four

59 18 17
                                    

Sekolah

"Vely, lo udah ngumpulin tugas seni?" Tanya Sheren padaku.

"Yah gue lupa, kapan terakhir ngumpulinnya?"

"Tenang, waktu ngumpulinnya masih ada 2 hari lagi." Balas Sheren.

"Lo udah buat?"

"Belum sih." Jawab Sheren pendek.

Beberapa menit kemudian guru datang dan mengakhiri obrolan kami tadi, kini kami belajar bahasa inggris, salah satu pelajaran kesukaanku.

"Sekarang kalian bakalan miss kasih tugas dan kalian mengerjakannya perkelompok ya, kelompoknya berdasarkan tempat duduk depan belakang." Jelas guruku itu.

Aku mengerjakan tugas bersama Sheren, Danzell, dan Kevin sang ketua kelas sekaligus teman sebangku Danzell.

"Lo ngerti gak maksud soalnya Vel?" Tanya Kevin padaku.

"Gue gak ngerti." Balasku, walaupun aku suka pelajarannya tapi aku gak paham tentang materinya.

"Gue tau," Sahut Danzell.

"Yaudah lo bantuin ngerjainnya ya." Balas Sheren.

***

Tidak lama kemudian bel istirahat berbunyi, Carisaa datang kekelas gue ngajak pergi ke kantin.

"Vel, ke kantin yok." Ajak Carissa padaku.

"Wait, lo punya gak teman yang bisa ngambar?" Tanyaku pada Carissa tanpa menjawab pertanyaannya.

"Kayaknya ada deh, emang kenapa?" Balas Carissa.

"Gue ada tugas ngambar nih, lo tau kan kalo gue gak bisa ngambar."

"Coba nanti tanya ke Findi atau gak ke Alexa gue rasa mereka bisa ngambar."

Tak lama kemudian kami sesegera mungkin ke kantin karna memang kami sudah lapar.

Kantin

Sheren, Findi, dan Alexa udah ke kantin lebih dulu karna tadi aku dan Carissa ada tugas. Akhirnya aku dan Carissa memesan makanan karna memang mereka sudah memesan terlebih dulu.

"Alexa lo bisa ngambar gak?" Tanyaku pada Alexa sekalian membuka obrolan.

"Bisa, emang kenapa? Lo ada tugas ngambar?" Tanya Alexa padaku.

"Iya nih, dan tugasnya harus dikumpulin 2 hari lagi, lo bisa bantu gue gak?."

"Oh, kalo ngebantu gue bisa sih." Balas Alexa.

"Lo minta tolong ke orang yang tepat Vel, gambarnya Alexa bagus banget." Sahut Findi sambil mengacungkan jempolnya.

"Gimana kalo besok kalian pergi kerumah gue ? ,mumpung besok hari minggu. " Ajakku pada mereka.

"Sekalian aja ntar Alexa buat gambarnya, ntar kita juga makan makan ditaman belakang gue." Ajakku kegirangan.

"Betul lo Vel, gue juga udah lama gak ke taman lo." Balas Carissa antusias.

"Iya gue setuju." Balas Findi.

"Gue juga setuju mana tau ntar gue dapat inspirasi yang bagus." Balas Alexa menyetujui.

"Yah, kayaknya gue gak bisa ikut, soalnya besok gue mau pergi jalan jalan sama keluarga gue." Balas Sheren.

"Hmm, okelah kalo lo emang gak bisa, lain kali lo wajib ikut ya." Paksaku pada Sheren.

"Oke." Jawab Sheren pendek.

***

"Gue ada dimana?, bunga tulip ini indah banget."

Ntah apa yang terjadi padaku, seingatku tadi aku hanya tertidur, tunggu!! apa ini dialam mimpiku?

Aku berada di taman tulip yang sangat luas, sungguh indah, bunga tulip yang bermekaran dengan warna warna yang indah serta bau harum yang dikeluarkannya membuatku merasa tenang, nyaman, dan bahagia, aku merasa tidak ingin pergi dari taman ini.

"Velytha." Sahut seorang yang tak ku kenal suaranya, dari suaranya jelas kalo orang tersebut berada dibelakangku.

"Kamu siapa?"

"Aku orang yang selalu menjagamu, aku selalu memperhatikanmu." Jawab wanita itu yang membuatku heran.

"Irish, kau bisa memanggilku Irish."

Begitulah pertemuan pertamaku dengan wanita itu dialam mimpiku.

Setelah dia memberi tau namanya, aku terbangun dan melihat jam yang masih menunjukkan pukul 2 dini hari.

***

Tepat pukul 8 pagi Alexa, Findi dan Carissa sudah berada di rumahku. Alexa tampak semangat menggambar karna dia terlihat membawa banyak perlengkapan menggambar dan Carissa sepertinya dia baru bangun dia tampak masih memakai piyama dan sebuah boneka masih terlihat dalam pelukannya, aku rasa karna rumah kami yang dekat jadi dia tidak harus bersiap siap, sedangkan Findi terlihat sangat manis dengan dress coklat yang dikenakannya.

"Wah,akhirnya kalian datang juga, ayo langsung aja kita ke taman belakangku." Ajakku antusias.

"Carissa, lo kalo masih ngantuk mending tidur aja sana, daripada nanti lo malah ketiduran." Sahut Alexa pada Carissa.

"Ngak kok, gue udah gak ngantuk lagi." Kata Carissa membela diri.

"Eh bentar ya, gue minta pesanin makanan dulu sama bibi gue."

"Iya Vel." Balas Findi.

Setelah mesan makanan akhirnya kami menuju taman belakang.

"Udah lama ya kita gak kesini." Ucap Carisaa padaku.

"Iya." Balasku pendek.

"Wah, tamannya indah banget, bunga bunganya juga terawat, siapa yang ngerawat taman ini Vel?" Tanya Findi padaku.

"Bibi pengasuh gue, dia emang jago dalam hal ngerawat makanya taman ini terawat dengan baik."

"Vel, gue mau mulai ngelukis nih, lo mau dilukisin apa?" Kata Alexa.

"Gue mau lo lukis taman tulip yang luas dan indah, ntar ditengah tengahya ada seorang perempuan yang lagi nikmati indahnya pemandangan taman tulip itu, lo bisakan?" Tanyaku sembari teringat akan mimpiku tadi malam.

"Gue coba dulu ya." Balas Alexa.

Tidak lama kemudian Alexa memulai pekerjaannya di kursi paling ujung taman sepertinya dia menikmati tempat itu karna memang disana terasa sangat tenang, nyaman dan adem sedangkan Findi sibuk mendengarkan musik diatas ayunan ditengah taman, sesekali aku melihatnya hampir ketiduran karna terbuai oleh alunan musik yang didengarnya dan Carissa, sepertinya ada yang aneh dengan anak itu setelah dia berkeliling melihat indahnya bunga bunga yang lagi bermekaran dia tak lagi bersuara bahkan sekembalinya berkeliling dia tampak pucat dan ketakutan.

Sambil membawa sekotak pizza bibi berjalan kearah kami. "Anak anak ini makanannya udah datang." Ucap bibi dengan senyum khasnya.

"Makasih bi, bibi ikut makan bareng kami gak?" Tanyaku.

"Gak usah deh Vel, kamu makan bareng teman temanmu aja, lagian bibi lagi ada kerjaan." Balas bibi.

Sambil tersenyum, "Oh yasudah bi, aku bareng teman teman aku dulu ya." Ucapku

"Iya, neng." Balas bibi sambil melangkah pergi.

THE ZEITSPIEL ( HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang