[12] Sebuah Kotak

2K 132 6
                                    

Nayla mengelilingi rumah sakit bersama Arga dan mereka berhenti di taman rumah sakit yang cukup indah untuk menghirup udara segar.

Hanya ada keheningan diantara Nayla dan Arga.Sampai akhirnya Nayla membuka topik pembicaraan,"Arga?"

"Iya Nay?"

"Aku mau tanya"

"Tanya apa?"

"Kamu selalu bilang bahwa kamua adalah pacar aku di masa laluku sebelum aku hilang ingatan seperti ini tetapi kenapa kamu tidak pernah memaksa aku untuk mengingatmu?"

Arga tersenyum lalu mengambil nafas sejenak dan menatap Nayla,Nayla yang melihat Arga menatapnya seperti itu menjadi salah tingkah sendiri.

"Karena aku ga suka memaksakan sesuatu yang pada akhirnya akan malah menambah kesakitan untuk kamu mengingat semuanya Nay"

"Biarkan semuanya berjalan dengan sendirinya karena entah kenapa aku selalu berpikiran kamu pasti akan mengingat aku"Arga membelai pipi Nayla,membuat Nayla salah tingkah dan tanpa sadar jantungnya berdebar.

"Blushing gitu pipinya gemes kan jadinya"Arga mencubit pipi Nayla.

Nayla langsung mengalihkan pandangannya karena malu.

"Apa sih ga?!"

"Tambah gemas kalau kamu lagi malu gitu"

Nayla lebih malu lagi ketika Arga bilang seperti itu,"Ga kayaknya aku mau ke kamar deh"

Arga mengangguk lalu mendorong kursi roda yang ditumpangi Nayla.Tepat berada di depan kamar rawat Nayla ,Arga memberikan sebuah kotak yang dihiasi oleh pita.

"Ini apa?"Tanya Nayla.

Arga tersenyum,"Bukanya nanti aja ya kalau sudah di rumah kamu".

"Kalau dibukanya sekarang aja gimana?"tanya Nayla lagi.

"Hai sayang kamu udau boleh pulang sekarang"ucap Bunda Nayla yang keluar dari kamar rawat Nayla beserta papanya.

"Serius bun?"tanya Nayla.Bunda mengangguk.

"Ya udah tante biar saya beresin perlengkapan Nayla dulu"ucap Arga.

"Eh ga usah nak suster tadi sudah membereskannya kok"jawab Bunda Nayla.

"Kamu satu mobil sama Arga aja yaa , soalnya mobil papa penuh sama barang barang kamu"ucap Papa Nayla,yang sebenarnya bukan itu alasannya tetapi ingin membuat Arga dan Nayla berduaan aja lebih lama.

Nayla hanya mengangguk menurut,"ya udah kamu masuk dulu ganti baju yang udah di siapin dan Bunda sama Papa tunggu di parkiran yaa"ucap Bunda Nayla.

Nayla mengangguk lagi dan memasuki kamar rawat sendiri sementara Arga menunggu di luar kamar.

Hanya menunggu beberapa menit Nayla sudah keluar kembali diiringi dengan suster yang mendorong kursi roda Nayla.

"Terimakasih sus"ucap Arga kepada suster rumah sakit tersebut.

"Sama-sama,mba pacarnya sosweet amat ya jadi inget dulu waktu sama suami saya"ucap suster tersebut.

"Eh??"ucap Naypa tersenyum kikuk setelah suster tadi berbicara bahwa Arga adalah pacarnya kenyataannya adalah bukan.

Arga terkekeh menanggapi ucapan suster tersebut,"bisa aja sus,mari sus kami berangkat dulu"pamit Arga.

Suster tersebut mengangguk tersenyum kepada Nayla dan Arga dan dibalas tak kalah hangat oleh keduanya.

Nayla menunduk malu akibat perkataan susternya tadi hingga sampai di parkiran mobil rumah sakit.

Arga lalu berjongkok di hadapan Nayla,"kenapa nunduk terus?masih kebayang perkataan suster tadi?"tanya Arga sambil tersenyum manis.

"Ah engga kok gapapa pengen aja nunduk"jawab Nayla yang gelagatan.

Arga terkekeh melihat Nayla malu malu seperti itu,semenjak amnesia sikap Nayla berubah 180 derajat dibandingkan ketika masa SMA.

Arga merindukan moment Nayla yang dulu ingat kepadanya dan suka marah-marah.

"Kenapa senyum-senyum?"tanya Nayla kepada Arga dengan tatapan tak mengerti.

"Ah engga kok"jawab Arga lalu menggandong Nayla dengan ala bride style untuk memasuki Nayla kedalam mobil dan sontak membuat Nayla kaget.

Setelah Arga memasuki Nayla kedalam mobil,Arga melipat kursi roda Nayla dan menyimpannya kedalam bagasi mobil lalu masuk ke dalam mobil.

Sebelum mengstrarter mobil,Arga meminta Nayla menghadap kepada dirinya.

"Apaa??"tanya Nayla,Arga tidak langsung menjawab dan memakai kan sealtbet untuk Nayla dan sontak membuat Nayla menahan napasnya ditambah Arga mencium kening Nayla membuat Nayla terpatung seperti ada sengatan listrik di dalam dirinya yang membuat Nayla diam seperti ini ditambah rona pipi yang memerah dan blushing.







24-01-2019.

Still 17 but 21 [SEQUEL OF KETOS VS WAKETOS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang