kuat"
Airin terkejut mendengar suara cowok telah duduk disampingnya. Segera ia mengelap tetesan air yang mengalir deras bagai sungai di pipinya.
"gak apa-apa kok, lo gak usah malu sama gue" lanjut Arnold.
"kamu siapa?" tanya airin mengernyitkan dahi. Seraya mengingat laki-laki yang ada disampingnya. " kamu laki-laki yang tadi aku tabrak disekolah kan?"
Arnold tersenyum seraya mengangguk mengiyakan pertanyaan Airin.
"nama gue arnold" arnold mengulurkan tangannya pada airin.
Dengan ragu Airin membalas uluran tangan itu "gue Airin. Airinda Valexia".
Airinda valexia? Apakah dia orangnya? Jika memang dia yang aku cari, aku akan merebutmu darinya.
Batin arnold tersenyum licik yang tak disadari Airin.
Tanpa disadari mereka kini tengah berjalan santai di sekitaran taman.
Namun masih ada kecanggungan antara mereka berdua."lo cewek yang bisa ngelukis kan?" tanya Arnold memecah keheningan.
Pertanyaan Arnold hanya dibalas anggukan kecil oleh Airin.
Tak terasa sang surya akan tenggelam, langit mulai menggelap, dan jingga menghiasi langit.
"aku harus pulang sekarang" pamit airin dengan raut wajah cemas.
Tiba-tiba Arnold menahan tangan airin, hal itu sontak membuat Airin terkejut.
"gue antar lo!"
•••
BRAKkk!!!,,,,,
Pukulan melayang tepat di wajah Arnold..
"LO NGAPAIN KEMARIN SORE?!" tanya David dengan nada keras.
Arnold tak tinggal diam dia membalas pukulan itu dengan memukul perut David.
"MAKSUD LO APAAN DATANG LANGSUNG MUKUL GUE?"
Belum sempat david membalasnya Arnold kembali melayangkan pukulan di pipinya, hal itu membuat darah mengalir dari sudut bibir david.
Pria paruh baya berusaha menghentikan perkelahian antara David dan Arnold.
Namun tindakan pak sudiro tak di acuhkan oleh mereka berdua.
Ia terus berusaha hingga..."DIAM!!!!" tegas pak sudiro dengan nada keras.
Dengan begitu Arnold dan David akhirnya berhenti berkelahi. Dan menyadari bahwa semua siswa sudah berkerumun menyaksikan mereka
Tak terkecuali AIRIN...Airin melihatnya dengan rasa takut yang amat sangat.. Perlahan air matanya menetes
Melihat Airin yang ketakutan membuat Arnold merasa bersalah, lain dengan David yang pergi berlalu meninggalkan kerumunan itu.
Setelah lama berpandang-pandangan arnold pun pergi begitupun dengan Airin, kini langkah mereka berlawanan arah.
Apakah cinta mereka juga tak searah?
Flashback...
Sekitar jam 5 sore arnold dan airin berjalan-jalan mengelilingi taman.
"btw, lo yang pelukis itu kan?" tanya arnold.
Airin mengangguk mengiyakan
"apa gue boleh tau makna dari lukisan lo yang 'girl in the dark' itu?".
Tanpa ragu airin menceritakan makna dari lukisannya itu
...Awal yang baik untuk Arnold agar bisa mendekati Airin
Flashback off
![](https://img.wattpad.com/cover/162244837-288-k589770.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone In The Dark
Romansa"Jangan pernah memintaku untuk memilih salah satu di antara kalian Kamu dan dia, both of you are my light, ketika aku jatuh dan ketika aku dalam kegelapan. Seperti ombak kepada pantai yang membuatnya indah, Cahaya kepada matahari yang menjadikann...