Part 2

428 15 0
                                    

Demi buah yang jatuh dari pohonnya, Kyuhyun bersumpah baru kali ini ia merasakan yang nama katakutan dan kegugupan yang luar biasa. Ia bahkan tidak pernah takut dengan apapun itu. Termasuk berurusan dengan kantor polisi. Tapi sekarang, ia justru hanya diam dan menunduk didepan pasangan paru bayah yang sudah pasti menatapnya dengan berang tersebut. Tak jauh beda dengan wanita disampingnya, dia juga sama dengan Kyuhyun. Hanya menunduk, tidak berani menatap orang tuanya setelah kejadian beberapa saat lalu yang ia lakukan bersama Kyuhyun, tentu saja.

Jika saja perbuatan mereka adalah perbuatan baik dan terpuji, mungkin pasangan suami istri tersebut juga tidak akan seperti sekarang. Mereka seperti terkena serangan jantung karena ulah anak semantang wayangnya. Ck!

"Appa tidak pernah habis pikir, bagaimana bisa kalian berbuat hal keji seperti itu?"

Tuan Lee mulai bersuara setelah beberapa saat mereka hanya diam. Sejujurnya pria berusia lanjut ini tidak tahu harus seperti apa pada anaknya sendiri. Kejadian hari ini cukup membuatnya terkejut dengan bertubi-tubi.

"Maaf appa."
Sesal Jiyoon masih tidak berani membalas tatapan ayahnya.

"Tapi pagi kau bilang ingin membatalkan pernikahanmu dengan Lee Donghae, karena dia berselingkuh dengan wanita lain dan bermain diranjangnya. Lalu kau dan dia apa bedanya?!" Bentakan tuan Lee sukses membuat Jiyoon semakin menegang hebat.

"Ma-maafkan aku appa ."

Tuan Lee tidak mengindahkan ucapan anaknya, ia lebih berminat dengan pria sersegaram putih didepannya.

"Dan kau anak muda, aku tidak mengerti kenapa kau berbuat seperti itu pada anakku."

"Maaf tuan, ini semua karena-"

"Aku yang salah appa. Aku yang memaksa dia." Potong Jiyoon.

Ia tidak mau membuat Kyuhyun menjadi amukan ayahnya. Toh kenyataannya memang ia yang salah. Bukan Kyuhyun.

"Aku mabuk appa . Maafkan aku."

"Astaga... Lee Jiyoon. Kau pikir, apa yang telah kau pikirkan hah?!!"

Kemurkaan tuan Lee sudah tidak bisa ditolerin lagi. Ia sudah sangat-sangat marah. Gila... ini gila, ia tidak pernah mengajarkan anaknya untuk bergaul dengan cairan berakohol itu. Tapi nyata... ia hanya mampu menggelengkan kepalanya saja.

"Pernikahanmu akan tetap diadakan."

"Mwo ? Appa, aku tidak mau menikah dengan Lee Donghae." Protes Jiyoon.

"Kau tidak menikah dengannya, tapi dengan pria yang baru saja tidur denganmu!"

Mulut Kyuhyun dan Jiyoon terbuka, mereka melongo mendengar tintahan dari tuan Lee yang sudah jelas tidak akan menerima penolakkan dari keduanya. Bagi Jiyoon itu tidak masalah, toh memang karena dirinya juga butuh pertanggung jawaban dari Kyuhyun karena sudah melakukan hal itu padanya. Kendati memang itu adalah kesalahan. Tapi tetap saja, Jiyoon ingin Kyuhyun bertanggung jawab.

Berbeda dengan Jiyoon yang otomatis akan menerima perintah ayahnya, sedangkan Kyuhyun... jujur saja ia tidak bisa. Bukan karena ia tidak ingin bertanggung jawab. Tapi karena ia sadar, ia bukan pria yang pantas untuk Jiyoon. Dirinya hanya pria biasa yang tidak mempunyai apapun. Sangat kontras sekali dengan kehidupan Jiyoon yang serba kecupukan dan mewah pula.

"T-tapi tuan, s-saya bukan pria yang pantas untuk anak anda."

"Jadi kau tidak mau bertanggung jawab atas perbuatanmu?!"

Kyuhyun menggeleng keras dan kini mendongakkan kepalanya, membalas tatapan marah tuan Lee.
"Saya hanya orang biasa. Saya tidak pantas dengan anak anda."

Dream Or RealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang