Berpakaian sesuai Syar'iat

59 5 0
                                    

Menjadi wanita itu kewajiban.
Menjadi wanita shalihah itu pilihan.

Tidak bisa ku jelaskan lagi dengan diriku yang dulu.
Ketika aku telah sadar dan mengetahui semuanya aku menyesal.
Memang ya, penyesalan itu datangnya terakhir.
Selain itu aku juga merasa malu dengan diriku yang dulu.
Bagaimana tidak?
Aku yang dulu enggan sekali menutup aurat dengan baik.
Memang aku sudah memakai jilbab sejak aku kelas 3 SD. Akan tetapi, aku belum istiqamah hingga SMK aku masih saja lepas pasang jilbab ku, dan jilbab nya pun tidak panjang menutup dada😟
Tak terlewat dengan pakaianku, aku senang sekali memakai jeans, kulot, celana apapun itu modelnya. Tak jarang juga aku memakai baju yang ketat, pendek sepertiga lengan, baju yang berfashion dan berstyle pada jaman nya. Gamis atau rok aku tidak punya satu pun
Pokoknya aku dulu sangat meremehkan perihal aurat seorang wanita.
Dulu aku menganggap nya "Ah yang penting gue udah pake kerudung ini kan sama aja udah nutupin aurat."

Terlalu awam dengan perihal aurat seorang wanita. Kebetulan saat aku SMK aku di daftarkan di sekolah islam swasta. Aku merasa tidak tertarik dan tidak ingin sekolah di sekolahan islam begitu, karena apa? Pasti banyak peraturan agama yang bagi aku saat itu adalah suatu kekangan.
Benar saja suatu saat ketika di sekolah ada peraturan untuk wajib memakai legging, ciput kerudung dan kerudungnya tidak boleh di ikat ataupun selempang kanan kiri.
Ribet banget! Keluh ku saat itu.
Iya, tentu saja aku tidak mau. Aku juga tidak mamatuhi peraturan itu sepenuhnya. Kenapa? Karena sebelumnya aku tak pernah dan tak terbiasa memakai legging kalo lagi memakai rok sekolah,ya hanya celana pendek. Alasannya karena gatel dan gerah.
Ciput juga. Jarang sekali aku memakai ciput, pergi main aja ngga pernah apalagi sekolah. Memakainya tuh bikin kepala ku pusing dan terlihat seolah-olah seperti anak madrasah kampungan. Separah itu aku dulu:( memakai di sekolah pun saat guru-guru tertentu saja. Setelah itu saat istirahat dan pulang langsung aku lepas ciput nya.
Kerudung pun tak sesuai syar'iat. Apalagi saat itu lagi jaman nya jipon (jilbab poni) jadi tuh rambut yg diatas kening keliatan bahkan ada yang parah keliatan nya. Guru-guru agama risih lihatnya, itu yang membuat seluruh siswi di wajibkan memakai ciput.

Semakin lama entah mengapa, aku risih jika memakai  kerudung di slempang kanan slempang kiri ataupun di ikat ke belakang. Malu rasanya memakai kerudung tapi dada terlihat, bukan kah guna nya kerudung untuk menutupi aurat? Dari situ aku berfikir dan merenungkan semuanya.

Perlahan, aku mulai menjulurkan kerudung/hijab ku. Tidak ku ikat lagi. Pernah saat itu aku pertama kali memakai hijab syar'i, namun seketika aku di ledek.

"Tumben, kesambet setan apa lu?"
"Aduh ukhtiii"
"Lagi alim ya?"
"Ibu ustadzah"
"Udah tobat nih ceritanya"
Dan masih banyak lagi ledekan ataupun cibiran.

Pasti ya, di saat diri kita ada sedikit perbedaan dan perubahan ada aja mulut manusia yang ceplas-ceplos bahkan ada yang sampai sakit hati atas perkataan dari manusia tersebut. Ketahuilah, itu hanya ujian. Ujian seberapa istiqomah nya kita. Dan kita harus bisa bertahan, nggak usah di gubris, jangan gampang baper, kita senyumin aja dan berdoa minta sama Allah semoga kita selalu di beri hati yang sabar dan semoga istiqomah kita nggak menurun cuman karena perkataan manusia.

°°°

Jujur saja. Dulu setiap kali aku melihat ada perempuan yang berpakaian syar'i, aku menganggap nya itu kampungan dan ya, seperti ibu-ibu.

Bahkan pertama kali aku melihat di jalan ada perempuan memakai cadar, aku melihatnya sangat aneh dan menganggap nya itu sangat berlebihan.

Tapi Maa Syaa Allah..
Sekarang aku menyukai nya.
Aku sangat mencintai berpakaian sesuai Syar'iat.
Aku malu jika mengingat anggapan ku dahulu.
Maaf kan aku Ya Allah..

Sekarang justru kebalikan nya.
Yang dulu melihatnya aneh, takut, nggak suka, pokoknya anti deh memakai pakaian syar'i.
Tetapi, saat ini aku sangat suka, nyaman, jadi berasa seperti lagi di peluk dan di lindungi Allah😊
Aku salut dengan perempuan yang sangat istiqomah memakai cadar dan berniqab. Ketika melihatnya hati berasa adem, sejuk. Rasanya ingin seperti itu. Ingin bisa menjadi wanita shalihah dan bidadari Surga.

°°°

Teruslah perbaiki dirimu shalihah.
Jangan malu ketika orang lain memandangmu dengan tatapan aneh.
Jangan mudah baper ketika orang lain berkata yang tak enak di hati.
Jaga lah kehormatan mu.
Jaga lah izzah dan iffah mu.
Lindungi lah aurat mu dari tatapan laki-laki yang bukan mahrom mu dengan berpakaian syar'i.
Berusaha lah untuk menjadi wanita shalihah.

Ingat ya, jangan pernah hiraukan perkataan apa pun dari orang lain. Senyumin aja dan berhusnudzon. Apa pun perkataan dari orang lain kita jadikan itu sebagai doa.

Kalau Di bilang kayak ibu-ibu ta'lim, Alhamdulillah, namanya Muslim ya mesti ngaji.
Di bilang ga pantes umur masih muda tapi keliatan nya kolot kayak ibu-ibu, Alhamdulillah, siapa gamau jadi ibu nantinya?
Di bilang kampungan kuno ga gaul, Alhamdulillah, memang kita-kita gasuka di gauli.
Di bilang sok alim, Alhamdulillah, masa iya harus sok dzolim?
Di bilang bu haji, Alhamdulillah, aamiinin aja siapa tau doanya justru terkabul.
Di bilang ga asik, Alhamdulillah, kita sih tetep asik-asik aja.
Di bilang orang zaman batu, Alhamdulillah, perasaan dulu zaman batu buka aurat.
Di bilang sok suci, Alhamdulillah, masih mending daripada sok najis.
Di bilang munafik, Alhamdulillah, cuman kata manusia ini yang penting Allah ridha.
Di bilang caper paling cuman ikut-ikutan doang, Alhamdulillah, nikmatin aja memang caper ke Allah ya begitu daripada baper.
.
.
Jangan dengarkan perkataan seperti itu. Karena sesungguhnya wanita di perintahkan untuk menutup aurat secara sempurna yaitu seluruh tubuh yang boleh terlihat hanya wajah dan telapak tangan. Bukan untuk membalut aurat. Tau kan maksud membalut aurat itu apa? Berpakaian tapi telanjang.
.
Dengan pakaianku seperti ini bukan berarti diri ini sudah baik, pintar ilmu agama tapi ini adalah bagian dari perbaikan diri sebagai langkah utama untuk menaati perintahNya.
.
Sederhanakan pakaian dan hijab. Karena sebagus, semahal, semodis apapun pakaian kita saat ini, kelak pakaian terakhir kita hanyalah 5 helai kain kafan.😊



Dunia itu perhiasan. Dan sebaik-baiknya perhiasan ialah wanita shalihah.
.
.
.
.
.
Jangan lupa bersholawat dan membaca Al-Qur'an❤

Road to HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang