"Malam, semua!" Renjun melambaikan kamera dengan senyum gulanya. Mata cantik itu menyipit, membuat hati meleleh seketika. Tangannya kemudian terulur untuk membenarkan posisi kamera, sehingga pemandangan jalan kala malam yang berhias terangnya lampu makin terlihat jelas. "Ini masih malam kamis, tapi aku udah hang-out aja. Harusnya mah pas malam minggu ya?"
"Tapi, aku gak sendirian, lho! Aku sama seseorang," Renjun tersenyum jahil, "Tebak, aku sama siapa?"
Kemudian, kamera itu bergeser lebih ke kanan. Memperlihatkan seorang pemuda yang tingginya melebihi Renjun, "Iya, aku sama hubby! Alias, aku sama Jeno!"
"Eh, halo semua." Jeno melambaikan tangan kaku. Meskipun sudah tiga kali muncul dalam vlog pacarnya, ia masih tetap kaku–bingung harus bagaimana.
"Kaku banget, sih! Santai aja, kayak ngobrol biasa." Renjun mencubit gemas pipi pacarnya yang lumayan gembil. Pemuda manis itu terkekeh saat Jeno cemberut sambil mengusap pipi. Lantas, Renjun menoleh dan ikut mengusap tangannya di pipi si pacar sambil menyengir, "Sakit, ya? Maaf, deh!"
"Kamu kenceng banget cubitnya, mbul," kata Jeno masih dengan wajah cemberut.
"Maaf ya, maaf?"
"Cium dulu, baru maaf."
Renjun berdecak. Terkadang, Jeno-lah yang lebih kekanakan dari dia dengan bersikap manja tak tahu tempat. Contohnya saat ini.
"Ih, tapi ini lagi di luar!"
"Cium, atau gak ada maaf."
Renjun mengalah. Ia berjinjit dan mendaratkan bibir tipisnya pada pipi si pacar yang ia sering panggil dengan panggilan 'hubby'. Jeno tersenyum setelah mendapatkan apa yang ia mau. Tangannya kemudian merangkul Renjun untuk mendekatkan tubuh mungil itu dengannya, lantas ia mencium pelipis Renjun dengan penuh sayang.
"Gemesin banget, pacar siapa?"
"Pacar orang nyebelin!" Renjun mendengus, kemudian melihat ke kamera lagi, "Kalian kalau cari pacar jangan kayak dia ya! Ngeselin banget, minta ditendang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Citrapata
FanfictionTak jauh, tak bukan, mengenai Lee Jeno dan manisnya, Huang Renjun. Terkemas dalam judul dan cerita yang berbeda, namun satu tujuan: menuangkan fantasi tentang romansa mereka dalam seuntai aksara canggung murni dari otak si penulis. Kadang manis, ka...