Park Jiyeon adalah seorang gadis pemurung dan tidak banyak bicara. Temannya hanyalah Sulli yang duduk di belakang bangkunya. Ia anak yatim piatu dan hanya memiliki ayah tiri yang begitu kejam pada dirinya. Setiap hari di pukuli, dan tidak memperbole...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minho menatatap tubuh Jiyeon yang tampak manis dengan balutan kemeja lengan pendek yang dipadukan dengan rok mini kotak – kotak berwarna coklat cerah dan terdapat dasi pita merah melilit di kerah lehernya, "Kau dari SMA Chusan?"
-oOo-
"Dia adalah murid baru kelas kita," ucap seorang guru pria yang tampak sudah berumur sekitar 40 tahun pada lelaki tampan di sebelahnya, dengan warna kulit yang sangat kontras dengan sang guru.
"Anyeonghaseyo, naneun Choi Minho imnida. Pindahan dari Hongkong," jelas lelaki itu sembari membungkuk. Matanya pun menelusuri orang – orang yang ada di kelas tersebut. Begitu matanya menangkap sesosok gadis yang ia kenali, di sunggingkan senyumnya dengan sangat manis. Tapi gadis itu tidak membalas senyumannya. Hanya sebuah tatapan kagum, karena lelaki itu punya senyuman khas yang sangat manis.
"Accckkk... tampan sekali murid baru itu...!" seru Sulli dengan volume yang sedikit berbisik. Tapi bisikannya itu dapat di dengar oleh gadis yang duduk di depannya.
"Ya, dia memang tampan," jawab Jiyeon dengan suara sedikit kencang, membuat Sulli sedikit memajukan wajahnya hingga kini kepalanya menyentuh bahu Jiyeon.
"Benar kan dia tampan. Dia dari Hongkong kan? kenapa bisa berbahasa Korea dengan fasih?"
"Ibunya orang Korea...," Jiyeon menjawab pertanyaan Sulli dan membuat gadis bermata bulat itu hampir saja mengeluarkan bola matanya karena terkejut mendengar ucapan dari gadis di depannya.
"M-mwo? Dari mana kau tau? Kau, pernah bertemu ibunya?"
Jiyeon tidak menjawab. Ia hanya diam. Karena ia memang tidak pernah menyelesaikan kalimatnya. Itu lah sisi negative saat mengobrol dengannya. Mungkin jika ia punya banyak teman, mereka akan membencinya dan arwah penasaran mereka akan bergentayangan saking penasaran dengan kalimatnya yang belum selesai.
-oOo-
TING TING TING...
Terdengar alunan merdu piano dari jemari – jemari lentik milik gadis pemilik nama Park Jiyeon. Bibirnya yang tipis itu pun menyandungkan lagu slow milik westlife. Memang, lagu itu sudah sangat lama. Tapi ia masih sangat ingat dengan lagu itu. Boyband favorite ibunya sepanjang masa. Karena jika ia menyanyikan lagu itu, sama saja ia bernyanyi bersama ibunya. Teringatlah masa – masa bahagia dengan kedua orangtuanya. Sebelum akhirnya badai itu datang, memporak – porandakan keluarga Park yang bahagia. Itu karena si tuan Cho, bos ayahnya yang mencintai ibunya. Sengaja melibatkan hutang pada ayahnya, hingga akhirnya ia sengaja meminta istri alias ibu Jiyeon untuknya. Kaya dan tampan memang. Lebih tampan dari ayah Jiyeon karena uangnya yang tebal di kantongnya. Tapi kekayaan dan ketampanan seseorang tidak bisa membuat kebaikannya sama bagusnya dengan tampan dan uangnya. Pria itu –tuan Cho- menikahi ibu Jiyeon dimana saat itu belum bercerai dengan ayahnya. Awalnya tuan Cho kelihatan baik di depan ayah Jiyeon. Tapi siapa di sangka? Air susu dibalas dengan air tuba. Tuan Cho yang sudah mendapatkan istri dari tuan Park, justru membunuh tuan Park melalui anak buahnya. Setelah ayah Jiyeon meninggal, tuan Cho semakin seenaknya saja. Sudah menghamili, ia justru menyiksa istrinya. Menyiksa tiada hentinya hingga akhirnya bayi dan dirinya meninggal. Jiyeon shock dan sangat frustasi dengan kehidupannya. Membuat ia tumbuh besar dengan kondisi mental yang buruk. 3 tahun sudah ia kehilangan ayahnya dan 1 bulan sudah ia kehilangan ibunya. Lalu, bagaimana dengan kekayaan tuan Cho itu? Karena memang dasarnya pria itu jahat, ia pun terkena imbasnya. Perusahaannya hancur berantakan. Ratusan juta won ia keluarkan untuk menyelamatkan perusahaannya. Tapi sayang, keberuntungan tidak memihak padanya. Ia jatuh miskin dan hanya rumah Jiyeon yang ia punya. Ya walaupun sepenuh itu bukan miliknya. Tapi itu milik Jiyeon. Park Jiyeon anak tirinya.