11. Cinta Halal

346 25 9
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

___________________________________________

"Tak ada hal yang lebih indah selain halalnya sebuah cinta"

--

Berulang kali keluarga Fathan mencegah agar Zakia dan Fathan tidak segera pindah ke rumah barunya, namun Fathan sudah mengambil keputusan hari ini untuk pindah.

Disaat perjalanan menuju ke rumah barunya , Zakia hanya berdiam diri . Jika biasanya ia akan selalu membuat masalah kepada dosennya namun kali ini ia memilih berdiam diri.

"Kia"

Zakia menengok ke arah Fathan "iya mas"

"Aku dengar kabar bahwa operasi Raka berjalan dengan lancar tapi Fathan mengalami koma, kamu jangan khawatir Raka pasti akan baik-baik saja"

Zakia yang mendengarkan hal itu bingung harus memberi respon bahagia atau sedih, ia hanya merespon dengan senyuman lalu menghadap ke arah luar kaca mobil. Zakia dan Fathan telah sampai dirumah barunya, Zakia sangat takjub dengan rumah barunya yaitu simple tetapi terlihat sangat indah.

"Kamu suka Zakia?, dulu rumah ini akan aku jadikan tabungan. Tapi karena Allah berkehendak lain, jadi bisa kita tempatin"

"suka banget mas"

Fathan mengajak Zakia masuk kedalam rumah barunya, dan merapikan semuanya bersama-sama. Sesekali mereka tertawa dan bercanda bersama hingga mereka terlelap tidur.

Sore hari Fathan izin dengan Zakia harus pergi setelah menerima telepon, Zakia hanya bisa mengiyakan tanpa menanyakan kemana suaminya pergi. Zakia merutuki dirinya yang belum sempat tanya kemana pergi suaminya.

Dinginya malam ini, menusuk sampai ke hati. Ia menunggu suaminya untuk pulang , namun tak kunjung ada suara mobil terparkir. Rumah yang sangat indah untuk membangun masa depannya bersama Fathan , benar-benar Kali ini ia dirumah sendiri dengan ditemani sepi. Hening tak ada suaranya yang kini ia rasakan.

Waktu sudah menunjukan pukul 21.00 ,namun suaminya Fathan belum juga pulang. Ia bilang pergi hanya sebentar. Memang benar "sebentarnya laki-laki itu lama" seharusnya aku lebih peka dengan semua ini.

Tak selang waktu lama terdengar suara mobil, terparkir di teras rumah. Zakia yang mendengar hal itu segera membukakan pintu, "Mas dari mana aja".

"Maaf ya Kia, tadi mas harus jemput adik temennya mas" ia menyodorkan makanan ke arah Zakia "Ini aku bawakan makanan buat kamu".

"wahh sate, terimakasih mas" Zakia dengan senang memeluk suaminya dengan erat.

"ehmm sekarang udah ada yang berani peluk nih"

"Astaghfirullah maaf mas , ini aanu aku terlalu seneng aja"

Tak tinggal diam Fathan terus menggoda istrinya itu "Masa sih"

Zakia yang menjadi salah tingkah "auk ah gelap" ia merucutkan kedua bibirnya lalu ia meninggalkan Fathan untuk mengambil piring dan melahap satenya.

"Lho kok satenya diabisin si Kia, Kan mas juga pengen"Ia mengambil semuua satenya dan membawa pergi.

"iiiiih mas Fathan balikin satenya" ia mengejar Fathan yang membawa satenya.

Akhirnya Zakia berhasil mengambil sate dari genggaman Fathan, Fathan yang melihat hal itu hanya bisa tersenyum dan melihat Zakia yang makan dengan lahapnya.

"ngapain si mas liat-liat"

"Melihat istri kan dapat pahala" ucapnya lalu mengedipkan sebelah matanya.

Deg

Zakia yang mendengar hal itu lalu pergi meninggalkan suaminya sendirian, ia membersihkan piring dan memilih bersembunyi dikamar mandi, bagiaman tidak jantungnya berdetak lebih cepat dan sudah pasti pipinya sudah berubah warna memerah. Ia memilih membersihkan diri serta menggosok gigi setelah keadaan normal kembali.

Sesampainya dikamar suaminya sudah berada diatas ranjang dengan ditutupi selimut.

"Mas sudah tidur ya?"

"sudah Kia"

Zakia malah berdecak sebal "ishh mana mungkin orang tidur bisa berbicara" ia menyusul Fathan diatas ranjang.

Fathan yang mendengar hal itu hanya merespon dengan tawa.

Zakia terbangun tepat pukul 04.00 karena mendengar suara orang mandi ,"Pasti itu mas Fathan yang akan solat subuh berjamah di masjid" ucap Kia yang beranjak dari tidurnya, lalu ia membereskan tempat tidurnya.

Ia berfikir pasti istrinya bangga memilik suami seperti Fathan , yang ia sangka seperti monster menyeramkan ternyata ia sangat lembut dan penyayang. Namun sayang ia menikahiku karena terpaksa, bisakah aku bahagia dengan pura-pura, egoiskah jika aku mengiinginkannya.  Zakia membuang perasaan buruk yang ada dalah hatinya, saat ini dirinya yang menjadi istrinya,  bukankah Allah Maha mombalik-balikan hati, bukankah jika Allah sudah berkehendak semua pasti akan terjadi, bukankahselama ini Fathan tetap bersikap baik, ia hanya ingin merasakan sebagai istri sesungguhnya saat ini,  " suatu saat pasti akan merasaakan ini semua", ucapnya dalam hati lalau tersenyum dengan yakin. "Solat subuh aja diperjuangin apalagi cintanya" lanjut  Zakia dengan tertawa sendiri.

"Kenapa kamu tertawa sendiri?"tanya Fathan.

"Haa sejak kapan Mas disitu?" Mendongakkan kepalanya.

"Sejak kamu tertawa gak jelas, kamu sehat kan Zakia?"

"Ih mas jahat, ya aku sehat lah" memanyunkan bibirnya yang mungil.

"Terus kenapa ketawa-ketawa sendiri?"

"Kepo , auk ah sana berangkat udah adzan tuh,"

"Yaudah saya berangkat dulu ya. Kalau kamu gak sehat saya bersedia nganter kamu ke ...."ucapnya lalu pergi dengan cepat.

"MAS FATHANNNNNN!!!!" ucapnya seraya melempar bantal ke arah pintu, yang dilempar malah udah lari.

Zakia bangkit dari tempat tidurnya setelah selesai membersihkan tempat tidur lalu beranjak mandi dan sholat.

Ya Allah aku tahu Engkau leboih tahu apa yang terbaik untukku, bukakan sedikit hatinya untuk menerimaku, aku hanya ingin bersamanya lebih lama, meski semua ini dengan terpaksa. Tapi seua atas izin-Mu pasti akan terjadi. 

Ya Allah ya Rabbi, terimakasih Engkau telah menghadirkan laki-laki yang menambahkan cintaku kepada-Mu , laki-laki yang selalu membuatku nyaman, tentram, damai ketika didekatnya. Laki-laki yang selalu mengingatkanku kepada kebaikan, laki-laki yang selalu membimbingku dijalan yang benar, dan laki-laki yang menemaniku mencari ridho-Mu Ya Rabb. Ya Allah, terimakasih atas nikmat yang Engkau berikan, semoga keluarga kecil ini kelak akan menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Aamiin

-

#yangnunggu yang nunggu....
#Maaf lama
#tugas lagi menjulang tinggi jadi gabisa untuk kutinggalkan.......

TITIK NOLWhere stories live. Discover now