Selamat membaca..
.
."Jen, kakak deg-degan deh mau operasi," Lily menggenggam erat tangan Jeno. Buku tangannya tampak memutih menahan dingin, gadis itu takut.
"Kakak pasti bisa, semangat ya kak? Jangan takut, oke?"
"Lily pasti bisa." Ucap Taeyeon dan Donghae beriringan.
Ditengah-tengah perbincangan mereka, seseorang datang bersama teman-temannya.
"Kak Winwin?" Jeno terkejut dan langsung menghampiri pria itu. Bertos ria ala pria, dan saling menanyakan kabar karena sudah lama tidak bertemu.
"Li, semangat operasinya, ya? Ini ada hadiah, lo bisa lihat isinya nanti, oke? Semangat!" ucap Taeyong. Pria ini baru saja kembali dari Korea.
"Kak Taeyong? Lily kangen," gadis itu menggapai lengan Taeyong dan memeluknya.
"Kakak juga, semangat sembuh." Taeyong mengusap pelan surai hitam milik Lily.
"Kakak dateng sama siapa aja?"
"Yuta, Winwin, Kun, Doyoung sama Jae—eh, udah itu doang sih, berlima udah sama kakak," balas Taeyong.
"Jae? Jae siapa kak? Jaehyun? Jaehyun kemana? Lily mau ketemu sama dia, Lily kangen."
"Bukan Jaehyun, Li. Kakak nggak sama Jaehyun."
Terasa, sebuah tangan besar mengusap pucuk kepala Lily.
"Eh? Ini tangan siapa?" Lily menggapai tangan tersebut. Merasakan setiap inci telapak itu.
"Jaehyun, ya?"
Dengan segera sang pemilik tangan merengkuh erat tubuh mungil milik Lily.
"Jaehyun, aku tau kamu Jaehyun. Iya kan, Jae? Ngomong dong, Lily kangen suara Jaehyun." Lily menarik-narik ujung pakaian pria itu.
"Lily udah, ya? Habis ini kan mau operasi. Yuk makan dulu." Ajak Taeyong sembari menarik pelan lengan Lily.
"Sebentar kak, aku tau ini Jaehyun."
"Lily sayang, kita makan dulu, ya?" Taeyeon turun tangan dan ikut menarik pelan lengan Lily.
Lily mengalah. Dia melepaskan pelukan itu dan berbalik menghadap Taeyeon.
'Kamu pasti baik-baik saja. Aku sayang kamu.' Ucap Jaehyun tanpa suara.
•••
"Sekarang kita buka ya perbannya? Kamu buka mata pelan-pelan," titah sang dokter sembari melepaskan perban apik yang melingkar di sepanjang garis mata Lily.
Lily mengangguk. Menunggu hingga perban itu melepas sempurna dan membuka matanya perlahan untuk melihat keadaan dunia.
"Kamu bisa buka mata sekarang. Pelan-pelan, ya?"
Lily mengikuti intruksi sang dokter, dia membuka kelopaknya perlahan dan melihat wajah Taeyeon untuk kali pertama.
"Tante?"
"Om?"
"Jeno?"
Mereka semua tersenyum.
"Iya Lily, ini tante," Taeyeon merengkuh erat tubuh Lily. Merasa bahagia akan sehatnya Lily di dunia. Beliau menangis haru.
"Om bangga sama kamu."
"Jeno juga!"
Donghae dan Jeno pun turut bergabung dalam lingkaran kebahagiaan.
"Kakak seneng liat kamu bahagia." Taeyong berseru dan menampilkan senyum cantiknya. Diikuti oleh tangis haru dari Yuta, Kun, Winwin dan Doyoung.
"Selamat Lily. Kak Doyoung bangga."
"Lily hebat. Nanti liat anime bareng Kak Yuta, oke?"
"Nanti belajar bareng Kak Kun, ya?"
"Liat pesona gue juga, ya? Winwin si ganteng."
Gelak tawa mengisi ruangan Lily sore itu.
Lily menangis, dia seperti menjadi orang yang sangat beruntung di dunia. Tidak ada kebahagiaan terbesar selain saat itu. Berkumpul, bersenda gurau, dan saling melihat senyum mereka satu sama lain.
Namun tetap ada yang kurang untuk Lily.
Jaehyun.
Pria itu.
"Kak, Jaehyun kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blind |Jung Jaehyun. ✔
Fanfiction[COMPLETE✔] [BAHASA;AU✔] ❝Lily, kotak, rekaman, sunset, dan Jaehyun.❞