6.Pertanda

6 2 0
                                    

Motor Sport hitam milik Raja berhenti tepat didepan pagar rumah Karina.Karina turun dari motor itu dan melepas helmnya.

"Makasih." Ucap Karina sambil berlalu meninggalkan Raja.

"Main pergi aja! Gak tau terimakasih huh dasar cewek!"
Umpat Raja.

"Gue masih denger loh Ja!"
Teriak Karina saat ingin membuka pintu rumahnya.

"Sorry." Teriak Raja sambil berlalu meninggalkan rumah Karina.

"Sayang udah pulang?" Sambut mama Karina.

"Iya mah." Karina duduk diatas sofa disamping mamanya.

"Di anter sama Raja ya?"

"Kok mama tau?" Tanya Karina heran.

"Pak Wanda tadi cerita."
Jawab mama.

"Mah Karina kekamar dulu ya.
Capek."

"Iya kamu istirahat ya kamu kan belum pulih total."

Karina mengangguk ia langsung pergi menuju kamarnya.
Ia melemparkan tas nya asal dan langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang empuk.

Baru saja ingin menutup mata,sebuah panggilan membuyarkan niat Karina.
Ia meraih ponselnya yang ia letakkan diatas nakas.

"Halo?" Ucap Karina.

[Hai.] Jawab orang seberang.

"Mmm siapa ya?" Tanya Karina.

[Ini gue Alan,save nomor gue ya.]

"Ooh elo.Kenapa nelpon?"

[Ga boleh?]

"Bukan ga boleh tapi tumben aja."

[Ya sama aja ga boleh.]

"Terserah."

Alan tertawa keras,Karina benar benar lelah jika berdebat dengan Alan.

[Eh btw gue mau nanya.]

"Nanya apa?"

[Lo pacaran sama Raja?]

Karina membulatkan matanya.

"Maksud lo!"

[Santai aja kali.]

"Gue ga pacaran sama Raja."
Jawab Karina dingin.

[Ooh yes!] Disisi lain Alan sedang melompat kegirangan.

"Kenapa lo?"

[Gapapa.]

"Gue tutup dulu ya telponnya soalnya gue mau istirahat."

[Mm i__]

Tuttt tutt tutt

Sambungan telpon terputus.

"Yaelah dasar cewek!"
Umpatnya.

Keesokan harinya Karina sudah siap dengan seragamnya.

"Mah Karin pamit ya,pah."
Karina mencium punggung tangan kedua orang tuanya itu.

"Iya hati-hati.Belajar yang bener biar pinter." Nasehat mama.

"Oke."

Pak Wanda mengantar Karina kesekolah.Karina turun didepan gerbang.Ia berjalan melewati koridor menuju kelasnya.

Langit terlihat gelap,mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

"Semoga nanti hujannya deras sampe guru ga masuk." Gumam Karina.

"Cikhhh lo sekolah mau belajar atau apa!"

Karina menoleh ke sumber suara.
Dibelakangnya tengah berdiri seorang cowok dengan sweater abu-abu.Cowok itu menatap Karina tajam dengan kedua tangan berada dikantong celana.

SunsetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang