Sedang hujan deras malam itu, tapi Chanyeol seolah menantang rasa dingin itu, ia duduk di sebuah bangku di teras halaman belakang rumahnya.
Sang suami belumlah pulang.
Tangannya saling mencengkram, kuku tangannya mengacak tangan yang lain hingga punggung tangan yang lain itu terlihat berdarah, tergores kuku tajamnya.
Pikirannya berkecamuk dan itu sangat mengganggunya. Ia bingung, ia takut, ia rindu...
Ia... mencintai suaminya.
“Baby? Apa yang kau lakukan disini?”
Chanyeol mengangkat kepalanya dan menatap sosok suami yang begitu sangat tampan akhir akhir ini. yang semakin sempurna, yang berbeda namun terasa sama baginya.
Kris bingung tak mendapatkan jawaban dari Chanyeol. ia berjongkok dihadapannya dan menarik tangan Chanyeol untuk digenggamnya.
Sementara Chanyeol masih menatap lurus pada manik tajam Kris yang indah.
“Tatapan kevin hyung seperti cermin”
“Hm?”
“Aku menatap mata tajammu sekarang, dan aku merasa seperti sedang berkaca”
Kris tak mengerti. Ia juga menyelami mata Chanyeol dan menatap pantulan dirinya pada mata itu.
“Aku terlihat begitu sempurna dalam mata tajammu”
“Kau memang sempurna, baby...”
Chanyeol tersenyum, “Aku memang terlihat sempurna, tapi aku terlihat begitu lemah disana”
Kris menatap Chanyeol yang membimbingnya agar duduk disisinya, sementara manik keduanya masih terkunci satu sama lain.
“Jangan pernah, tinggalkan aku”
Kris selalu takutt setiap kali Chanyeol memintanya untuk tinggal. Karna ia tahu ia akan mematahkan janji itu.
Chanyeol tak mendapatkan jawaban, tapi ia tahu dan entah mengapa feelingnya mengatakan kuat bahwa sang terkasih akan tinggal bersamanya selamanya.
“Saranghae”
Chanyeol mengucapkannya untuk kesekian kalinya. Bersamaan dengan angin yang berhembus mesra, Chanyeol mengikis jaraknya dengan sang suami. Menyatukan sepasang bibir mereka. perlahan ia bangkit berdiri dan berpindah duduk diatas pangkuan Kris.
Setetes air mata jatuh dari kelopak matanya, namun ia tak mau bersusah payah menghapusnya.
Ia masih sibuk memagut dalam bibir itu, yang terasa begitu manis namun dingin pada permukaannya. Ia merindukannya.
Kris berdebar.Dengan sisa akal waras yang masih dipertahankannya, ia mengangkat tubuh Chanyeol kedalam gendongan ala bridalnya, sementara bibirnya masih terus memagut bibir Chanyeol dengan dalam.
Lidah keduanya saling menaut, benang saliva mulai tampak jatuh dari celah bibir Chanyeol yang semakin merona merah.
Kris membaringkan Chanyeol dengan pelan diatas ranjang empuknya, sementara Chanyeol mencengkram dasi yang dipakai oleh Kris dan menariknya agar menunduk.
“Kiss me”
Dengan itu, Kris kembali menyatukan bibir mereka, kembali memagut menjadi dominan dan membuat Chanyeol terengah dan tersengal nafasnya.
Nafasnya sendiri sudah memberat. Tatapannya juga sudah menajam;
Ia menginginkan Chanyeol.
“Ngh~”
KAMU SEDANG MEMBACA
KrisYeol; Mirror... (✔)
FanfictionMini-Series Mom and Daddy "Eyes Never Telling Lies..." ⚠ 🔞 both languange and story 🔞 ⚠