"Jangan paksain telinga lo buat dengerin semua ceritanya kalau lo ganyaman sebenernya"
Perkataan Rehan tadi membayangi pikiran Aurelia. Rehan benar selama ini Aurelia selalu mendengarkan cerita Nadia tanpa menolaknya. Aurelia sangat sabar untuk menahan rasa sakitnya kepada Nadia.
Tingg...
Notifikasi chat hp Aurelia pun berbunyi.
Fajri : Aurelia
Aurelia pun membuka chat tersebut dan menyimpan hp nya kembali tanpa membalasnya.
Tingg...
Notifikasi chat hp Aurelia pun berbunyi lagi
Fajri : Aurel
Aurelia pun membuka dan membalasnya
Aurelia : Ada apa?
Tidak lama kemudian Fajri pun langsung membalasnyaFajri : Lagi ngapain li?
Aurelia : Maaf ji, Lia lagi sibuk
Fajri : Li lo marah kan garagara chat kemarin gue read doang
Aurelia : Engga
Fajri : Lo udah denger cerita gue deket sama Nadia?
Aurelia : Belum
Aurelia terpaksa berbohong karena dia ingin tahu apa yang akan dikatakan oleh Fajri
Fajri : Kalau Nadia bilang gue suka nelpon dia atau jemput dia atau apapun itu bohong li, tolong jangan percaya
"Gaakan mungkin kan kalau Nadia bohong" Batin Aurelia
Aurelia : Kenapa harus percaya?
Fajri : Gue selalu nanyain lo ko ke Tegar
Aurelia : Ngapain nanyain gue?
Fajri : Karena kamu cantik dan gue pengen deket sama kamu
Aurelia pun langsung mematikan hpnya dan segera untuk tidur. Aurelia berharap dia tidak akan peduli dengan seseorang yang bernama Fajri, karena dia tidak mau berurusan lagi dengan seseorang yang bernama fajri itu
***
Keesokan harinya...
Aurelia sedang duduk dibangkunya sendiri, dia sedang malas kemana mana
"Liaa" Panggil Nadia dengan nada yang sedikit cemas
"Lo kenapa nadia?" Jawab Aurelia
"Ada yang mau gue omongin" kata Nadia
"Iyaa ngomong aja" Kata Aurelia
"Tegar bilang ke gue kalau Fajri selalu nanyain lo ke dia" Kata Nadia
Tiba tiba Aurelia teringat isi chat Fajri
Fajri : Gue selalu nanyain lo ko ke Tegar"Maksudnya? Gue gangerti" Kata Aurelia
"Fajri suka nanyain lo ke tegar. Terus gue tanyain ke fajri itu benar apa ngga." Kata Nadia
"Terus?" Kata Aurelia
"Terus kata fajri itu semua buat nutupin kalau fajri suka sama gue soalnya tegar suka sama gue li" Kata Nadia
"Kenapa harus gue?" Kata Aurelia
"Li gue minta tolong" Kata Nadia
"Minta tolong apa nad?" Kata Aurelia
"Li tolong ya jauhin Fajri buat gue" Kata Nadia
Aurelia merasa hatinya kini tidak enak layaknya piring yang tidak sengaja terjatuh dan pecah.
"Jauhin? Apasi nad gue deket aja ngga" Kata Aurelia sambil tertawa
"Makasih ya" Kata Nadia
Nadia pun pergi meninggalkan Aurelia. Lalu Rehan datang menghampiri Aurelia sambil membawakannya eskrim
"Nih" Kata Rehan
"Kesambet apa jadi baik kaya gini" Kata Aurelia
"Kalau gamau yaud" Kata Rehan yang langsung berhenti ngomong karena Aurelia langsung mengambil eskrim tersebut dari tangannya dan langsung memakannya.
"Makasih" Kata Aurelia
"Li, lo suka sama fajri?" Kata rehan
Aurelia pun terdiam
"Lo yakin suka sama cowo playboy kaya gitu?" Kata Rehan
"Ya terus kenapa? Kata Aurelia
"Gapapa" Kata Rehan.
Mereka berdua pun terdiam selama beberapa menit. Aurelia sibuk memakan eskrimnya dan Rehan pun sibuk memperhatikan Aurelia. Tiba tiba rehan memegang tangannya Aurelia.
"Kalau ada orang yang nyakitin lo, bilang sama gue" Kata Rehan
Aurelia pun terdiam sambil memperhatikan wajahnya Rehan. Mereka saling bertatapan dalam waktu beberapa detik. Aurelia yang tersadar pun langsung melepaskan tangannya Rehan.
"Siapa juga yang bakal nyakitin gue" Kata Aurelia
"Fajri" Kata Rehan
Aurelia pun terdiam beberapa saat.
"Fajri bakal nyakitin lo suatu saat" Kata Rehan
"Tau darimana, emang lo cenayang?" Kata Aurelia
Rehan pun langsung pergi dari hadapan Aurelia.
Aku tidak mengerti kenapa dia berbicara seperti itu. Dia ingin mengingatkanku atau apa? Tapi dengan dia berbicara seperti itu aku malah terus mengingatnya dan selalu mengingatnya- Aurelia
**********
HALLOO SEMUANYAA!
TERIMAKASIH YANG SUDAH MAMPIR UNTUK MEMBACA CERITA INI.
JANGAN LUPA TINGGALIN KOMEN KALIAN YA.
JANGAN LUPAVOTE, DAN SHARE CERITA COLOUR DESTROYED INI KE TEMEN TEMEN KALIAN.
TERIMAKASIH 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Colour Destroyed
Fiksi RemajaAurelia gadis manis yang kehidupannya penuh warna tiba tiba membenci itu, bahkan untuk mendengar kata "warna/ berwarna" pun dia tidak mau. Semenjak laki-laki berparas tampan dan populer ini sukses membuat hati Aurelia meleleh sekaligus membuat hati...