Sejak awal mungkin kedekatan mereka telah berubah. Jongin tidak tahu kapan tepatnya. Apakah karena ia yang telah memiliki kekasih sehingga waktunya juga terbagi untuk Luhan atau memang sejak kedekatan Kyungsoo dengan Chanyeol yang membuat Kyungsoo sedikit tidak memiliki waktu untuknya. Mungkin ini terdengar egois tetapi Jongin merasa kehilangan hanya karena tidak bisa lagi menghabiskan waktu lebih banyak bersama sahabatnya.
Dulu, kehidupan mereka hanya berada dalam dunia bernama Jongin dan Kyungsoo. Belajar bersama, bermain bersama, pergi ke bioskop bersama, bahkan pergi ke konser idol favorit Kyungsoo pun Jongin selalu setia bersamanya. Hanya berdua dan tidak ada orang lain.
Dan mungkin inilah waktu dimana Jongin merasa kehilangan semuanya. Jongin memang memiliki Luhan—dia adalah kekasihnya. Ia menekankan itu beribu kali hanya untuk membuat dirinya sadar bahwa bukan hanya Kyungsoo dunianya. Tetapi tetap saja, terasa berbeda. Satu hal lagi yang merubah segalanya adalah, tidak ada lagi waktu untuk mengantar—jemput Kyungsoo ke sekolah. Kini telah ada orang lain yang menggantikannya yaitu Chanyeol. Itu telah terjadi selama seminggu belakangan ini dan Kyungsoo selalu mengatakan; meskipun ia harus menggunakan bus tetapi dia tidak keberatan untuk itu karena dia bersama Chanyeol.
Jika berpikir bahwa hubungannya dengan Kyungsoo dalam keadaan baik-baik saja, jujur saja tidak.
“Kalian bertengkar yah?” tanya Luhan ketika sepulang sekolah.
Jongin yang berjalan seraya menuju tempat motornya terpakir hanya bisa terkekeh ringan. “Siapa yang bertengkar?”
“Ya tentu saja kau dengan Kyungsoo. Tidak mungkin bertengkar denganku kan? Jika seperti itu kita tidak akan pulang seperti ini.”
“Memangnya aku seperti tengah bertengkar dengan Kyungsoo apa?” Jongin memberikan helmnya kepada Luhan dan mengajaknya untuk segera naik ketika mereka telah sampai dimana motor Jongin terparkir.
“Bukannya begitu, hanya aneh saja.”
“Aneh apa?” tanya Jongin dan Luhan hanya memberenggut lucu membuat Jongin dengan gemasnya mencubit pipi gadis itu. “Jangan berpikiran aneh-aneh ayo pulang.”
“Nanti kau akan menjemput Kyungsoo kan?” tanya Luhan sesaat setelah motor Jongin mulai melaju untuk mengantarnya pulang.
“Bukannya dia sealu pulang dengan Chanyeol sekarang?”
Jongin menoleh dan sekilas mendapati wajah berkerut Luhan, dan hal itu membuatnya bingung. “Hei.. apa yang kau bilang. Satu kali, dua kali, ya beberapa kali aku memang sering melihat Kyungsoo pulang bersama Chanyeol tapi dia selalu mengatakannya kepadaku tapi itu juga tidak sering. Makanya aku bertanya kepadamu apa kau tengah bertengkar dengan Kyungsoo kali ini karena dia selalu pulang sendirian.”
Tiba-tiba saja Jongin mengerem motornya mendadak ketika ia oleng dan hampir bersenggolan dengan mobil yang tengah melaju di sisi kirinya. Luhan memekik kaget dan Jongin mengucapkan maaf meskipun dibalas dengan pukulan ringan Luhan.
Kembali ke pembicaraan, Jongin bertanya tentang ucapan Luhan sebelumnya yang membuat ia terkejut. “Kyungsoo pulang sendirian?”
“Kau tidak tahu itu?” tanya Luhan terkejut dan dengan bodohnya Jongin membalas dengan sebuah gelengan. Hal itu kembali membuat Jongin dihadiahi pukulan di bahunya.
“Dasar kau ini, kau bilang Kyungoo tidak bisa pulang sendirian, apalagi sekarang sudah pukul sepuluh malam. Kau membiarkan dia pulang naik bus sendirian?” tanya Luhan dengan nada kemarahan dan hal itu semakin membuat Jongin tidak tenang.“Nanti akan aku susul, jangan marah,” ucap Jongin yang langsung memacu motornya dengan tinggi.
Jongin benar-benar khawatir kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soul & I √
Fanfiction#Trilogy Kita tidak mungkin hanya sebatas teman. Tapi tidak mungkin juga menjadi sepasang pencinta yang memadu kasih. Kita hanya sepasang pemuja yang bersembunyi di balik nama sahabat.