HALLOHAAA!!!
Maap kita baru update sekarang huhuhu :") dikarenakan author so sibuk :"v wkwkwk
Tapi kita usahain bakal update seminggu sekali gaiss!Jangan lupa vote sama comment nya yaah, semoga suka part ini,
Selamat membaca gaisss!
💥💥💥
Vayla menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur dan menatap langit kamarnya. Ia menghela nafas panjang, hari ini ia merasa lumayan lelah setelah menemani Tesya tadi.
Drrttt..drrtt...
Vayla merasa hp nya bergetar, ia langsung mengambil benda pipih itu dan melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ternyata Gibran. Vayla langsung membuka pesan yang dikirim Gibran.
Gibran:
Vaylooo! Jalan kuyyy!Vayla menghela nafas lagi, "Baru aja gue nyampe kasur, belum juga lima menit udah diajak main," kata Vayla kesal sendiri.
Vayla:
Gue baru balik nihh, kalo besok gimana?Gibran:
Balik dari mana?Vayla:
Nganter Tesya ke toko buku, kan gue udah cerita ke lo kemarin.Gibran:
Oh iya gue forget :(Vayla:
Yehhh dodol :pGibran:
Hehehe, kalo gue main ke rumah lo gapapa kan?Vayla:
Sini aja, asal lo bawa makanan segudang :pGibran:
OKE SIP GIBRAN MELUNCUR!Vayla langsung meletakan ponselnya di atas nakas, kemudian ia langsung bergegas mengambil handuk dan melangkahkan kakinya ke kamar mandi.
💥💥💥
Malam ini Vayla dan Gibran sibuk berperang di dapur, mereka mencoba untuk membuat pizza bermodal resep dari video youtube.
Tadi saat Gibran sampai rumah Vayla, ia malah membawa bahan-bahan untuk membuat pizza membuat Vayla kesal sendiri karena hari ini ia benar-benar lelah.
Bayangannya, saat Gibran datang ke rumahnya sudah membawa banyak makanan untuknya, jadi ia tidak perlu cape-cape membuat makanan seperti sekarang ini.
"Dasar pea! bukannya beli pizza yang udah jadi malah beli bahan-bahannya doang!" Kata Vayla kesal.
Gibran tertawa, "Kali-kali gitu Vay masak sendiri, biar tau prosesnya kaya gimana,"
"Bacodh." Ucap Vayla singkat sambil mencampurkan bahan-bahan yang ada.
"Lo tau kan gue baru pulang dari nganterin Tesya, Gabrooon! Bikin gue nambah pening aja lo. Mana gue gak pernah bikin pizza!" cerocos Vayla menumpahkan sebagian kekesalannya sambil mengaduk adonan dengan kasar.
"Yaa maaf dehhh, yaudah sini gue yang bikin, lo istirahat sana," ucap Gibran sambil berjalan ke arah Vayla untuk mengambil adonan yang sedang di aduk Vayla.
"Adududu.. ini anak-anak Buna lagi ngapain?" Tiba-tiba Bunda Vayla memasuki dapur.
"Ini nih Bun, Gibran katanya pengen bikin pizza sendiri tapi gatau bikinnya gimana kan aneh Bun!" Jelas Vayla.
"Aya - aya wae atuh kalian teh, udah sini Buna aja yang bikin, Buna mah paling jago bikin kaya ginian mah ahh.. cetek! Kalian tunggu aja," Bunda langsung memakai celemek bercorak bunga-bunga yang selalu Bunda pakai saat memasak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US
Teen FictionAku sulit melupa karena pernah bahagia bersama, lalu susah melangkah sebab ragu akan pengganti, kemudian teringat kamu tak pernah bisa diajak kembali. -Vayla Tamara Putri-