Love or not?

2.6K 204 20
                                    

Sore itu dihari bersalju yang dingin membuat hati jongin ikut membeku. Melihat sepasang kekasih didepan sana, lebih tepatnya pada seorang pemuda yang telah menjadi kekasihnya sejak 2 tahun yang lalu, kini berdiri dihadapannya.

Bukan lagi rasa rindu yang jongin rasakan, bukan rasa cinta bahkan sayang yang jongin rasakan. Walaupun nyatanya sudah satu minggu ini prianya tak pernah lagi mengunjunginya bahkan menghubunginya pun tidak.

Setelah menghapus air matanya dan menggenggam erat tas belanja yang berisi banyak bahan makanan, jongin berjalan menghampiri pasangan itu menunjukkan senyumannya yang khas dengan eyesmile uniknya, walau siapapun akan tahu bahwa wanita bermarga Kim itu sedang dirundung luka yang mendalam.

"Hai sehun" sapa jongin dengan eyesmile yang sukses membuat banyak orang terpesona pada gadis tan yang sangat menawan ini.

"Jadi kau sibuk disini, sehingga lupa mengunjungi tetanggamu ini walau rumah kita berhadapan?" Tanya jongin dengan kalimat penuh dengan sindiran yang membuat pria Oh itu diam seribu bahasa dengan mata yang terbelalak kaget.

"Oh, siapa ini? " tanya jongin pada gadis lain yang tak lepas menggenggam jemari sehun Dan mengulurkan tangannya pada gadis itu.

"Luhan" jawab gadis itu sambil menyambut uluran tangan jongin dan lanjut berkata "pacarnya sehun"

Ucapan itu cukup membuat hati jongin tertusuk dengan sangat dalam. Jadi hanya segini pengorbanan pria Oh itu untuknya?.  Untuk cintanya juga buah dari semua kesabaran jongin untuk pria yang dicintainya ini.

"Jongin, jangan khawatir luhan, aku tidak mungkin merebut sehun dari mu. Kau tenang saja. Kalau begitu aku duluan ya? Ibu pasti sudah menungguku, semoga kalian bahagia. Bye bye" jongin melambaikan tangan dan segera berbalik. 

Setelah berbalik, barulah air mata kesedihan jongin luruh dari kedua mata hitam pekatnya, dengan bibir bawah yang digigit kuat menahan pedih hatinya, juga luka dalam, bahkan teriakan amarahnya. Jongin berjalan menuju kasir membayar semua belanjaannya dan segera menepi guna menunggu orang yang akan menjemputnya.

Dengan tudung jaket yang menutupi hampir setengah wajahnya. Jongin menunduk dan memainkan kedua kakinya dan sesekali membiarkan air matanya menetes.  Hingga sebuah coklat batangan yang dibuat menjadi sebuah buket dengan kertas warna biru cerah dengan lidi yang menghubungkan coklat-coklat kecil itu. Membuat jongin mendengus geli dan mengangkat wajahnya berhadapan dengan pria berjaket tebal dengan pipi dan juga telinga yoda yang sedikit memerah karena udara dingin. Berbeda dengan dirinya Yang memerah karena tangis.

Jongin langsung menubrukan tubuhnya pada pria kelebihan tinggi tersebut dan meneruskan tangisannya yang puluhan kali lipat lebih menyakitkan bagi pria bernama Park Chanyeol tersebut.

"Kakak chan, rasanya sakit sekali. Kenapa rasanya sangat menyebalkan" ucap jongin disela tangisannya. Yang membuat chanyeol mengeratkan pelukannya pada bayi beruangnya itu.

"Apa jongin harus menikah dengan kakak chan seperti kata mami kalau jongin ingin bahagia? Kakak chan kan tidak romantis" jongin merajuk dengan nada kesal yang membuat chanyeol tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. Membuat jongin memukul lengan pria park itu dengan kesal.

"Sudah dong nangisnya" chanyeol menangkup pipi jongin dan mengusap air mata yang tersisa diwajah cantik jongin.

"Kalo kamu masih menangis seperti ini, aku ogah menikah dengan gadis cengeng seperti mu" goda chanyeol dengan wajah jahilnya.

"Lho tapi kata mami?" Jongin membulatkan kedua matanya karena kaget tentu saja. Siapa yang tidak kaget jika dihadapkan dengan fakta baru yang berbeda dari yang selama ini diyakini?

"Ayo menikah minggu depan supaya kau tidak bisa lari dariku" chanyeol mencium ujung hidung jongin yg memerah karena dingin. Lalu menggandeng tangan jongin dan mengangkat belanjaan jongin lalu keduanya keluar dari minimarket itu dengan jongin yang terus meledek buket coklat yang dibawa chanyeol untuknya.

Sedikit candaan yang membuat hati jongin tidak lagi berat dan tidak lagi sesedih tadi. Mungkin benar kata mami kalo dia akan lebih bahagia jika bersama dengan pria park ini.

END


zkdlin

@ zkdlin thank you so much, bacause this bucket I can release all the pain that I got today

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@ zkdlin thank you so much, bacause this bucket I can release all the pain that I got today. And I can keep walking as holding ur hand start today. Thank you @ realpcy
321.222 💬-

@ zkdlin turn off the comments

Love or not? (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang