14. Salah tingkah

282 17 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

___________________________________________

"Hidup layaknya roda yang terus berputar ,terkadang diatas dan terkadang dibawah. Dan jika kau berada diatas tetaplah ingat kepada Allah yang mudah membolak-balikkan keadaan" 

-

Tok..tok..tok

klek, Zakia mengamati seseorang yang berada dibelakang punggung suaminya,"mas Fathan", seraya Kia menyium punggung tangan suaminya.

"Kia ada tamu ,disuruh masuk ya".

"Silahkan masuk mbak,"

Wanita itu kemudian duduk di sofa tamu. Kemudian Zakia pergi ke dapur untuk membuatkan minuman untuk wanita tersebut.

Terkadang terdengar suara tawa dari ruang tamu ,yang membuat hati Zakia teriris. "Bismillah", Zakia mencoba percaya dengan suaminya.

"Maaf ya minumannya lama , sepertinya lagi asik pada ngobrol nih," ucapku meletakkan minuman ke meja dan seraya duduk di dekat suaminya.

"Iya ini mas Fathan dari dulu sampai sekarang gak pernah berubah, masih sama aja lucunya,".

"Haha, iya emang suamiku lucu banget", tawa selebar ini , Zakia tunjukan walaupun sebenarnya hatinya sedang tersayat.

Zakia melihat ekspresi wajah wanita itu yang berubah seperti tidak suka.

"Oiya ,kamu tau rumah saya dari siapa?".

"Dari kakakku mas,".

"Ada perlu apa ? Kok sampai datang kesini,".

"Cuma kepengen ketemu sama kamu, rindu sama kamu. Pengen bareng-bareng lagi sama kamu,"

"Saskia , kamu kan tahu saya udah punya istri. Jangan ngomong yang aneh-aneh,".

"Mas , aku mau jadi istri kedua mas".

"Saya tidak akan pernah memadu istri saya, lebih baik sekarang kamu pulang".

"Dasar kamu perusak segalanya,".

"Saskia!!" Ucap Fathan lantang.

Kemudian Saskia pergi membanting pintu dengan keras. Zakia sudah tidak dapat menahan tangisnya, ia menangis sejadi-jadinya. Sakit itu yang ia rasa. Fathan membawa Zakia kedalam pelukannya, pelukan yang selalu dapat menenangkannya.

"Mas ,aku takut" ucap Zakia disela tangisnya "Aku tahu mas masih mencintainya, aku tidak mau menjadi penghalang untuk hubungan kalian,".

"Zakia ,jangan pernah ngomong gitu lagi ya,". ucapnya melepas pelukannya dan menghapus air mata Zakia.

Zakia hanya diam membisu, entah perasaan dirinya atau suaminya yang harus dikorbankan.

 Zakia tertidur pulas dipelukan suaminya, Fathan membangunkan dengan pelan untuk pindah ke kamarnya. Zakia membuka matanya langsung memukul lengan Fathan karena ia kaget berada didada bidang Fathan " ih sebel mas Fathan modus kan ?" ucapnya berdiri lalu berpindah tempat ke kamarnya.

Fathan yang melihat kejadian ini hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Zakia yang berubah drastis seperti tak terjadi kejadian apapun.

Suara naungan adzan sudah bergema ditelinga Zakia, ia mebelalakan matanya. Mencari keberadaan suaminya yang sudah tidak ada lagi disampingnya.

Zakia bersyukur mempunyai suami seperti Fathan, suami yang sangat pengertian. Fathan berulang kali membangunkan istrinya, "Zakia bangun".

"Masih jam 4 pagi mas",

"Udah jam setengah 6 Kia, katanya mau ke pasar".

Zakia sempat lupa jika dirinya dan suaminya berencana akan ke pasar membeli perlengkapan masak. Zakia secepat kilat bangun dari tidurnya menuju kamar mandi.

Pagi ini Fathan dan Zakia sudah berada di pasar, ia segera mencari bahan-bahan dapur yang diperlukan.

"Mas"

"Apa?"

"Aku gatau harus beli apa "

Seketika Fathan megandeng tangan istrinya , dan memberi isyarat agar ia mengikutinya.

Fathan memberi tahu apa saja yang harus istrinya beli , bumbu dapur, sayur ,lauk dll.

"Kia "

Zakia hanya membahas dengan deheman.

"Kamu beli apa lagi?".

"Makanan hihi😁" seraya menunjukkan deret giginya.

"Kita kan mau masak ,nanti mubazir lho".

"Cuma mau beli bubur mas, aku udah laper banget".

"Iya udah sayang"

"Mas barusan ngomong apa?"

"Iya udah gitu"

"Yaudah yuk"

Setelah selesai makan bubur ,ia dan suaminya kembali kerumah. Untuk melanjutkan kegiatan masak.

Zakia mengamati setiap detik yang Fathan lakukan. Cara mengupas bawang merah putih , cabai, memotong sayur , menggoreng.

"Kia kamu ya yang goreng ikannya ya?"

"Iya deh mas kalau cuma goreng aku mah bisa,"

Fathan mengamati istrinya yang meletakkan ikan diatas wajan dengan cara dilemparkannya hingga minyaknya berceceran dan sebagian terkena tangannya.

"Mas aduh panas "

Fathan segera mengambil alih posisi istrinya untuk menggoreng. "Kia gini caranya , pelan-pelan diletakan jangan dilempar".

Kia mulai paham dan mencobanya ,kali ini ia tidak terkena cipratan air.

"Mas coba liat aku , aku udah bisa goreng nih,"

"Iya istri kecil mas udah pinter masak sekarang" ucapnya sambil mencubit pipinya.

"Makasih ya mas udah sabar mengajari aku masak , padahal seharusnya ini tugasku da-.." ucap Zakia terpotong.

Cup "jangan banyak bicara , udah itu lanjutin goreng nanti gosong".

"Aa..nu i..ya" ucapnya Zakia gugup,spontan ia membalikan badan ,ia tidak mau suaminya melihat pipinya yang sudah memerah seperti kepiting rebus.

Fathan hanya tersenyum melihat kelakuan istrinya yang benar-benar menggemaskan.

Seperti air laut yang akan pasang dan surut, terkadang masalah pun yang datang secara tiba-tiba dan kebahagiaan yang tak tertuga.

-

Tetap sabar menjalani  cobaan ,

jangan lupa tersenyum

-

TITIK NOLWhere stories live. Discover now