Part 1

694 23 0
                                    

Pintu lift berbuka saat suara berdeting. Ia melangkahkan kakinya dengan riang menuju apartement kekasihnya. Hari ini ia memang berniat memberi sedikit kejutan dengan tidak memberitahukan kedatangannya saat ini. Membuat makanan untuk calon suaminya tidak buruk bukan 'kan? Maka dari itu ia sengaja membeli bahan makanan di supermarket sebelum datang kesini. Alhasil kedua tangannya pun kini kompak membawa dua kantung pelastik yang berisi bahan makanan dan sedikit makanan kecil.

Menghela nafasnya, saat sampai di depan pintu besar itu. Dengan lancar ia mengkombinasikan password yang sudah ia hafal di luar kepala. Ia masuk ketika pintu berhasil ia buka. Ia langsung menuju dapur untuk meletakan dua katung yang ia bawa, namun kegiatannya terhenti saat sebuah suara aneh tertangkap oleh indra pendengarannya yang berasal dari kamar kekasihnya.

"Apa yang terjadi?"

Dengan rasa penasaran, ia mendekati pintu kamar dengan jantung berdebar. Karena ia paham dengan bentuk suara-suara macam seperti itu. Pintu tidak sepenuhnya tertutup, tangannya sedikit mendorong, dan pintu itu terbuka setengah. Seketika itulah ia mematung ditempat. Matanya membulat serta mulai berkaca-kaca dan lambat laun pandangannya pun mulai mengabur. Airmata di pelupuknya sudah tidak bisa lagi untuk ia tahan dengan pemandangan yang detik ini tengah ia saksikan dengan matanya sendiri. Bagaimana bisa orang yang akan menjadi suami tiga hari lagi kini tengah asik menyatukan tubuhnya bersama wanita lain.

"Engghhh..."
Desah pria itu yang sangat menikmati dengan kegiatannya. Apa lagi sang wanita yang di bawah kuasanya semakin tidak berdaya olehnya.

" Oppaaaahh..."
Rancauan sang wanita yang memanggil pria itu dengan sebutan
'oppa' kontan membuat wanita yang berdiri membelakangi mereka semakin tercengah dibuatnya.

Siapa wanita itu? Lalu kenapa dia memangil tunangannya dengan sebutan yang sama seperti dirinya?

Menggelengkan kepala dan membungkam mulut dengan kedua tangannya. Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Tega sekali pria itu menghianati dirinya dengan bermain di belakang bersama wanita yang kini tengah berada di bawahnya, beradu dengan tubuh mereka masing-masing. Ck! Sungguh sangat menjijikan dan sangat memuakkan!

" Oppa!"
Setengah berteriak ia menahan tangisannya yang sudah tidak kuat untuk di tahan lagi.

"Kita selesai. Semuanya di batalkan!"

Mendengar teriakan itu, lantas pria itu langsung melonjak kaget dan menoleh kebelakang. Didetik itu, matanya langsung melebar sempurna saat melihat wanita yang berdiri dengan wajah berderai air mata.

Oh sial! Ia tertangkap basah oleh calon istrinya sendiri. Dan lebih sial lagi, wanita itu berucap selesai dan membatalkan semuanya yang sudah ia rencanakan dengan matang. Tidak! Pernikahannya tidak boleh di batalkan. Undangan sudah menyebar. Tidak mungkin 'kan untuk dibatalkan?

"Jiyoon- ah!!"
Serunya karena wanita itu sudah berlari meninggalkan apartementnya.

Bedebah! Tanpa pikir panjang lagi, ia langsung beranjak dari wanita di bawahnya. Dan segera ia memakai celana yang berserakkan di lantai untuk mengejar tunangannya. wanita yang akan menjadi istrinya tiga hari kedepan.
Sedangkan sang wanita yang begitu saja di tinggalkan hanya bedecak sebal. Menyebalkan sekali kegiatanya di ganggu oleh satu kutu yang tidak berguna macam gadis itu. Tks!

🍁Dream Or Real🍁

Disisi lain pria yang hanya bercelana boxer terus berlari menyusuri jejeran pintu kamar apartment lainnya mencoba mengejar gadis yang sudah menangkap basah kegiatannya saat bersama wanita di kamarnya.

"Lee Jiyoon."
Berseru seraya terus mengejar menggampai pintu lift yang semakin menutup.

"Brengsek!!" Umpatnya kesal.

Dream Or RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang