Relationship

1.1K 142 31
                                    

Kyungsoo mendengus ketika memerhatikan pria di depannya ini tengah sibuk dengan ponselnya dibandingkan makanan yang mungkin telah dingin di sampingnya. Sedikit kesal Kyungsoo sesekali mendentingkan garpu dengan piring makanannya hanya untuk sedikit menarik perhatian pria itu. Namun percuma saja, Jongin tidak sedikit pun melepaskan pandangannya dari ponsel itu.

Cukup sabar Kyungsoo selama ini, ia sedang berada dalam mood yang buruk dan Jongin yang ia harapkan dapat mengembalikan mood baiknya malah semakin memperburuk keadaaan. Kyungsoo menjatuhkan garpunya cukup keras membuat Jongin kini berhasil meliriknya.

"Masih sibuk dengan permainanmu?" tanya Kyungsoo dingin.

"Sebentar lagi," jawab Jongin santai dan lagi-lagi pria itu menjatuhkan tatapannya pada ponselnya.

Kyungsoo mendesah kasar akan sikap Jongin kali ini. Maka dari itu ia menarik tasnya lantas berdiri.

"Kalau begitu aku pulang lebih dulu," ucapnya tanpa menunggu reaksi Jongin, ia telah lebih dulu pergi meninggalkan cafe tempat mereka makan bersama.

Kyungsoo pikir Jongin akan tetap sibuk dengan ponselnya tetapi pria itu kini benar-benar mengejar kepergiannya. Jongin menarik lengan Kyungsoo hingga gadis itu kini berbalik menatapnya dengan kesal.

"Kau kenapa?" tanya Jongin heran.

"Kau bertanya kenapa? Sudah sangat jelas aku merasa bosan."

"Kau bosan denganku?"

"Tentu saja, menurutmu siapa lagi?" ucapnya setengah kesal.

Jongin lantas diam, ia menatap Kyungsoo dengan tatapan jengkel. "Dengar, aku sudah menuruti keinginanmu. Kau selalu marah jika aku tidak mengikuti keinginanmu untuk bertemu. Tetapi setelah aku menurutinya kau masih saja bersikap seperti ini?"

"Seharusnya kau sadar jika aku bertemu denganmu itu berarti aku ingin ditemani bukan berarti aku yang menemanimu untuk bermain game!" jawab Kyungsoo sama kesalnya.

"Lalu apa yang harus aku lakukan lagi? Aku mencoba untuk membuka obrolan tetapi kau selalu membalasnya singkat. Kau pikir aku tidak kesal juga apa?"

"Ohh.. Berarti kau kesal denganku? Aku menyebalkan begitu?"

"Kau yang terlihat lebih kesal kepadaku!"

"Kau ini menyebalkan ya," desis Kyungsoo. "Kenapa kau tidak perhatian sekali?"

"Kau terus diam sepanjang hari bahkan marah-marah seperti ini. Tentu saja aku merasa kesal."

"Itu karena aku sedang datang bulan, kau tidak mengerti apa yang aku rasakan."

Jongin seketika memejamkan matanya. Ia mencoba menahan kesabarannya kali ini namun tetap saja, rasa kesalnya kini telah benar-benar meluap.

"Kyungsoo dengar, aku tidak peduli kau mau marah kepadaku atau apapun masalah yang sedang kau alami. Hanya saja bisakah setiap kau datang bulan harus marah-marah seperti ini kepadaku? Kau selalu meminta aku untuk memperhatikanmu tapi kau sendiri tidak bisa memperhatikanku," jelas Jongin dengan suara selembut mungkin akan tetapi Kyungsoo masih belum bisa menerimanya.

"Kau ini pria menyebalkan ya, aku tidak tahu," ucapnya tidak acuh. "Aku benar-benar membencimu!"

Kyungsoo menghempaskan lengan Jongin begitu saja lantas pergi untuk meninggalkan pria itu.

"Aku akan mengantarmu pulang," teriak Jongin.

Namun Kyungsoo membalasnya dengan ketus, "tidak perlu," lantas berjalan dengan tergesa menuju sebuah taksi.

Ini sering terjadi dan jujur saja Kyungsoo hampir bosan karena mereka selalu bercekcok untuk hal yang sama berulang kali. Namun masa bodoh, Kyungsoo benar-benar membenci Jongin kali ini.

My Soul & I √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang