Epilog : Our New Beginning

294 34 32
                                    

2 bulan berlalu, apakah ada yang masih menunggu epilognya? 😂

Bacotnya nanti aja ya, baca saja dan selamat menikmati

Happy Saturday Night ♡

★✩★

Sinar sang baskara begitu terangnya menyinari planet biru pagi ini. Sinarnya pun menyusup masuk ke kamar Yeonwoo lewat jendela kamarnya yang telah disingkap gordennya, memaksa empunya kamar untuk terbangun dan segera menyingkirkan selimut yang menutupi dirinya.

Yeonwoo mendudukkan dirinya di kasur, masih dengan mengusak matanya karena dirinya masih diliputi kemalasan. Tersadar akan sesuatu, Yeonwoo mengedarkan pandangannya ke seluruh kamarnya namun yang ia cari sudah tidak ada.

Yeonwoo mengedikkan bahunya, "Mungkin lagi jogging kali ya," gumam Yeonwoo menjawab pemikirannya yang sibuk mencari sosok kesayangannya. Yeonwoo pun turun dari ranjang dan segera melangkahkan kakinya ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya.

Sembari menyenandungkan lagu, Yeonwoo asyik dengan kegiatan membuat sarapan pagi ini yaitu omelet keju kesukaan kesayangannya. Dengan telaten, Yeonwoo mengocok telur serta bahan-bahan lainnya lalu ia tuangkan ke dalam penggorengan yang telah diberi mentega sebelumnya.

Tiba-tiba, sepasang tangan kokoh memeluk Yeonwoo dari belakang dan si pelaku menopangkan kepalanya di bahu kiri Yeonwoo. "Pagi, sayang. Kukira masih tidur."

Yeonwoo sempat tersentak sebelum pada akhirnya tubuhnya merileks sebab ia sangat mengenali suara yang menyapanya tadi. Ia tersenyum di sela-sela kegiatan menyiapkan sarapannya.

"Terus kalau aku tidur, siapa yang buat sarapan? Kamu yang buat bisa gosong rumah nanti," jawab Yeonwoo santai. Tak merasa terganggu sedikitpun akan makhluk yang melekat pada tubuhnya walaupun ia harus hati-hati melipat omeletnya agar tidak menjadi omelet gagal nantinya.

Cup.

Lelaki kesayangan Yeonwoo yang mendampingi hidup Yeonwoo beberapa tahun ini mencuri kecupan di pipi kiri Yeonwoo. "Hehehe, kan kamu tau sendiri aku nggak bisa masak," balas lelaki itu dengan cengiran manis di wajahnya.

Yeonwoo mendengus. "Untung sabar, untung sayang. Kalau makan aja pinter."

"Oh iya dong, jelas. Makan kamu juga aku pinter," goda si lelaki lihai. Yeonwoo tertegun sebentar dan dari sudut matanya jelas-jelas ia melihat si lelaki menatapnya tajam.

Tatapan yang sama seperti malam itu.

"AW! KOK DICUBIT SIH?!" Si lelaki pura-pura meringis kesakitan walaupun sakitnya tak seberapa.

Yeonwoo mengedikkan bahunya. "Salah sendiri pagi-pagi udah mesum."

Si lelaki merengut dan kembali memeluk Yeonwoo dari belakang yang kini sedang memindahkan omelet buatannya ke piring-piring untuk sarapan mereka nanti.

"Kamu belum ngasih jatahku pagi ini lo," gerutu si lelaki masih dengan mengerucutkan bibirnya.

Yeonwoo mematikan kompornya dan membalikkan tubuhnya, menatap si bayi besar yang sedang dalam mode manjanya. "Apa lagi sih, sayang? Dibuatin sarapan kan sudah. Tinggal makan."

"Yang ini belum sarapan lo," ucap lelaki itu sambil menunjuk bibirnya.

Yeonwoo memutar bola matanya. Suaminya ini benar-benar. Ck.

Tapi, mana bisa dia kesal. Lelaki di depannya ini yang membuat dirinya ceria kembali setelah sekian lama ditinggalkan oleh dia yang diharuskan pergi. Lelaki ini sumber kebahagiaannya sekarang, nanti, dan selamanya.

Gumiho :: Anathema [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang