24

1.6K 183 14
                                    

Don't Forget to Tap the button Star and Comment

Berhubung ini bukan weekend, jadi ngga begitu banyak pengunjung yang ada di taman hiburan ini.
Kami masuk bareng-bareng setelah Mark membeli tiket untuk kami berempat.
Tentu saja daritadi gue gandengan sama Mark. Haechan di sebelah gue. Dan Rachel di belakang Haechan.
Gue tuh kasihan sebenernya, dia tuh kenapa bego banget mau nyiksa diri kaya gini.

Tapi Mark seakan maksa gue buat ngga peduli sama Rachel. Dia daritadi ngajak ngobrol gue terus. Haechan juga sibuk dengan kegiatannya foto-foto. Wah kalo dia di sandingin sama Lucas kayanya cocok nih. Suka banget fotografi.

"Eh lu berdua kesana dong di taman. Gue fotoin" pinta Haechan. Mark menarik gue dan kami berdua melakukan beberapa pose yang umum dilakukan orang-orang. Salah satunya pose dua jari. Hehe

Haechan ngga sejahat itu buat ngebiarin Rachel sendirian. Dia nyuruh Rachel untuk berdiri di spot foto yang gue sama Mark foto tadi.

"Sana berdiri disitu. Gue fotoin."

"Ngga mau"

"Lah kenapa?"

"Gue mau beli eskrim dulu biar fotonya sambil makan eskrim"

"Hah? Yaudah ayok gue anterin dah kasian amat" ucap Haechan sambil mendorong pundak Rachel menuju penjual eskrim.

"Kamu mau eskrim juga ngga Lee?" tawar Mark ke gue.
"Nanti aja deh, aku belum begitu haus" dia mengangguk kemudian mata kami sibuk memandang sekitar taman hiburan ini.

"Mark aku mau naik itu" tunjuk gue pada wahana sepeda terbang. Jadi itu sepeda tapi diatas. Satu sepeda isinya dua orang. Kanan dan kiri.
Menurut gue agak serem sih mengingat gue takut ketinggian.

"Wah boleh tuh. Tunggu mereka selesai sama eskrim dan fotonya ya" ucapnya sambil ngacak rambut gue.
Haduh yang diacak rambut yang berantakan hati.

Jadi di sepeda ini ada dua bangku dan masing-masing bangku terdapat kayuhan. Gue sama Mark satu sepeda dan Haechan dengan Rachel. Mereka dibelakang gue daritadi kedengeran ribut terus. Kalo ngga Haechan yang usil ya Rachel yang rewel.
Seperti sekarang ini, gue sama Mark masih adem-adem aja cekikikan mengayuh sepeda seirama. Tapi di belakang gue si Rachel bersuara.

"Kok berat banget sih ih"

"Iyanih berat banget. Lo sih jadi cewe overweight"

Rachel lantas menatap Haechan "HEH BODET ANJIR EMANG!! Ternyata daritadi gue yang genjot sepeda sendirian? Dasar magadir malah enak-enakan!! Pantesan berat. Minggir lo sana" ucap Rachel sambil mendorong Haechan.

"Heh heh goblok ini kita di ketinggian kalo jatoh tar gua mati anjir"

"NGGAK PE DU LI" ucapnya penuh penekanan.
"Lo tuh kek setan kelakuannya tau ngga sih"

Haechan hanya mencibir dan kemudian membenarkan sikap duduknya lantas mau membantu untuk mengayuh sepeda mereka.
Gue hanya ketawa geli, Mark juga.

Asal kalian tau. Mark hari ini ganteng banget. Ah dia mah tiap waktu juga ganteng. Bangun tidur aja ganteng. Hehe.

Habis kita naik sepeda terbang, kemudian kita mencoba satu persatu wahana. Menurut gue, wahana disini tidak terlalu ekstrem seperti di Dufan. Jadi gue berani untuk mencoba beberapa.

GAMON | Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang