Sherlyn menonjok-nonjok tangan Veno, agar Veno berhenti menggendongnya. Aksi Veno kali ini sangat berani sepanjang masa.
"Eh lo apa-apaan sih, risi gue. Apalagi gue ga kenal lo. Baru kali ini gue liat cowok kayak lo, agresif banget! " ucap Sherlyn kesal.
"Gue pengen lo jadi pacar gue, dah itu aja kok. Gaada yang lain. " ucap Veno sambil tersenyum.
" What The Fuck. Tapi ga kaya gini juga caranya, kampret! " ucap Sherlyn dengan nada keras.
" Tapi ini cara satu-satunya agar gue bisa depetin lo. Lo harus tau itu. Gue sayang sama Lo. "ucap Veno.
"Eh lo nekad banget ya, lepasin gue kampret! " Kata Sherlyn dengan amarahnya yang menggebu-gebu.
"Gue akan ngelepasin lo, asal lo terima cinta gue. " ucap Veno
"Gue ga suka sama lo, dan gue ga akan pernah suka sama lo, inget itu. Lo bukan type gue. " ucap Sherlyn kesal.
"Ya kalau gitu, gue akan berusaha semaksimal mungkin,dan buat hati lo luluh." ucap Veno dengan Pedenya.
"Ya kagak mungkin lah, cowok yang mukanya kek lo, jadian sama gue yang cantik kek gini. Mustahil lah. Yang ada malah gue diketawain sama anak-anak sekolah. " ucap Sherlyn dengan tertawa jahat.
Veno pun masih menggendong Sherlyn dan membawanya ke mobil.
"Dah...sekarang lo diem. Ikutan apa kata gue. " kata Veno.
"Lah apa-apaan ini, lo gue laporin ke polisi baru tau rasa lo ya. " kata Sherlyn marah.
"Sana laporin, gue ga takut. Yang gue takutin cuman kehilangan lo." ucap Veno.
"Prettt... " kata Sherlyn.
"Mungkin ini belum saatnya. Tapi suatu saat nanti... " ucap Veno.
"Lo emang cowok paling keras kepala yang gue tau, lo ga ngaca apa... Muka lo tu kek gimana. Mending kalok lo ganteng,cool,gagah,cowok gym. Lah ini apaan. Dah lah gue ga akan mau sama lo. Jangan ngarep lah, nanti kalok lo ngarep ketinggian. Terus jatuh gimana? Berabe kan. " ucap Sherlyn.
"Kalok jatuh, terus lo yang nangkep, gue mau jatuh terus kok. Asli... " ucap Veno
"Bullshit"
"Btw kenapa lo nerima Raka dulu? " tanya Veno.
"Ya secara Raka itu hits, fashionable, ganteng, cool, idaman cewek cewek. Perfect deh pokoknya. Lah lo apaan? Beda jauh lah kalo sama Raka. " ucap Sherlyn.
"Rese lo emang. " ucap Veno.
Sherlyn pun ngomel ngomel di dalam mobil Veno.
"Gue gamau ikutin apa mau lo. Pulangin gue sekarang, gue mau ikut pelajaran. " Ucap Sherlyn dengan raut wajah kesal.
"Lo ikut aja dulu, ntar lo juga tau gue mau apa. " ucap Veno sambil tersenyum ke arahnya.
"Brengsek lo jadi cowok, baru kali ini lho cowok deketin kakak kelas sampe se agresif ini. " ucap Sherlyn melirik ke arah Veno.
" Ya ini gue, beda dari yang lain, dan gue ini cowok antik. 1001." ucap Veno seraya menyetir.
"Kampret kampret kampret. " omel Sherlyn.
Veno sengaja membawa Sherlyn ke rumahnya. Veno sengaja ingin mempertemukan Sherlyn dan mamanya.
"Ini rumah gue, ya mungkin lo bilang,rumah gue gede banget, keluarga lo banyak ya? Mesti lo mau ngomong itu kan? Sama kayak kesan pertama Dino dateng kesini. " ucap Veno.
"Vangsat.. Kok dia bisa baca pikiran gue. " kata Sherlyn dalam hati.
Sherlyn pun segera turun dari mobil.
"Eh, gue akan turutin semua apa kata lo, asal lo beliin coklat 50 bungkus! " tantang Sherlyn.
"Oke... Siapa takut. " Veno pun menyetujui permintaan Veno.
"Yaudah ayo masuk. "ajak Veno.
Sherlyn pun memasuki rumah Veno. Memang benar rumah Veno memang luas. Tapi terkesan mistis.
"Maa.... Veno pulang." ucap Veno memanggil mamanya.
"Loh Ven. Jam segini kenapa udah pulang? " ucap Tania.
"Gapapa ma, Veno ijin dulu mau pulang. Oya ini ma cewek yang selama ini Veno ceritain. Namanya Sherlyn cantik kan? Mama aja kalah. " ucap Veno tersenyum.
"Dulu mama waktu muda juga kayak gini Veno. " ucap Tania tidak terima.
Jangan diambil pusing,Tania hanya bercanda, biasa anak sama mama suka aneh.
"Kenalin, saya Tania mama Veno. " ucap Tania seraya tersenyum
"Iya tante...saya Sherlyn. " kata Sherlyn.
"O.... Jadi ini Ven? Cewek yang kamu bilang ke mama? " ucap Tania.
"Iya ma... Cantik kan, dari pertama Veno liat dia, Veno langsung suka sama dia ma. " ucap Veno.
Sherlyn pun pura-pura ketawa dan mengigit giginya tanda dia jengkel.
"Tante... Boleh saya ke kamar mandi? " tanya Sherlyn.
"Boleh Nak... Di pojokan ya. " ucap Tania.
Shelyn pun menuju ke kamar mandi. Ketika dia melewati suatu ruangan
Dia melihat Bingkai foto di dekat ruang tamu. Dan herannya, di bingkai itu ada foto Aldo. Mantan pacar Sherlyn yang dulu pernah mempermalukan Sherlyn di depan banyak orang. Bagaimana tidak, Aldo memarahi Sherlyn di depan umum. Dan hebohnya, dia juga mutusin Sherlyn dan ngata-ngatain Sherlyn. Sherlyn merasa tertekan atas kelakuan Aldo dulu.
Setelah dia ke kamar mandi, dia pun kembali menghampiri Veno.
"Eh lo, tadi gue liat ada bingkai foto, gue liat cowok yang rambutnya pirang, dia sapa lo? " ucap Sherlyn bertanya keheranan.
"Ohhh.... Dia sepupu aku."ucap Veno
Sherlyn pun terdiam sejenak. Dia tidak menyangka kalau Aldo adalah Sepupu Veno.
"Ngapain lo nanya, lo suka sama sepupu gue? "tanya Veno.
"Oh... Enggak cuman pengen ngerti aja. " ucap Sherlyn sambil tersenyum agar Veno tidak curiga.
"Anjirttt... Akhirnya bidadariku bisa senyum juga nih. " ucap Veno seraya tersenyum dan menunjukkan giginya yang gingsul.
Sherlyn sebenarnya merasa kasihan pada Veno. Dari kemarin dia tidak memberinya respon sama sekali.
"Boleh gue tau nama lo? " tanya Sherlyn.
"Ya Tuhan. Lo kesambet apa? Lo beneran pengen tau nama gue? "tanya Veno pada Sherlyn.
"Ihhh... Gue serius" ucap Sherlyn sambil tersenyum.
"Tuhan... Makasih atas Karuniamu ini, enggak sia-sia gue berdoa. " ucap Veno.
"Yaudah, cepetan nama lo sapa? " ucap Sherlyn.
"Nama gue Veno Ardiansyah kelas XI IPA 1 ,di kelas gue paling gokil dan semua cewek pada suka sama gue, karena gue ini unik, lucu. " ucap Veno panjang lebar.
"Ohh... Lo anak IPA 1? Berarti lo pinter dong? Secara, kelas itu kan kelas unggulan. " ucap Sherlyn.
"Ya gitu,padahal gue ga pernah belajar, kalo lo ga percaya tanya aja sama mama gue. " ucap Veno.
"Salam kenal ya, semoga kita jadi temen yang baik. " ucap Sherlyn.
"Serius cuman temen? " ucap Veno sambil mengernyitkan dahi
"Ya mau apa lagi." ucap Sherlyn.
"Pacar lah. " ucap Veno.
"What? "
Kepo ga kalian? Wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Someone
RomanceAku tahu mencintaimu itu salah, harusnya aku sadar dari awal aku tidak akan bisa mendapatkan cintamu. Mendapatkan cintamu adalah hal yang mustahil di dunia ini. Sungguh rasa ini tidak bisa bohong, setiap melihat kamu adalah sebuah keajaiban bagiku. ...