00 ~ Prolouge

9.3K 682 68
                                    

Hembusan angin meniup dedaunan dan menerbangkannya, beberapa helai rambut yang terurai juga menari seiring dengan hembusan angin itu.

Seorang namja dengan kaki jenjangnya berlari dengan senyuman riang. rambutnya terayun tak beraturan.

“Maaf!!”

Ia berteriak meminta maaf pada siapapun yang ditabraknya di bandara itu. ia terus berlari menuju gerbang kedatangan penerbangan asal Kanada.

Kakinya terhenti. Seluruh tubuhnya diam tak dapat bergerak ketika ia melihat sosok yang begitu dirindukannya sedang berada disana. Memainkan ponselnya sembari berjalan dengan kaki jenjangnya yang indah.

Ia kemudian tersenyum. membawa kakinya melangkah dengan senyuman yang tak kunjung pudar dari bibir merahnya.

“Bogoshipeo~”

Tangannya melingkari pinggang orang yang sedang menghadap samping itu. sejenak sosok itu hanya diam sebelum mengusak rambut seseorang yang memeluknya dengan lembut.

“Chanyeol?”

“Hyuuungie, bogoshipeo!”

Chanyeol menjinjitkan kakinya dan mengecup rahang yang tajam itu. Membuat sosok itu mengerjapkan matanya cepat, lalu menyunggingkan senyuman kakunya.

“Ayo pulaaaaang”

“K-kajja”

Chanyeol mengapit lengan sosok itu. mereka berjalan beriringan selama lima langkah. Namun terdiam setelahnya karna Chanyeol yang tidak melanjutkan langkahnya lagi.

“Ada apa?”

“Aku lelaaaah. Tadi aku lari dari mobil umma, hehe, umma pasti marah”

“Kau ingin- kau ingin ku gendong?”

“Hyung tidak lelah?”

“Tidak”

Chanyeol mengangguk cepat. Senyuman tak kunjung hilang dari senyumannya. Ketika sosok itu berjongkok dihadapannya, ia menaiki punggung itu dan memeluk lehernya erat.

“Kajjjaaaaaa!!!”

Mereka melangkah menuju mobil putih yang terparkir di depan bandara. Dua orang payuh baya disana, adalah orang tua kandung Chanyeol yang memang sengaja hanya menunggu kedatangan putra mereka dan menantu mereka.

 
 

 

“Annyeong haseyo...”

Ia membungkuk sopan, dan sang umma mengangguk. Kemudian memasuki mobilnya tanpa banyak bicara. Hal yang sama dilakukan oleh sang appa.

Chanyeol sendiri tak ambil pusing. Ia segera memasuki mobil dan Kris juga melakukan hal yang sama dan mendudukkan tubuhnya disisi Chanyeol.

Tanpa hitungan detik, seolah memang sudah terbiasa seperti itu. Seakan memang tercipta sebagai sandarannya, Chanyeol menjatuhkan tubuhnya dengan paksa kedalam rangkulan sang terkasih.

Memainkan jemari panjangnya, lalu menengadahkan wajahnya dan menatap wajah tampan yang selalu menghiasi hatinya itu.

“Aku merindukanmu, hyung”

“Aku juga merindukanmu”

Chanyeol menatap wajah itu lalu mengangguk. Ia semakin merapatkan posisinya dengan sang terkasih.

“Kau menghilang tiba-tiba saat aku memberitahu bahwa aku mengandung buah hati kita... kau tak suka dengan kehadirannya?”

“Omong kosong macam apa itu, hm? bukankah sudah ku bilang aku ada urusan pekerjaan di Kanada yang tak bisa ku tinggal sama sekali”

KrisYeol; Mirror... (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang