Author pov
Bel berbunyi keras sebagai tanda bagi siswa untuk berbaris dilapangan.Semua siswa dengan cepat membentuk barisan yang rapi.
Kak Bara selaku ketua osis tampak memegang mikrophone dan sesekali membenarkannya."Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.."
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab para siswa muslim."Dan selamat pagi baiklah...."
Karina sama sekali tidak ingin tau isi ceramah ketua osis karena baginya itu sangat membosankan.
Ia lebih suka memandang Raja dari jauh.Karena baginya jika memandang Raja itu ibarat memandang kesempurnaan."Aduhh.." karina merasa ada yg memukulnya dari belakang.
"Eh Rin ngapa lu ngelamun?" Tanya Sasha teman karib karina."Siapa yg ngelamun gue dengerin ceramah kok" karina mengelak.
"Yee coba lu jelasin apa isi ceramahnya?" Sasha mulai nge prank ."Ya mana gue tau" ucap Karina enteng.
"Dasar lu ya! Jadi gini nih sekolah kita ngadain lomba nulis puisi..."
"Aaa bodo amat!"
"Ihh denger dulu!"
Sasha melanjutkan perkataannya.
"Jadi pemenangnya bakalan dapat hadiah."
"Ya dimana mana kalo menang dapat hadiah gimana sih lo." kata Karina.
"Jurinya itu ada 4 siswa.Kak Dana kak Bara Kak Raja Kak Riskay."
"Raja?"
"Iya."
"Owh kapan pendaftarannya gue mau ikut gue kan berbakat hehe"
"Besok Rin di depan Ruang TU"
"Oke"Keesokan harinya....
"Karin lo udah daftar belum?" Tanya sasha
"Uda dong"
"Yakin lo mau ikut?"
"Yakin dong"
"Tapi gue khawatir Rin"
"Don't worry oke"
"Hmm"Dengan langkah tegap karina berjalan menuju tempat perlombaan.Dengan membawa secarik kertas berisikan puisi ia berjalan mantap menuju tempat ramai itu.
"Rangga" sapa karina
"Eh karin..ngapain lo kesini?"
"Yeee mau ikut lomba lah"
"Hah" Rangga kaget tanpa sengaja ia menjatuhkan minumannya
"Napa lu?" Tanya karina
"Nggak gapapa.Eh btw lu yakin mau ikut lomba ini?"
"Yakinlah"
"Tapi kan disini orangnya jago jago semua"
"Lo ga percaya sama gue ngga?"
"Bukan gitu maksudnya"
"Aaa udah ah gue mau cabut!"
"Rin...karin" Karina pergi meninggalkan Rangga.Ia berjalan melihat orang orang disekelilingnya.Dalam hati karina muncul rasa takut
"Ya ampun kenapa gue gugup banget yaa"Karina terlalu sibuk memerhatikan sekelilingnya hingga ia tak memperhatikan kemana langkahnya.
Brukkk
"Ya ampun mati gue!"
Orang itu terjatuh.karina mengulurkan tangannya.Orang itu menarik tangan karina dengan kasar."Lo?!"
"Raja" karina kaget
"Lo jalan pake mata gak sih?"
"Ya pake matalah masak pake jidat"
"Jadi kenapa lo nabrak gue?"
"Ya gue ga sengaja! Agresif banget sih jadi orang kaya lagi pms aja!"
"Diem lu! Awas lo ya!"
Raja dan rombongannya pergi meninggalkan karina.Karina duduk disalah satu tempat duduk yg sudah disediakan panita lomba.Ia bermain ponselnya sambil menunggu namanya dipanggil.
Sasha25
Rin lo dimana?..
KarinaMsla
Ini di aula ada apa?
Sasha25
Dibangku nomor berapa?
KarinaMsla
Nomor 10 dari depan
Sasha25
Lo tunggu disitu ya..Karina menutup telponnya.Ia sedang menunggu kedatangan sahabatnya itu.
Benar saja tak sampai 10 menit ia sudah mendapati sosok sahabatnya yg sedang melambaikan tangan sembari melontarkan senyum manis.
"Semangat ya rin"
"Iya makasih Sasha beb"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunset
Teen FictionKarena senja tak pernah ingkar janji Ia akan kembali meskipun telah pergi