25

1.6K 211 35
                                    

Don't forget to tap the button star and comment❤️

Jeno membuka pintu dan menemui Mark yang masih setia disana, dengan Rachel yang ada dibelakang Mark. Jeno murka, terlihat jelas di raut wajahnya menggambarkan rasa marah dan kecewa. Menyesal memberi kepercayaan yang seharusnya tidak dia berikan kepada dia. Kesempatan kedua itu hanya omong kosong! Semua sama saja, baginya.

"Mana Aileen?" tanya Mark menatap Jeno.

BUGH!!
BUGH!!

Dua pukulan secara mendadak didapat Mark di wajahnya, pada pukulan pertama ia tersungkur dan kini Jeno hendak melayangkan pukulan susulan dan sudah mencengkram kuat baju Mark Lee. Namun usahanya gagal karena Haechan datang menarik Jeno.

"Heh Jen sadar Jen lo ngapain woi!!" Haechan berusaha menarik Jeno yang sudah kesetanan. Sehingga ia secara refleks membuang plastik bubur ditangannya. Tenaga Jeno sangat kuat hingga Haechan kewalahan dan langsung mendorong Jeno hingga terbentur tembok.

Wajah Jeno merah padam, sambil mengatur napas pertanyaan dari Haechan dilontarkan untuk dijawab oleh nya.

"Lo kenapa?" tanya Haechan.

Sedangkan disisi lain, Mark mengusap ujung bibirnya yang berdarah, kemudian Rachel membantunya untuk bangun. Namun ditepis dengan kasar oleh Mark.

Jeno mulai bisa mengontrol emosi nya dan kini ia menatap Haechan yang sejak tadi harap-harap cemas menunggu penjelasan Jeno.

"Temen lo emang banci! Bajingan! Gue kasih dia kepercayaan buat ga nyakitin Aileen lagi. Tapi apa?"

"Bajingan itu gabisa nahan nafsunya dan ciuman sama orang yang jelas-jelas bikin Aileen tersakiti"

Jeno mengeraskan rahangnya untuk menyalurkan emosinya.
"Bener Mark?" Tanya Haechan.

"Dia yang cium gue!" Mark melakukan pembelaan.
Pandangan Haechan berubah ke Rachel. Dia yang sedari tadi diam kebingungan mendapat pertanyaan itu.

"I-iya. Ma-maaf"

"Lo berdua sama sama bajingan!" Jeno berjalan perlahan mendekati keduanya.
Tangannya meraih kaos Mark dan mencengkramnya.

"Laki yang dipegang omongannya! Kesempatan lo udah abis. Jangan harap gue kasih lo kesempatan ketiga dan seterusnya! Jangan temuin Aileen! Ngga pantes dia dapet sampah!" Jeno menghempaskan tubuh Mark kasar kemudian membuka pintu apartment nya dan membantingnya lagi dengan kasar.

Dia menghampiri Aileen yang masih menangis sesenggukan.
"Hey, jangan nangis. Gue disini"
Ia merangkak ke tengan kasur dan kemudian mengambil bantal yang sejak tadi dipeluk Aileen. Menggantinya dengan tubuhnya.
Direngkuhnya Aileen kedalam pelukannya. Membiarkan wanita itu membasahi kaosnya akibat ulah pria tak bertanggung jawab bernama Mark Lee.

Ia mengusap punggung Aileen dan kepala Aileen.

"Sshhh udah Lee, jangan nangis dong"

"Mark jahat Jen"

"Iya udah. Ada gue disini"

Dan perlahan isakan itu reda digantikan dengan deruan nafas. Jeno mengecek dan melihat wajah Aileen.

GAMON | Mark Lee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang