Chapter 1

223 14 0
                                    

Angin musim semi menyeruak masuk ke dalam sebuah ruang kelas yang tampak begitu sunyi akibat seluruh murid di dalam ruangan tersebut sedang begitu konsentrasi dengan pembelajaran sang guru.

TENG TENG TENG!

Terdengar bell berbunyi tanda para murid di persilahkan untuk pulang ke rumah masing – masing. Sang guru pun segera menyelesaikan penjabaran aljabar di papan tulis, kemudian berpamitan pada murid – muridnya. "Pertemuan kita sampai di sini dulu. Untuk rumus selanjutnya, akan segera saya terangkan besok. Selamat siang!"

"Siang sonssaengnim!" sahut para murid dengan riang, karena mereka telah bebas dari pelajaran dan akan kembali ke rumah masing – masing untuk beristirahat.

Setelah memasukkan seluruh buku ke dalam tas warna coklatnya, seorang gadis berambut panjang yang terkepang itu pun segera bangkit dari duduk dan menghampiri meja temannya yang ada di sebelahnya. Lalu ia duduk di atas meja tersebut tanpa permisi. "Yaa, ayo pulang."

Gadis yang tampak sibuk memasukkan buku – buku ke dalam tasnya itu hanya terdiam.

"Yaa! Park Jiyeon! Oya, ibumu menikah lagi ya? Bagaimana dengan ayah barumu? Apa dia tampan dan masih muda?" tanya gadis berbibir tipis itu pada teman yang air mukanya nampak begitu keruh.

Park Jiyeon –nama gadis itu- diam. Diam dalam segala bentuk kegiatan. Tak bergerak.

"Apa... aku salah?" gadis berambut hitam itu memegang dadanya sendiri, takut ia akan menyakiti perasaan temannya. Matanya yang bulat itu memandangi lekat wajah oval di depannya.

"Dia... baik," jawab gadis itu akhirnya. Tapi lidahnya terasa berat untuk berucap, "Dia... juga tampan."

"Ah... syukurlah kalau begitu. Kapan aku bisa main ke rumahmu?" tampak wajah yang berbinar dari Sulli, si gadis berkepang.

Jiyeon mengangkat kepalanya, dan memandang temannya yang tampak begitu ingin mengunjungi rumahnya, "Andwae! Kau tidak boleh ke rumahku."

"Wae?" Sulli mengernyitkan dahinya, heran dengan sikap temannya itu. Ia merasa memiliki teman yang tidak terbuka kepadanya.

"Rumahku sedang di renovasi. Jadi sedang berantakan," bohong gadis yang penuh rahasia itu. Gadis yang tampak memiliki kenangan buruk sehingga tidak pernah terbuka. Bagaikan terlalu cinta pada perasaan pahitnya. Hingga tidak ada yang boleh tau apa yang sedang di rasakannya.

-oOo-

Gerbang besi warna hitam yang menjadi pagar rumah Park Family terbuka perlahan, hingga menimbulkan bunyi berderit yang kecil. Kemudian di tutupnya oleh gadis SMA yang baru pulang sekolah itu. Di langkahkan kecil kakinya menuju pintu rumah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari gerbang. Di karenakan rumahnya tidak memiliki halaman yang terlalu luas. Tapi ketika ia berada di dekat pintu kayu coklat itu, ia tidak langsung membuka pintu. Tangan kanannya yang hendak meraih knop pintu itu bergetar. Wajahnya pun tertunduk. Seakan jika ia membuka pintu, kiamat akan datang. Tapi jika ia tidak membuka pintu itu, dari mana ia akan masuk ke dalam rumahnya. Toh, itu rumah miliknya. Tempat ia berteduh dari hujan, salju, dan panasnya ketika musim panas datang. Dada gadis itu sedikit mengembanng, tanda pasokan oksigen yang masuk ke dalam paru – parunya terlalu banyak. Tangan kanannya pun langsung sigap meraih knop pintu dan menariknya keluar. Pintu itu terbuka lebar. Di angkatkan kepalanya memandangi ruang tengah yang tampak sedikit berantakan.

"Kau sudah pulang?!" terdengar teriakan yang bersuara lantang.

Jiyeon segera masuk ke dalam rumahnya setelah menutup pintu dan melepas sepatu. Ia hendak kabur ke dalam kamarnya. Tapi sayang, ia harus melewati dapur di mana ia akan mendapatkan sebuah botol soju melayang tepat di depan wajahnya.

Women [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang