Cinta Gadis Angkuh - 1

139 20 2
                                    


💗💗💗

Seperti biasanya, hari ini aku berangkat ke sekolah bersama dua orang temanku, yaitu Minhyun dan Jaehwan. Kami teman akrab, tapi hanya di lingkungan rumah. Ketika di sekolah keakraban itu sedikit merenggang. Ya... mungkin karena kita berbeda kelas. Minhyun di kelas 3-C, Jaehwan di kelas 3-B, sedangkan aku sendiri di kelas 3-A. Sehingga satu sama lain punya gank sendiri.

"Oh iya Niel, kamu sudah ulangan Geografi apa belum?" tanya Jaehwan tiba-tiba.

"Belum tuh! Emangnya kenapa? cari bocoran ya?!" tuduhku menggodanya.

"Itu sih, sudah tradisi Jaehwan, suka cari-cari bocoran soal ulangan! dan nggak ada bedanya sama aku sih!!" Minhyun menambahkan.

"Hahaha......haha.." serempak kami bertiga tertawa, orang-orang melihat kami nampak keheranan, tapi kami tak pernah memperdulikannya. Kami memang receh.

Setelah membayar ongkos bus, akhirnya kami turun dan berjalan memasuki gedung sekolahan.

Kulangkahkan kakiku begitu ringannya ke pintu gerbang sekolah. Sampai kelas kulihat masih nampak sepi, hanya ada dua tas di bangku nomor dua dari depan, yang sudah sangat kukenal dua tas itu. Tas milik si kembar Ji Soo dan Sejeong, dimana salah satunya begitu kusukai.

Kuletakkan Tasku, lalu aku keluar kelas sekedar membuang jemu, sebab belum ada teman yang datang.

"Huh.. dasar anak kelas 3-A malas-malas. Sudah jam segini masih saja ngiler di kasur!" gerutuku, sambil berjalan menuju pintu kelas.

Setelah menggerutu tiba-tiba....

"Bruuuuuuuck.....!!!!" seseorang menabrak tubuhku. Aku pun jatuh ke belakang, sebab tubuh anak itu jatuh menimpaku.

Aduuh!! kurasakan sakit di punggungku, untung bukan kepala yang terbentur lantai.

"Haiiisss!!! Cepat minggir!! nggak sopan tahu!! Makanya kalau jalan pakai mata dong!! bukannya pantat yang buat ngeliat." Protesku.

"Yah maaf..... aku nggak sengaja! Tapi kamu juga sih, jalan kayak semut pakai rok kebaya! kalau kamu jalan cepat, pasti aku tahu kalau kamu keluar dari pintu!!" katanya menyalahkanku.

Tapi saat ku angkat mukaku ke wajahnya. Ya Tuhan.. ternyata dia gadis yang aku idolakan. Bahkan aku menaksirnya, ingin rasanya ku ulangi lagi peristiwa yang barusan tadi. Sebab aku sangat......

"Yaaakkkk!! Kenapa kamu lihatin aku kayak gitu!! emang aku ini apaan?"

"Oh..! maaf.. maaf.. nggak apa-apa.."

Aku gagap, sebab aku tersadar bahwa aku menatap lama, makanya aku terpesona oleh tatapan matanya yang membuat hatiku bergejolak. Dia jadi heran, dia balik menatapku, lama sekali dan kami saling berpandangan.

"Ekhem.. Ekhem! Sedang apa kalian!! di tata tertib, kita dilarang sekali murid berbeda jenis berbuat mesum di kelas!!" tiba-tiba suara itu muncul, suara yang sudah akrab di telingaku.

Ya, Pak Seungri. Guru killer itu sedang keliling sekolah, beliau menatapku curiga, kepadaku dan kepada Sejeong, karena memang kami berada dalam posisi yang tidak wajar yang menimbulkan negatif thinking dipikiran Pak Seungri.

"Ka..kami, tidak...." kataku berusaha menjelaskan.

"Nanti jam istirahat, temui saya di ruang BP!" perintah Pak seongri.

"Tapi Pak!" elak Sejeong.

"Tidak ada tapi tapian, nanti saya tunggu!!" kemudian Pak Seungri berlalu meninggalkan kami.

Dan siang itu juga, aku dan Sejeong datang ke ruang BP. Dari kejauhan kulihat Pak Seongri telah menunggu kami dengan raut muka yang menakutkan.

 
"Selamat siang pak..." salamku bersamaan dengan Sejeong.

"Siang. Silakan duduk."

"Ada apa Pak? Tanyaku penasaran, tapi pak Seongri langsung memberikan pokok permasalahannya.

Dia memvonis kami, bahwa perbuatan kami tadi pagi terbilang perbuatan mesum yang sangat melanggar. Ia menasehati ini dan itu dan Aahhh......... petuah masuk dari telinga kananku dan keluar dari telinga kiriku.

Aku dan Sejeong hanya menunduk, tanpa mengeluarkan sepatah katapun untuk memberikan penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi, sampai bel masuk berbunyi dan selesai lah sudah khotbah Pak Seungri.

Saat berjalan memasuki kelas pun, aku dan Sejeong hanya diam tanpa mengeluarkan suatu kata pun, dan kulihat dari raut mukanya, sepertinya dia sedang menahan marah.

"Ada apa, Sejeong? kenapa diam saja? marah ya?" Tanyaku sedikit menggoda agar dia tersenyum.

"Enggak!! nothing happen, dan kuharap kamu bisa diam! jangan bertanya sesuatu apapun lagi padaku!" Ketus Sejeong.

Aku berhenti dan tertegun mendengar kata-katanya yang menusukku dan melengking di rongga hatiku.

Ada apa? salahkah aku? atau aku pembuat masalah baginya?

Seribu pertanyaan menyesakkan. pikirku, mungkin dia marah padaku karena mendapat peringatan dari Pak Seungri. Sejeong seorang siswi populer, pandai dan cantik tentunya. Baru kali ini dia mendapat teguran.

Mungkin dia merasa bahwa peringatan tadi telah mencoreng nama harumnya. Terlalu hiperbola, padahal kupikir insiden tadi adalah hal yang biasa, walaupun jarang terjadi tapi dalam benak Sejeong tidak begitu permasalahannya.

💗💗💗

TBC

💗💗💗

Pak Seungri dan murid-muridnya

Pak Seungri dan murid-muridnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💗💗💗

Haii..
Bagaimana CERPEN nya?
😂

Terimakasih sudah mampir..
Semoga suka..
Walaupun banyak kekurangan.
Harap maklum.

Buat yg kasih 🌟
Semoga sehat selalu..
🤗
Gomawoo

✔️All About ❤ Godcouple ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang