Flassback on
Pagi yang indah untuk memulai kehidupan baru, aku berharap tidak lagi melihat mereka.
~findi~Begitulah harapan baru Findi untuk memulai hari harinya,
Apa kalian tau kenapa dia berharap begitu? Yaa dia adalah seorang anak indigo yang kesehariannya selalu melihat mereka yang tak kasat mata."Asiknya udah masuk Sma, ma ayo berangkat nanti Findi telat". Pinta seorang gadis remaja pada mamanya.
"Iya sayang, sabar dong kan hari masih pagi,". Jelas mama nya pada anak gadis itu.
" Yaudah ayo kita pergi, mama udah siap nih".
"Yee, oke ma". Balas sang anak dengan ceria.
Selang beberapa menit akhirnya mereka tiba disekolah.Sekolah
" wah rame juga ya di sekolah." Batin Findi.
"Lebih baik aku cari kelas dulu deh".
"Hmm...yea aku sekelas lagi sama Alexa". Batinku kesenangan karna bisa sekelas dengan sahabatku itu.
"Findi,". Teriak seseorang yang sangat ku kenali suaranya.
"Eh Alexa kita satu kelas lagi lo". Girangku pada Alexa. Ternyata yang memanggilku tadi adalah Alexa sahabatku.
"Kita kekelas dulu yuk". Ajakku pada Alexa.
"Ayo." Balas Alexa singkat.
Setibanya kami dikelas akhirnya kami memutuskan untuk duduk dibangku no 3 dan dibelakangnya tampak seorang gadis cantik yang masih duduk sendiri.
"Untung kelasnya masih sepi, jadi kita bisa memih tempat duduk". Kataku pada Alexa.
"Iya lo benar".
Beberapa menit kemudian akhirnya kelaspun rame dan wali kelas kami telah datang, beliau menyuruh kami untuk perkenalan dan setelah aku sadari ternyata anak gadis dibelakang kami tetap duduk sendiri dan akhirnya gurupun menjelaskan kalau siswa dikelas kami berjumlah ganjil.
Tring tring
Akhirnya bel istirahan berbunyi batinku.
"Eh Alexa, lo kasihan gk negeliat tu anak sendirian aja, gimana kalau kita ajak dia barengan ke kantin".
"Iya sih, yaudah ajak aja."
Akhirnya kami memutuskan untuk mengajaknya ikut barengan ke kantin, dan dia akhirnya juga mau ikut bareng kami ke kantin.
Kantin
Setibanya di kantin yang sesak karna tumpukan manusia ini, akhirnya kami duduk di meja paling ujung karna hanya meja itu yang masih kosong, dan kamipun memesan makanan. Tidak lama setelah itu akhirnya makanan yang kami pesanpun datang.
"Vely", teriak teman baruku itu pada seorang anak yang aku yakin itu adalah temannya. Aku mencoba untuk melihat ke arah cewek yang dipanggilnya itu.
"Siapa itu??, oh tidak, tuhan aku mohon biarkan semasa Sma ini aku tidak lagi melihat mereka." Gumamku dalam hati.
Aku melihat sesosok wanita muda yang seumuran dengan kami memakai baju merah dengan tatapan kebencian mengikuti cwek itu, wajah pucatnya memberi kesan seram pada tiap kali tatapan matanya itu ditambah dengan raut wajah yang penuh amarah yang sempurna membuatku tidak berani melihat cewek yang bernama Vely itu.
"Hai, kenalin nama gua Velytha Adelyne kalian cukup manggil gue Vely dan kalau masih kepanjangan kalian cukup panggil Vel dan ini Sheren , gua temannya Carissa dan kls kami ada di sebelah kelas kalian." Sahut anak itu yang tiba tiba sudah berada satu meja dengan kami.
"Gue Alexa, salam kenal." Balas Alexa pada gadis itu.
Mau tak mau akhirnya gue harus buka mulut juga.
"Nama gue Findi, salam kenal juga." Ucapku sambil tetap melihat pada makanan yang hendak kusuap. Mungkin dia sedikit tersinggung karna ekspresi wajah dariku, tapi apa boleh buat aku tak berani menatap wanita yang berada di dekatnya itu, yang gue maksud bukan Sheren ya, tapi wanita yang tak kasat mata itu.
Sebenarnya aku ingin mengenal Vely lebih dekat, karna mimik wajahnya yang manis itu menggambarkan sebuah ketulusan dan aku yakin dia pasti berteman menggunakan hati yang tulus. Tapi aku terlalu takut untuk memulai percakapan dengan dia.
Flassback off
Kesokan harinya
Malas banget pergi sekolah, itu kalimat pertama yang keluar didalam benakku. Tapi aku harus tetap pergi sekolah.
Satibanya dikelas, ternyata orang masih sepi bahkan Alexa saja belum keliatan batang hidungnya yang ada hanya Carissa yang sedang mengutak ngatik handphone miliknya.
"Hai Carisaa". Sapaku padanya.
"Eh, hai Findi, Alexa mana? Kalian gak barengan pergi sekolah?".
"Rumah kami jaraknya jauh, jadi kami memang pergi gak berbarengan." Jelasku pada Carissa.
"Hmm, btw lo sama Vely emang dekat ya?".
"Iya, kami juga udah kenal dari kecil makanya kami sangat sangat dekat."
"Lo pergi sekolah diantarin sama bokap lo?". Tanyaku pada Carissa karna dia dateng kesekolah pagi banget.
"Tidak, gue pergi sekolah bareng Vely pake kaki, rumah kami dekat dengan sekolah ini, gue tinggal sama kakak gue disini." Jelas Carissa padaku, dan hal itu membuat aku makin kepo untuk bertanya.
"Emang orang tua lo dimana?"
"Orang tua gue di luar negri, mereka ada kerja disana". Balas Carissa.
"Kalau Vely, dia tinggal bareng ortunya?", tanyaku makin kepo tentang cewek itu.
"Kalau Vely sih dia tinggal bareng bibi pengasuhnya, orang tuanya juga di luar negri, kadang mereka pulangnya sekali setahun".
"Dia punya saudara perempuan gak?".
"Setau aku sih gak". Jawab Carissa.
"Emang kenapa?", Carissa balek bertanya padaku.
"Gakpapa sih". Balasku.
Tidak lama kemudian Alexa datang, dan aku segera meninggalkan Carissa dan mengajak Alexa pergi ke kantin buat beli makanan. Eh sebenarnya bukan maksud ninggalin sih tapi dia juga gak mau ikut diajak ke kantin.
Setibanya di kantin yang masih sepi akhirnya kami memutuskan untuk duduk, sebenarnya aku bukan mengajak Alexa untuk belanja tapi ada hal penting yang harus aku ceritakan padanya dan untung Carissa tidak mau ikut.
***
"Alexa, lo percaya kan kalau gue indigo?".
"Iya, gue percaya. Jangan bilang lo ngelihat mereka lagi". Balas Alexa memastikan.
"Selama di sekolah ini gue gak ngelihat sih, cuma ketika gue pertamakali ngeliat Vely kemarin." Kalimat gue dipotong Alexa.
"Lo ngeliat apa?". Potong Alexa sebelum aku sempat nyelesain kalimatnya.
"Hmm..gue ngeliat ada seorang perempuan yang sepertinya seumuran kita ngikutin Vely kemarin, dan setelah gue tanya ke Carissa, Vely itu gak ada saudara perempuan, jadi kalau menurut gue itu pasti roh bukan dari keluarganya." Jelasku panjang lebar pada Alexa.
"Oh begitu". Jawab Alexa .
"Yaelah, cuma itu doang balasan lo?, beri masukan kek, irit banget lo ngomong". Sahut Findi sedikit kesal karna sahabatnya itu hanya membalas singkat ceritanya yang panjang.
Setelah itu Findi mengajak Alexa untuk pergi ke kelas karna bel masuk udah berbunyi.
"Akhirnya cerita ini akan segera dimulai." Batin Alexa sambil tersenyum tipis seakan tau apa yang akan terjadi
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ZEITSPIEL ( HIATUS )
Fantasydendam masalalu yang harus melibatkan masa depan untuk menyelesaikannya sebuah putaran waktu yang menguak kisah masalalu yang kelam. sebuah perjalanan yang berhasil mengubah keteguhan hati.