Chapter 5

79 6 0
                                    

"Mian... hanya baju itu yang cocok untukmu," ucap Minho sambil menggaruk tengkuknya dan menatap ke arah lain.

Jiyeon yang berdiri di depan Minho itu merenggangkan kedua lengannya, hingga menampakkan tubuhnya yang hampir tenggelam akibat kemeja putih kebesaran itu, "Kenapa setiap pria meminjamkan kemeja putih untuk wanita yang tidak punya baju di rumah pria itu?"

"Kau tidak akan cocok pakai kaos pria," jelas Minho yang kini menatap gadis itu. Wajahnya pun merona akibat melihat tubuh Jiyeon yang seksi.

"Baiklah... tidak apa – apa. Lagi pula ini memang resikoku karena di culik olehmu," Jiyeon mengelus pahanya yang hanya setengahnya tertutup kemeja panjang itu.

Minho meneguk ludahnya dengan sedikit sulit. Nafasnya tersenggal karena ia baru pertama kalinya melihat gadis dengan penampilan seseksi itu. Kakinya yang putih jenjang terlihat sangat jelas. Di tambah lagi bajunya yang kebesaran menampilkan tubuhnya menjadi lebih mungil. Sebagai pria dewasa, tidak berdosa jika memang ia memiliki nafsu melihat Jiyeon saat ini.

"Kau bukannya mau kerja?" Jiyeon mengagetkan Minho.

Sontak membuat Minho terkejut dan ia segera mengerjapkan matanya karena ia baru saja terbangun dari khayalannya, "Ah ne. kau benar. Baiklah, aku pergi dulu. Nanti akan aku belikan baju untukmu."

Jiyeon mengangguk, "Baiklah. Hati – hati...."

Minho segera berbalik. Ia tidak akan berlama – lama menatap Jiyeon. Bisa – bisa pertahanannya jebol dan melakukan perbuatan yang menodai kepribadiannya yang di anggap tidak pernah berpacaran, bahkan meniduri seorang wanita tidak seperti teman – teman se-pengadilannya yang sering gonta – ganti pasangan, bahkan pernah tidur dengan wanita penghibur di Bar.

-oOo-

"Kasus Han Goo Suh sudah terlalu parah. Ia bahkan menjual emas secara legal," jelas seorang pria berumur 20 tahunan yang menjadi anak buah dari detektif Choi Minho.

"Jadi kapan kita akan segera menggeledah rumahnya?"

Minho terdiam. Pada rapat kecil – kecilan antara si ketua detektif dengan anak buah itu tidak ada komentar sama sekali yang keluar dari mulutnya. Hal itu tentu membuat si anak buah termuda itu menepuk bahunya, "Bos... bos...,"

"Ya?" kini Minho tersadar dari lamunannya. Ia menatap anak buah yang di anggap paling bodoh itu, "Ada apa?"

"Jadi kapan kita akan menggeledah rumah Han Goo Suh?" tanya seorang pria yang umurnya lebih tua dari ketua detektifnya, namun baru menjabat sebagai bawahan detektif.

Minho kini menatap orang yang telah bertanya padanya. Ia yang duduk di ujung meja berbentuk segi panjang itu menghembuskan nafas beratnya. Hingga akhirnya dengan mantap ia menjawab, "Segera."

-oOo-

BLAM!

Pintu mobil berwarna putih itu terbuka. Kemudian masuklah seorang detektif muda yang terkenal itu. Di tangannya memegang sebuah tas berisi baju yang kini ia keluarkan isinya. Ia tersenyum melihat baju terusan warna biru muda bunga – bunga itu. Ia pun berkhayal saat Jiyeon memakainya, "Kau pasti akan sangat cantik dengan baju ini Jiyeon-ah."

Di masukkannya lagi baju itu ke dalam tas dengan merk toko, kemudian ia letakkan di jok belakang. Segera ia menjalankan mobil agar bisa cepat melihat penampilan gadis itu. Namun ada yang aneh. Sebuah asap menyesakkan dada muncul dan membuat orang yang ada di dalam mobil itu terbatuk. Ia paham, bahwa ada orang yang telah membocorkan AC mobilnya.

-oOo-

TRANG!!

Sebuah bingkai foto yang tergantung di dinding pecah. Jiyeon yang tampak asik sedang memasak itu pun terkejut dengan suara bingkai foto yang terjatuh. Ia menoleh ke belakang, menatap bingkai foto yang kacanya sudah berserakan di lantai. Dengan firasat yang tidak enak, ia segera menghampiri bingkai foto itu dan mengambilnya. Itu foto Minho yang tengah tersenyum. Tapi, lapisan kacanya sudah hilang.

Women [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang