in love(?)

759 50 4
                                    

Keberanian dan kecantikan Jeni membawa namanya ikut naik seketika. Ia kini jadi model di bawah naungan SM juga. Esteem Modelling. Wajahnya mulai menghiasi majalah-majalah fashion dan majalah remaja. Jeno tak pernah tahu kalau saudarinya itu juga jadi bagian dari SM meskipun hanya sebagai model. Sebab, Jeni diam-diam menyesali perkataannya sendiri tidak ingin mengikuti jejak Jeno. Ia menarik kata-katanya dan menandatangani kontrak di anak perusahaan SM Entertainment itu. Sampai akhirnya, Renjun tak sengaja menemukan cover majalah yang berhiaskan wajah Jeni.

"Loh? Wajah perempuan ini sepertinya tidak asing?" Renjun menatap Jeno ketika berjalan-jalan bersama. Ia mengambil majalah bersampul wajah Jeni yang masih tersegel rapi di sebuah toko serba ada.

"Yang jelas itu bukan aku. Meskipun mirip." Jeno kesal.

"Aku tau ini bukan dirimu. Tapi.... Jena? Eh siapa nama saudari kembarmu itu?" Renjun kebingungan.

"Jeni. Lee Jeni." Jeno hampir kesal. Ia langsung merebut majalah itu untuk melihat lebih jelas lagi cover yang dibicarakan Renjun. "Ini enggak mungkin Jeni. Dia enggal pernah bilang kalau dia jadi model." Ia dengan perlahan mengembalikan majalah itu ke rak. Ia baru sadar kalau saudarinya itu tergabung di ESteeM modelling dari keterangan model yang tercantum.

"Meskipun dia atau bukan, kuakui Jeni itu cantik. Aku tertarik padanya." Renjun langsung beranjak setelah berkata demikian.

"Kau suka adik kembarku?" Jeno menyusul langkah Renjun yang bejalan cukup cepat.

"Belum suka, hanya tertarik. Dia berbeda dari perempuan yang lainnya." ujar Renjun.

"Kuharap kau hanya bergurau." Jeno kesal. Ia belum siap jika melihat saudari kembarnya itu berkencan. Bahkan dengan teman satu grupnya sendiri.

Jeno mempercepat langkahnya kembali ke dorm setelah setengah hari berkeliling menyegarkan pikiran. Renjun tampak aneh setelah pembicaraan antara dirinya dengan Jeno soal Jeni  di jalan. Renjun tiba-tiba jadi sering tersenyum sendiri, bahkan hingga tertawa. Yangyang yang menyadarinya langsung menegur. Sikap anggota geng 00 itu begitu aneh selepas berjalan-jalan bersama Jeno.

"Lonjini, kau sudah kehilangan akal? Kenapa kau tertawa-tawa sendirian? Tak ada yang lucu hari ini."

"Ah enggak, ada sesuatu yang membuatku geli hari ini. Jeno tak tau kalau saudari kembarnya adalah bagian dari ESteeM Modelling." Renjun membuka web resmi Esteem yang menampilkan profil Jeni.

"Hah? Benarkah? Si perempuan pemberani yang menggemparkan Gayo Daejun tahun lalu?" Jungwoo ikut penasaran.

"Tepat! Aku juga menaruh hati padanya." ucapnya yang dilirihkan. Namun, beberapa yang di dekatnya dapat mendengar ucapan itu dan tentu mengundang tatapan sinis.

"Kau ingin menjebaknya berhadapan dengan Dispatch lagi huh?" Taeyong memperingatkan.

"Bukan begitu, aku tertarik padanya. Tapi, aku tidak bisa melakukannya karena Dispatch di mana-mana." kata Renjun yang khawatir.

"Itu lebih baik. Kau yakin suka dengan saudari Jeno?" tanya Johnny.

"Tentu," Renjun langsung kabur ketika Jeno akan melemparkan Running shoes nya.

***

Di rumah, Jeni tak berhenti memainkan jarinya mengusap-usap layar ponselnya. Ia mencari-cari foto dan berita tentang Huang Renjun. Ia tersenyum ketika melihat foto Renjun dari masa ke masa. Dari masa predebut, awal debut, hingga menginjak dewasa sekarang. Jeni tertawa ketika melihat video masa sekolah dasar Renjun. Begitu menggemaskan.

Mama Lee menyadari kalau mood putrinya hari ini sedang sangat baik. Melihat putrinya itu tersenyum senyum hingga tertawa sendiri karena layar ponsel, Mama Lee mendekat.

Star TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang