5. |Kotak dan Rekaman.

31 9 1
                                    

Selamat membaca..
.
.

Sudah 3 bulan semenjak kepergian Jaehyun.

Bahkan, masih tidak ada juga tanda kehidupan pria itu.

"Jaehyun, kamu kemana? Lily kangen," gumam gadis itu ditengah derasnya hujan.

"Jae, kamu bilang tiga sampai empat hari, bahkan ini pun sudah menginjak bulan ketiga. Jangan berbohong Jae, aku mohon pulang," rintihnya.

Tok.. tok.. tok..

Terdengar pintu kamar Lily sedang diketuk.

"Kak Lily ini Jeno."

"Masuk aja Jen."

Mendengar ucapan Lily, Jeno langsung bergegas masuk dan duduk di samping sofa yang sedang diduduki Lily.

"Kak, ini ada kotak pita kuning. Kayanya dari Kak Jaehyun," ucap Jeno sembari memutar-mutar kotak tersebut. Seperti mencari sudut yang hilang.

"Jaehyun? Jaehyun ngirim paket, Jen? Buka, buka. Ayo Jen buka kotaknya," heboh Lily.

Jeno terdiam melihat reaksi sepupunya.

"Jeno jangan diem aja."

"Ehm.. enggak kak, ini bukan paket langsung dari Kak Jaehyun," nampak air muka Lily langsung berubah, "tadi Kak Yuta kesini dan kasih ini sama Jeno, katanya buat Kak Lily."

"Kak Yuta nggak bilang apa-apa lagi habis itu?"

"Enggak, Kak Yuta langsung pulang. Harus jemput adiknya kata dia."

"Ya udah, buka aja Jen kotaknya," titah Lily.

Jeno pun membuka kotak itu dengan perlahan namun pasti.

"Apa Jen isinya?"

"Kaset kak, kayanya isinya rekaman."

"Coba dinyalain."

Jeno pun mengambil radio kecil dan memasukkan kaset persegi itu ke dalam tempatnya. Menekan tombol yang dibutuhkan, dan mendengar alunan nada dari dalam alat itu.

Beberapa saat, melodinya berhenti. Digantikan oleh kesunyian diantara mereka.

"Kok hening, Jen? Rusak, ya?"

"Nggak tau kak."

Hampir Jeno akan mematikan radio itu, sebuah suara mengintrupsi mereka.

'Hai Lily. Ini aku, Jaehyun.' Pria itu—Jaehyun—terkekeh dibalik pengeras suara. 'Maaf membuatmu menunggu, aku tidak tau jika akan sangat lama disini. Jae merindukan Lily. Lily lagi apa? Sehat kan disana? Jangan sakit, ya? Jae nggak suka. Maaf cuma bisa kirim rekaman, ponsel Jae rusak dan disini susah buat hubungin Lily, banyak banget kegiatan sampe Jae capek. Jae nggak papa kok. Lily baik-baik disana. Jae sayang Lily.'

Tut.

Rekaman itu berhenti, namun tidak dengan air mata Lily. Gadis itu menangis. Merindukan suara Jaehyun yang selama 3 bulan ini menghilang diterpa angin.

"Jae.."

Jeno yang paham dengan situasi pun mengusap lembut pundak Lily.

"Kak Jae pasti nggak papa kak, jangan sedih, ya? Pasti Kak Jae pulang."

Lily mengangguk.

Tok.. tok.. tok..

"Siapa?"

"Ini om sama tante."

"Masuk aja om, tan."

Mendengar intruksi sang empu, Donghae dan Taeyeon pun melangkah masuk.

"Lily nangis?" Taeyeon terlihat khawatir dan segera memeluk anak gadisnya. "Sudah-sudah, jangan nangis, ya? Ada tante, om, sama Jeno disini," beliau mengusap pelan surai Lily.

"Lily, om punya kabar bahagia buat Lily."

"Apa pah?" tanya Jeno mewakili Lily.

Donghae tersenyum, "lusa, Lily bisa melakukan operasi dan melihat indahnya dunia."

Blind |Jung Jaehyun. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang