11 ~ Mirror •Kris Ver

3.5K 449 52
                                    

Bunyi burung terdengar mengganggu tidurnya. Kris terbangun dengan perasaan lelah dan rasa sesak yang masih terasa setiap kali ia menghembuskan nafas.

Pintu ruangan tidurnya terbuka. Seorang dengan jas rapihnya menatap Kris dengan penuh tatapan kagum. Betapa tuannya sangat tampan meskipun baru saja membuka matanya.

“Sir Luhan is waiting for you, Sir...”

Kris menatap sang ajudan kemudian mengangguk. Sang ajudan memilih undur diri.

Ia melihat kerah sebuah tablet yang menunjukkan informasi cuaca juga tanggal dan hari.

Satu tahun berlalu setelah semuanya terjadi. Tepat hari ini- honeynya berulang tahun yang kesatu.

Ia tersenyum kecil membayangkan seperti apa sosok bayi itu. akankah manis seperti sang umma, ataukan tampan seperti Kevin hyungnya.

Ia bangkit dari ranjangnya. berjalan menuju pintu balkon kamarnya dan membukanya. Semerbak harum tanaman tercium membuat rileks ototnya yang menegang sebab rindu dan rasa yang tak tersampaikan.

Sebuah pulau di Kanada adalah tempat tinggalnya. Tempat terpencil yang dimiliki olehnya sendiri, tempat yang mengharuskan orang menaiki kapal terlebih dahulu untuk menjangkaunya.

Ia membersihkan tubuhnya, lalu mulai memakai pakaian santainya. Ia menolak pergi ke perusahaan dan memilih mengurus perusahaannya dari jauh, atau kalau memang sudah sangat urgent ia akan mennyuruh pilot pribadinya menerbangkan helikopter ke kantornya.

Ia menatap pantulan dirinya di cermin.
Pantulan dirinya kini terlihat berbeda. Tampak hanya ada separuh dirinya dalam pantulan itu. terlihat sosok yang lemah dan rapuh.

Menggeleng pelan, ia melangkahkan kakinya meninggalkan kamarnya.

Menuju ruang tamu dimana Luhan berada. Memeluknya singkat sebelum keduanya duduk bersama.

“Ada apa han? Apa ada masalah di kantor?”

“Tidak ada, hanya saja aku ingin mengembalikan ini sepertinya penting”

Kris menatap kertas yang sudah lusuh itu. menatap Luhan dengan tanya tapi Luhan menggeleng pelan.

“Salah satu bawahanmu menemukannya di saku mantel coklatmu, setahun yang lalu. Dan karna pakaianmu terlalu banyak.. dengan fakta kau hampir sering mengganti pakaian atau mantel, membuat kertas ini terlupakan dalam saku mantel itu”

“Kertas apa?”

“Entah. Aku tidak membukanya, takut rahasia”

Kris tertawa kecil. mengambil kertas itu dari tangan Luhan.

Setahun sudah keduanya tidak bertemu. Hanya bersua lewat suara atau tulisan di email.

“Kau- baik baik saja Han?”

Luhan menatap Kris kemudian tersenyum. “Aku baik baik saja, bukankah kau yang bilang bahwa perasaan yang telah tersampaikan akan berangsur menghilang seiring waktu yang melaluinya?”

Kris mengangguk. Kemudian bersandar pada sofa,

“Ayo kita ke club malam”

“Sedang tidak mood. Kau per-

“CEPAT IH!”

Luhan menarik Kris menuju lantai atas rumahnya dan segera memasuki helikopter pribadinya.

“Bawa kami ke Toronto!” ucapnya dan sang pilot seegra menerbangkan helikopter itu menuju toronto.








Musik menghentak. Begitu menghentak hingga Kris rasa detak jantungnya menghentak mengikuti hentakkan musik.

KrisYeol; Mirror... (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang