“Kris?”
Lelaki tampan itu mengangkat wajahnya. Maniknya menyiratkan rasa terkejut ketika sosok yang begitu mirip dengannya kini tengah berdiri di daun pintu ruangan kantornya di ibu kota Kanada itu.
“Kevin ge”
Sosok itu tertawa kecil, lalu melangkahkan kakinya menghampiri sang adik yang serupa dengannya dan memeluknya erat.
“Duduklah ge”
Pemuda bernama Kevin itu mengangguk. Ia duduk dihadapan adik kembar yang berbeda tiga menit darinya itu dengan menatapnya juga menyunggingkan sebuah senyuman.
“Apa kabarmu, adik?”
“Itu sangat menggelikan. Panggil namaku saja”
“Yifan?”
Kris menatap sang kakak dengan manik yang masih menyiratkan rasa terkejut.
“Kenapa hanya kau yang memiliki nama lengkap seperti itu?”
Kris tak menyahuti apapun karna diapun tidak tahu kenapa, ayah mereka memberinya nama Wu Yifan lalu dia bilang lagi, bahwa dirinya memiliki nama lain yaitu Kris Wu. sementara sang kakak yang memiliki wajah lebih lembut dengan manik tajam yang memandang dengan penuh kasih sayang hanya memiliki satu nama, Kevin Wu.
“Ini”
Kris menatap uluran kertas foto itu lalu meraihnya, alisnya mengerut kemudian kelopak matanya mengerjap bingung.
“Ge, dia siapa?”
“Istriku”
Kris terdiam, lalu tersenyum dan mengembalikan foto itu lagi pada sang kakak.
“Dia manis”
Kevin mengangguk setuju. Sementara Kris kembali fokus dengan kertas kertas dihadapannya yang sebelumnya sedang dikerjakan olehnya.
“Maaf tidak mengundangmu ke acara pernikahanku”
“Ya, aku tak apa. Pasti Mama melarang kan?”
Kevin tertawa kecil. menyinggung kata Mama, mamanya wanita yang melahirkannya dua puluh enam tahun yang lalu itu sudah tiada di dunia sejak setahun yang lalu. Tepat satu bulan setelah pernikahannya dengan Park Chanyeol –anak sahabat mamanya-
“Baba-
Suaranya terputus karna rasanya batu mengganjal tenggorokkannya hinggga ia tak dapat meneruskan kata-katanya.
Sang baba yang merupakan ayah kandungnya juga sudah tiada. Dan Kevin, baru mengetahuinya tadi ketika sekretaris Kris mengatakan bahwa Kris semakin menjadi gila bekerja setelah kehilangan babanya.
“Dia benar benar bodoh” ucap Kris kemudian menatap sang kakak yang kini menghapus air matanya.
“Mereka sama sama bodoh” tambah Kris lalu kembali fokus dengan kertas dihadapannya.
Seingat mereka, mereka berpisah dihari ulang tahun mereka yang kelima. Sang Mama pergi membawa Kevin bersamanya, sementara Kris ditinggal bersama sang Baba.
Kevin pergi ke Korea dan tinggal bersama sang mama disana. Dilimpahkan kasih sayang sebagaimana seharusnya seorang mama mengasihi anaknya. Membuatnya tumbuh dengan penuh kasih sayang, membuatnya tumbuh dengan aura hangat dan kelembutan yang luar biasa.
Sementara Kris tetap tinggal di Kanada bersama sang ayah yang sangat gila dengan pekerjaannya. Kesehariannya ditemani oleh puluhan maid. Membuatnya tumbuh dengan karakter dingin dengan tatapan mata tajam dan sikap tidak peduli.
“Mereka saling mencintai” ucap Kevin lalu menghapus air matanya yang tidak kunjung berhenti mengalir.
Setelah sang Mama meninggalkan Baba mereka sendirian di Kanada, ia pun tidak menjalin kisah baru dan hanya fokus membesarkan Kevin, dalam setiap malamnya yang ia lakukan hanya menangis dan merindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KrisYeol; Mirror... (✔)
FanfictionMini-Series Mom and Daddy "Eyes Never Telling Lies..." ⚠ 🔞 both languange and story 🔞 ⚠