Wattpad Original
Ada 8 bab gratis lagi

Announcement

293K 7.3K 133
                                    

Hai semua ....

Terima kasih atas dukungan, vote, dan komen pada cerita ini. Setelah perjalanan yang begitu panjang, menyeberangi laut dan mengarungi lembah (Sorry, lebay dikit) maka Max dan Jojo kini menjadi bagian dari cerita berbayar di Wattpad. Gembira tentu saja, karena dengan begitu memudahkan kalian untuk membaca kisah ini tanpa repot-repot membeli bukunya.

Kalian bisa membaca kisah ini sampai ending, dengan menggunakan koin Wattpad. Mau beli bab tertentu pun bisa.

Ini memang bukan cerita pertama yang aku tulis, tapi bagi sebagian pembaca kisah ini adalah cinta pertama mereka. Bagi kalian pembaca baru, selamat datang dan nikmati kisah romantis, lucu, emesh dari Max Vendros si laki-laki bermata biru dengan Jovanka, wanita berbody bak gitar Spanyol.

Untuk mendapatkan kisah ini, kalian bisa membeli koin dengan menggunakan pulsa, gopay, kartu kredit dan banyak lain. Aku jamin, kalian tidak akan menyesal membaca ini. Maksudku, menikmati kisah Max Vendros sang miliarder dan Jovanka yang bohai dan pemberani.

Enjoyyy, Gaes.

                                                                

                                                                                   ❤❤❤❤


Prolog



Merasa sepi di keramaian. Merasa sendiri saat banyak orang di sekeliling. Dengan gaun indah pada wanita dan jas mewah para pria, bukankah terlihat seperti pesta dalam film romantis? Entah kenapa Jojo merasa diri begitu merana.

Musik mengalun lembut dari penyanyi wanita bersuara serak di atas panggung kecil, ditimpa dengan denting peralatan makan dan riuh obrolan. Jojo menyesap minuman di tangan, memandang sekitar dengan bosan. Rasanya, bukan kali ini saja dia merasa tersisih.

Dari tempat duduknya, tanpa sadar menatap pada Max Vendros. Laki-laki tinggi, tampan dan kaya, yang sudah enam bulan ini menjadi suaminya. Mereka berbagi rumah tapi terasa asing satu sama lain. Terlihat olehnya, seorang wanita amat cantik yang dia kenali bernama Violet, menempel ketat pada Max. Hati Jojo makin ketar-ketir dibuatnya.

Sepertinya semua tahu jika dia hanya istri pura-pura. Untuk apa merasa lara? Bukankah penikahan adalah kesepakatan untuk hutang-piutang?

Merasa dada sesak, Jojo bangkit dari kursi dan melangkah menuju teras. Meninggalkan keramaian di belakangnya. Malam ini gaun pesta kuning madu yang menonjolkan kulit putihnya sama sekali tidak mampu menghibur gulana hati. Dia berdiri di pagar teras dan menatap langit hitam tak berbintang.

"Cinta itu apa, Tuan? Kenapa bisa membuat bimbang? Hati remuk redam dan aku merana serasa tak berjiwa. Beritahu aku, Tuan? Apakah memang cinta begitu menyakitkan?" Tanpa sadar Jojo berbisik pada langit malam.

"Bicara sendiri, Jojo?"

Teguran suara bariton di belakangnya membuat Jojo terlonjak. Dia menoleh dan melihat Max berjalan pelan menghampiri. Tanpa sadar dia mengelus dada, merasa jantung berdebar karena teguran suaminya yang tiba-tiba.

"Aku sedang bertanya pada bintang tentang cinta," jawab Jojo pelan. Kembali mengalihkan pandangan pada langit malam.

"Lalu? Apa jawabnya?" tanya Max sambil memandang istrinya dengan ekpresi ingin tahu. Sementara satu tangan merogoh saku celana.

"Tidak ada, cinta itu angan-angan."

"Ehm ... begitukah? Mungkin memang waktunya kamu bangun dan berhenti mimpi tentang cinta, Jojo."

Keduanya terdiam, aroma tembakau menguar di udara. Max asyik dengan rokok dan Jojo tanpa sadar menggeser tubuhnya mendekat pada sang suami. Entah kenapa dia ingin menyandarkan kepala di bahu kokok milik laki-laki yang beberapa bulan ini selalu bersamanya. Diam tanpa kata, dengan musik terdengar pelan di belakang mereka

Seorang wanita cantik dengan gaun ungu lembut memandang mereka dari balik pintu dengan penuh dendam lalu mengilang di keramaian.

SANG PENGANTIN BAYARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang