"Quenza bangun" kata vina mamanya quenza. "Apaansih ma sakit tahu telingan quen" ucap quenza sambil mengelus-elus telinganya "lagian kamu sih dari tadi mama terikin gak bangun-bangun juga" kata mamanya dengan aura yang menyeramkan. "Yaudh sana mandi ntar kamu terlambat masuk ke sekolah barunya"
"Iya ma" jawab quenza dengan wajah memalas.Akhirnya quenza tiba di ruang makan dengan memakai seragam sekolah "good pagi semua" ucap quenza dengan wajah yang ceria. "Tumben loh ceria biasanya muka lo cemberut kayak panat monyat" ledek divac abangnya quenza "ihh abang jahat lihat tuh ma abang divac ngejek quen masa muka quen di samain sama pantat monyet" kata quenya dengan muka cemberut "udah-udah jangan berantem ayo sarapan ntar terlambat ke sekolahnya" ucap mamanya.
Mereka sarapan bersama tidak ada suara senyap semuanya menikmati makanan dengan sendirinya. Sarapan pun selesai "quen kamu mau berangkat bareng abang apa bareng papa" tanya fitra papanya quen. "Bareng abang aja deh pa soalnya kan papa sama quen beda arah" jawab quen. "Yaudh quen" ucap papanya.
"Udah ayo berangkat ntar lo telat gue yang kena omel sama mama" kata divac dengan wajah yang datar. "Yaudh ayo ma pa aku berangkat dulu ya" ucap quenza sambil mencium punggung tangan mama papanya, divac pun juga begitu. "Dada ma pa" kata quenza.
Selama di perjalanan quenza dan divac hanya diem tidak ada yang berniat membuka suara. "Turun lo udah sampai jangan ngelamun aja" kata divac dengan suara yang agak keras. "Iya iya santai napa gosah ngegas kali ngomongnya" jawab quenza dengan wajah kesal.
"Dah masuk sana lo" kata divac "iya iya ini aku juga mau masuk" ucap quenza.
SEKOLAH DARMAWANGSA 2
Quenza memasuka sekolah darmawangsa 2 dia melihat-lihat, sesekali melirik anak cowok mana tau ad cogan yang lewat. Tanpa di sengaja quenza bertabrakan dengan seorang cowok "eh sorry lo gak kenapa-kenapakan soalnya gue lagi buru-buru" kata cowok itu.
Quenza mematung di tempat matanya nggan berkedip, dia terpesonan dengan ketampanan cowok itu, yang dia tidak tau siapa namanya.
(^-^)

KAMU SEDANG MEMBACA
Quenza
Ficção AdolescenteSebuah rasa bisa datang kapan saja tanpa dia sadarin....