7 | AXZWALL

907 71 16
                                    

Axzwall tetap pada tempatnya. Dia benar benar tidak percaya dengan apa yang ia dengar. Suara itu? Suara yang selama ini Axzwall rindukan. Bahkan, Axzwall sempat tidak lagi berharap mendengar suara ini.

"I Love You too Axzwall;" ujarnya sekali lagi. "Nggak! Ini pasti gue mimpi lagi. Iya, gue cuma mimpi! Freya udah meninggal," jawab Axzwall.

"Is not your dream Ax! Gue beneran Freya!" Freya memutar tubuh Axzwall dan langsung memeluk Axzwall erat.

"I Miss You so Much" ujar Freya dalam pelukan Axzwall. Axzwall belum membalas pelukan Freya, dia masih belum bisa percaya.

"Lo masih belum percaya kalok ini gue?" Tanya Freya. Freya terkekeh lalu mengambil tangan Axzwall dan diletakkan dipipinya sendiri.

"Tuh kan, lo bisa pegang gue. Itu artinya, gue beneran masih hidup Ax. Gue denger semua omongan lo kalok gue dilarang keras untuk ninggalin lo! Makanya, gue bertahan yah meskipun nggak lama sih, yang penting gue udah disini lagi, disamping lo;" ujar Freya.

Axzwall mulai mengusap pipi Freya dengan ibu jarinya. "Ini beneran lo Frey?" Tanya Axzwall memastikan. Freya membuang nafas jengah, "Iyaaa.. Axzwall Argantara, ini beneran gue!!" Jawab Freya dengan nada kesal.

Axzwall memeluk Freya erat seakan tak ingin melepaskan lagi perempuan yang berada didekapannya sekarang.

"Im Very Very miss you" ujar Axzwall. "Bahasa inggris lo belepotan banget Ax." Jawab Freya sambil terkekeh.

"Jawab kek!" Tukas Axzwall, "Miss You too," jawab Freya tambah mengeratkan pelukannya.

"Gue takut ini mimpi lagi Frey, kaya waktu di halaman belakang itu. Gue mimpi lo nyatain perasaan ke gue," ujar Axzwall jujur dan Freya hanya tersenyum.

"Yang waktu di halaman belakang, lo nggak mimpi Ax, gue beneran dateng waktu itu, tapi lo nggak sadar;" jawab Freya.

"Hah? Lo serius?" Tanya Axzwall lagi, "Iya, gue serius. Tapi gue buru buru pergi waktu gue liat Arven sama Arvan. Yang nulis kata kata dibangku lo itu juga gue," ujar Freya jujur.

Axzwall menggeleng lalu kembali memeluk Freya. "Frey, jangan tinggalin gue lagi. Plis," ujar Axzwall memohon.

"Kalok soal itu, gue nggak bisa janji Ax, tapi gue bakal usahain kalok gue nggak akan pergi ninggalin lo. Kecuali kalok maut yang ambil gue dari lo. Gue nggak bisa cegah," jawab Freya sambil memgusap rahang tegas Axzwall.

"I Love You;" ujar Axzwall lalu menangkup kedua pipi Freya. "Love You too,"

Teett..Teett.. Teett..

"Balik kelas yok," ujar Axzwall, "Gue nggak berani Ax," jawab Freya. Axzwall merangkul pundak Freya dengan sayang.

"Ada gue, peluk gue kalok lo takut," Freya memeluk Axzwall dari samping. Melingkarkan tangannya di perut kotak kotak Axzwall sambil berjalan.

Sampai didepan kelas, Freya mengeratkan pelukannya dan menggeleng, "Ada gue Freya, nggak bakal ada yang berani ngejudge lo.
Lo lupa pacar lo siapa?" Tanya Axzwall dengan alis terangkat.

Freya lupa, jika Axzwall yang kini berstatus sebagai pacarnya adalah anak dari pemilik sekaligus penguasa sekolah. Calvin Argantara.

"Ax, tunggu;" ujar Freya saat Axzwall hendak membuka pintu. "Kenapa?" Tanya Axzwall.

"Gue mau kita backstreet, gue mau masa gue di sma itu tenang dan nggak ada masalah. Lo keberatan nggak?" Tanya Freya was was.

Axzwall mengangguk, "Nggak. Bagi gue, permintaan lo itu adalah perintah mutlak. Yaudah, kita backstreet. Tapi jangan takut kalok lewat depan Red Boys, karna Red Boys itu kekasih dan juga temen temen lo. Oke?" Ujar Axzwall.

AXZWALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang